Akbar

Akbar

03
April

 

VOInews.id- Serangan mematikan Israel ke Konsulat Jenderal Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, merupakan pelanggaran hukum internasional dan sebuah "aksi agresi", kata Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa. "Kami tidak akan mengambil kesimpulan, namun bagaimanapun juga, serangan semacam itu merupakan pelanggaran terhadap seluruh dasar hukum internasional dan sebuah tindakan agresi," ujar Peskov.

 

Pada Senin (1/4), Israel melakukan serangan udara ke gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus hingga menghancurkan gedung tersebut. Korps Garda Revolusi Islam IRGC mengonfirmasi bahwa serangan itu menewaskan dua jenderal IRGC dan lima prajurit. Kementerian Luar Negeri Iran telah mengancam Israel dengan serangan balasan. Utusan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB untuk meminta Dewan menggelar sidang terkait serangan Israel tersebut.

 

Sumber: Sputnik

02
April

 

VOinews.id- Komite Penyelidikan Rusia pada Senin mengumumkan telah dimulainya penyelidikan terhadap keterlibatan Ukraina, Amerika Serikat, dan negara-negara Barat dalam serangan teroris. Penyelidikan itu diluncurkan atas permintaan State Duma, majelis rendah parlemen Rusia, kata komite itu dalam pernyataannya di aplikasi pesan Telegram. Pekan lalu, sejumlah anggota parlemen meminta komite tersebut dan Kejaksaan Agung Rusia serta otoritas peradilan Jerman, AS, Siprus dan Prancis untuk menyelidiki fakta di balik perencanaan serangan teroris itu dan pendanaannya.

 

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa penyelidikan tersebut akan memeriksa secara hati-hati data yang dikirimkan kepada mereka dan membuat keputusan terkait hal itu. Pada 22 Maret, sejumlah pria bersenjata menerobos masuk ke Crocus City Hall dan mulai menembaki orang-orang yang sedang menunggu pertunjukan konser.

 

Mereka juga membakar salah satu ruangan. Serangan itu menelan 695 korban, termasuk 144 korban tewas, menurut data terkini dari Kementerian Darurat Rusia. Empat tersangka dalam kasus itu, yang semuanya warga Tajikistan, berusaha kabur dengan sebuah mobil tetapi kemudian ditangkap dan didakwa telah melakukan aksi terorisme. Pemerintah Rusia meyakini mereka akan melarikan diri ke Ukraina, di mana dalang serangan itu telah menyiapkan tempat persembunyian. Penyelidikan kasus itu masih berlangsung.

 

Sumber: Sputnik

02
April

 

VOInews.id- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah relawannya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, membahas seputar rekonsiliasi pasca-Pemilu Presiden 2024. saat agenda buka puasa bersama. Pernyataan itu dikemukakan Ketua Umum Jokowi Mania yang kini berubah menjadi Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer setelah agenda tersebut usai. "Atmosfirnya baguslah ya, banyak hal yang positif.

 

Tadi saya sampaikan awal bahwa Presiden banyak diskusi dan banyak juga masukan-masukan kawan-kawan. Apalagi semua relawan ada tawaran terkait rekonsiliasi biar tidak lagi terjadi polarisasi seperti 2019," katanya. Ia mengatakan Presiden Jokowi sangat mendukung rekonsiliasi untuk kembali mempersatukan anak bangsa setelah dinamika politik yang terjadi sepanjang gelaran Pilpres 2024. "Presiden prinsipnya sangat mendukung sekali gagasan-gagasan yang terkait rekonsiliasi," katanya.

 

Pria yang karib disapa Bang Noel itu menyebut Presiden Jokowi sangat menghargai perbedaan pandangan politik masyarakat, termasuk para relawannya. "Kayak saya dulu mendukung Pak Prabowo, Presiden senang. Jadi Presiden tidak terlalu mengintervensi pilihan pilihan politik relawannya," kata aktivis 98 itu. Dalam kesempatan itu, kata Noel, sejumlah relawan meminta Presiden Jokowi untuk menjadi ikon terhadap persatuan bangsa, dalam kapasitas dan pengalamannya sebagai Presiden RI.

 

Agenda buka puasa bersama itu menyajikan sejumlah menu takjil di antaranya kolak, susu, korma, dan ditutup dengan hidangan utama berup udang dan cumi bakar. Sementara itu, perwakilan relawan dari 34 komunitas yang menghadiri undangan buka puasa bersama Presiden Jokowi di antaranya Projo, Bara JP, Kornas Jokowi, Mappan, Solmed, Duta Jokowi, Pertiwi, Samawi, hingga Rumah Nusantara.

 

Antara

01
April

 

Voinews.id- Pemerintahan baru Palestina, yang dipimpin Perdana Menteri Mohammed Mustafa, harus mempersiapkan diri untuk mengadakan pemilihan legislatif dan presiden di semua provinsi Palestina, terutama di Yerusalem Timur, kata Presiden Mahmoud Abbas pada Minggu.

 

Pernyataan Abbas tersebut disampaikan pada saat upacara pelantikan pemerintahan baru, menurut kantor berita Palestina Wafa. Pemerintahan baru Palestina dilantik pada Minggu malam, menggantikan pemerintahan Mohammed Shtayyeh yang mengundurkan diri pada Februari.

 

"Tugas pemerintahan baru ini mencakup perlunya menyatukan lembaga-lembaga negara, memaksimalkan upaya bantuan dan rekonstruksi di Gaza dan Tepi Barat, serta menghidupkan kembali perekonomian," kata Abbas. "Pemerintah harus menyiapkan pemilu legislatif dan presiden di semua provinsi di tanah air, dengan Yerusalem Timur sebagai garda depan," katanya menambahkan.

 

Sumber: Anadolu