(voinews.id)Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2022 mempunyai misi membangun pondasi industri fesyen Indonesia, dari Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, hingga prasarana yang menunjang.
"Industri kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Saya berharap agar kerja sama pemerintah dengan dunia usaha untuk mendorong perkembangan sektor fesyen, terus ditingkatkan," ucapnya saat mengikuti acara penutupan IFW 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, dalam keterangan resmi.
Saat ini, kata dia, pemerintah telah mengeluarkan beberapa strategi kebijakan untuk mendorong industri kreatif, yaitu pengembangan SDM, penguatan akses pembiayaan, penguatan dan kemitraan UKM dengan rantai pasok, serta perluasan pasar produk UKM Indonesia.
Menurut Teten, ajang ini akan menyatukan semua elemen, mulai dari kalangan desainer fesyen, lembaga akademis, usaha kecil bisnis, asosiasi, hingga pemerintah,
"Ajang Indonesia Fashion Week juga menjadi wadah bagi para pelaku industri kreatif, khususnya sektor fesyen mendorong lokomotif ekonomi kreatif Indonesia,” ujar dia.
Pada tahun ini penyelenggaraan IFW yang diadakan Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) mengusung tema Magnificent Borneo.
Kata Menkop, diangkatnya tema tersebut menjadi salah satu upaya pengembangan kualitas maupun kuantitas sumber daya sektor kreatif di Provinsi Kalimantan, terutama budaya suku Dayak, Kutai, dan Banjar.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum APPMI dan Presiden IFW Poppy Dharsono mengungkapkan IFW 2022 hanya dikunjungi sekitar tiga ribu orang pengunjung dengan nilai transaksi sebesar Rp30 miliar saja
“Sebelum pandemi (COVID-19), biasanya dikunjungi puluhan ribu orang dengan transaksi seratusan miliar rupiah," ungkap Poppy.
Meskipun begitu ia mengharapkan IFW 2022 menjadi awal yang baik bagi pelaku fesyen untuk bangkit kembali dari keterpurukan selama dua tahun akibat pandemi.
"Kami juga berharap agar acara ini bisa membawa perbaikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional dalam fase normal baru," sebutnya. antara
(voinews.id)Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan kebersihan daerah dapat menjadi cerminan pengelolaan pemerintahan suatu wilayah, baik provinsi, kabupaten maupun kota yang baik.
(voinews.id)Korea Selatan pada Jumat mengatakan akan menghapus sebagian besar pembatasan COVID-19 pekan depan saat lonjakan Omicron menunjukkan tanda-tanda mereda, meski masyarakat masih diwajibkan memakai masker.
Penghapusan tersebut mencakup pembatasan jam malam makan di restoran.
Per 18 April pembatasan jam malam di restoran dan bisnis lainnya akan dicabut, bersama dengan batasan pertemuan pribadi yang berjumlah 10 orang, kata Perdana Menteri Kim Boo-kyum saat konferensi pers penanganan pandemi.
"Pemakaian masker masih menjadi sarana yang sangat penting untuk melindungi diri kami," kata Kim. "Kewajiban untuk tetap memakai masker di dalam ruangan untuk jangka waktu yang lama tak terhindarkan."
Jumlah kasus COVID-19 di Korsel sepertinya telah melewati puncak setelah tercatat 620.000 kasus per hari pada pertengahan Maret, dengan kasus harian berada di bawah 150.000 pada Kamis (14/4).
Pada Rabu pemerintah mengumumkan rencananya untuk memperluas program vaksinasi booster kedua bagi warga berusia 60 tahun ke atas.
Sumber: Reuters
(voinews.id)Presiden Rusia Vladimir Putin menggarisbawahi pentingnya diversifikasi ekspor energi saat pasokan ke arah barat akan dikurangi di masa mendatang.
"Oleh karena itu, penting untuk mengonsolidasikan tren beberapa tahun terakhir: selangkah demi selangkah, reorientasi ekspor kita ke pasar yang berkembang pesat di selatan dan timur," ujar Putin dalam sebuah pertemuan pemerintah via tautan video tentang situasi terkini di sektor minyak dan gas Rusia.
"Untuk mewujudkan ini, dalam waktu dekat perlu untuk mengidentifikasi fasilitas-fasilitas infrastruktur utama dan memulai pembangunannya," katanya.
Sementara itu, Putin memerintahkan untuk meningkatkan pasokan energi kepada konsumen Rusia, seraya menambahkan bahwa penurunan harga dimungkinkan untuk merangsang permintaan domestik.
Dia juga menginstruksikan pemerintah untuk mempercepat pengembangan deep processing minyak dan gas sesegera mungkin.
Rusia menuntut "negara-negara yang tidak bersahabat" untuk membeli gas alamnya dengan mata uang rubel, tetapi banyak dari negara-negara tersebut telah menyatakan penolakan.
Pada pertemuan pemerintah itu, Putin menyebutkan ada kegagalan dalam pembayaran untuk energi Rusia, dan bahwa bank-bank dari "negara-negara yang paling tidak bersahabat" menunda transfer pembayaran.