Andy Romdoni

Andy Romdoni

06
September

 

 

 

VOInews, Jakarta: Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengumumkan rencana AS dan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk mendirikan Pusat AS-ASEAN (US-ASEAN Center) di Washington DC. Hal itu ia sampaikan dalam pembukaan KTT ke-11 ASEAN-AS di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

 

"Hari ini saya dengan bangga mengumumkan bahwa melalui kemitraan pemerintah-swasta, kami akan mendirikan Pusat AS-ASEAN yang pertama di Washington DC," katanya.

 

Ia menjelaskan bahwa fasilitas ini akan mendukung kegiatan ASEAN termasuk pertukaran lebih lanjut masyarakat dan institusi akademis.

 

"Pusat ini akan memfasilitasi interaksi resmi ASEAN dan mendukung pertukaran lebih lanjut antara masyarakat, pelaku usaha dan institusi akademis," katanya.

 

Lebih lanjut ia mengatakan, sebagai pemimpin, baik ASEAN maupun AS harus mengatasi tantangan global saat ini, sekaligus berinvestasi dalam visi jangka panjang. Menurutnya, para Pemimpin harus mampu melihat kedepan dengan mengukur langkah-langkah yang diambil saat ini.

 

"AS dan ASEAN berbagi kepentingan prioritas dan visi jangka panjang," tutupnya.

06
September

 

 

VOInews, Jakarta: Presiden Joko Widodo mengatakan kemitraan yang kokoh antara ASEAN dan Amerika Serikat tidak saja menguntungkan bagi ASEAN namun juga bagi AS. Hal itu disampaikan dalam pembukaan KTT ke-11 ASEAN-AS di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

 

"Kemitraan yang kokoh dan sustainable antara ASEAN dan Amerika Serikat tentu tidak hanya menguntungkan ASEAN, tapi juga akan menguntungkan Amerika Serikat," katanya.

 

Presiden mengatakan Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat menjanjikan. Menurutnya, yang diprediksi akan menjadi urat nadi perdagangan internasional pada 2045.

 

"Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat menjanjikan yang diprediksi pada tahun 2045 menjadi urat nadi perdagangan internasional dan berkontribusi 5,4% terhadap GDP dunia," katanya.

 

Meskipun demikian, menurutnya, kemitraan ASEAN-AS hanya akan terwujud jika kedua pihak memiliki komitmen yang sama terhadap pentingnya menjaga stabilitas keamanan di kawasan.

 

"ASEAN telah sepakat untuk terus menjalankan fungsinya sebagai lokomotif perdamaian dan stabilitas kawasan, dimana Indo-Pasifik harus menjadi platform bagi kolaborasi," katanya.

 

Oleh sebab itu, menurut Presiden, ASEAN mengajak Amerika Serikat untuk menjadi kekuatan positif dalam menciptakan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera melalui kerja sama konkret yang inklusif.

06
September

 

 

 

VOInews, Jakarta: Korea Selatan mengumumkan kontribusi USD30 juta untuk peningkatan kapasitas di bidang kecerdasan buatan (AI) dan USD16 juta untuk implementasi ASEAN Outlook on The Indo-Pacific (AOIP). Hal itu terungkap dalam KTT ke-24 ASEAN-Korea Selatan, di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

 

"RoK (Korea Selatan) mengumumkan kontribusi USD30 juta untuk peningkatan kapasitas di bidang artificial intelligence, dan USD16 juta untuk implementasi AOIP," kata Menlu Retno Marsudi.

 

Selain itu menurut Retno, di dalam KTT ASEAN-Korsel, para Pemimpin juga membahas kerja sama di sektor ekonomi berkembang seperti teknologi keuangan, ekonomi digital dan ekosistem bisnis rintisan (start-up). "Dalam pertemuan diangkat juga pentingnya melakukan upgrade ASEAN-RoK FTA (Free Trade Agreement)," katanya.

 

Hal lain yang juga dibahas dalam KTT ASEAN-Korsel adalah tentang keamanan kawasan. "Para Pemimpin juga mengangkat isu yang terkait dengan Semenanjung Korea, terutama peluncuran rudal dan program nuklir yang bertentangan hukum internasional dan mengancam keamanan kawasan," kata Retno.

 

Lebih lanjut Retno Marsudi menyebut KTT ASEAN-Korea Selatan telah mengadopsi satu dokumen yaitu Joint Statement of the 24th ASEAN-Republic of Korea Summit on Cooperation on the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Menurutnya, ini merupakan dukungan terhadap implementasi kerja sama AOIP. 

 

"Ini mengimplementasikan konsep AOIP di dalam kerja sama yang konkret, dan kali ini didukung oleh Korsel, termasuk tentunya di sektor maritim, infrastruktur, digitalisasi, rantai pasok, dan ekonomi hijau, dan UMKM," katanya.

 

Selain itu KTT ASEAN-Korea Selatan juga mencatat satu dokumen yaitu Progress Report on the Implementation of the ASEAN-Republic of Korea (ROK) Plan of Action to Implement the Joint Vision Statement for Peace, Prosperity and Partnership (2021-2025).

06
September

 

 

 

VOInews, Jakarta: Pemimpin ASEAN dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sepakat untuk meningkatkan kerja sama kedua pihak ke tingkat yang lebih tinggi. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan para Pemimpin sepakat untuk memperkuat kerja sama ekonomi melalui peningkatan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) 3.0.

 

"Kenapa 3.0, karena mencakup kerja sama baru misalnya di bidang ekonomi digital, ekonomi hijau, dan rantai pasok. Para Pemimpin juga menyambut baik guidelines percepatan negosiasi COC (Code of Conduct) di Laut Cina Selatan," katanya dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

 

Lebih lanjut Menlu Retno menyampaikan KTT ASEAN-RRT menghasilkan beberapa kerja sama di berbagai sektor, yang tertuang dalam 6 dokumen. 

 

Dua dokumen yang diadopsi yaitu ASEAN-China Joint Statement on Mutually Beneficial Cooperation on ASEAN Outlook on The Indo-Pacific (AOIP) yang berisi kesepakatan untuk mendorong kerja sama konkret implementasi AOIP, antara lain di bidang maritim, transisi energi, infrastruktur, smart cities, e-commerce, dan UMKM, serta dokumen ASEAN-China Joint Statement on Deepening Agricultural Cooperation.

 

"Ini berisi kesepakatan kerja sama yang menjadikan pertanian sebagai new growth engine untuk membangun ketahanan pangan," katanya.

 

Sementara 4 dokumen yang dicatat yaitu:

 

1. ASEAN-China Action Plan on Green Agricultural Development. Bertujuan meningkatkan nilai kompetitif produk-produk pertanian ASEAN di tengah rantai pasok global.

 

2. ASEAN-China Joint Initiative on Enhancing Cooperation on E-Commerce. Bertujuan mendorong kerja sama e-commerce untuk memajukan pertumbuhan ekonomi inklusif dan mengurangi kesenjangan pembangunan kawasan.

 

3. Guidelines for Accelerating the Early Conclusion of an Effective and Substantive Code of Conduct in the South China Sea. Bertujuan mempercepat penyelesaian negosiasi COC dengan hasil yang efektif dan substantif.

 

4. Joint Initiative on Advancing the China-ASEAN Science, Technology and Innovation Enhancing Program. Bertujuan memperkuat kerja sama transfer teknologi dan riset bersama untuk isu-isu strategis seperti Industry 4.0, infrastruktur digital, dan energi bersih.