VOInews, Jakarta: Konsulat Republik Indonesia Tawau turut mempromosikan berbagai kuliner khas dari Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam Resepsi Diplomatik yang berlangsung di Tawau, Sabah, Malaysia.
Dikutip dari Antara, Konsul RI Tawau Aries Heru Utomo mengatakan, malam Resepsi Diplomatik, yang diadakan Sabtu (28/9/2024), tidak saja mempromosikan seni budaya berbagai daerah di Indonesia tetapi juga kuliner khas Sulawesi Selatan.
Kegiatan yang menurut dia berlangsung meriah, dibuka dengan Tari Paduppa yang merupakan tari selamat datang dari Suku Bugis yang dibawakan oleh para penari dari Rumah Seni Tegal. Ada pula persembahan Tari Mappadendang dan Tari Empat Etnis Sulawesi Selatan.
Sebanyak 300 tamu undangan yang hadir dimanjakan dengan kuliner khas seperti coto Makassar, ikan bakar Parappe, Nasu Likku Ayam Kampung, sayur tutu dan Bararongko.
Konsulat RI Tawau memilih Sulawesi Selatan sebagai bagian utama dari tema resepsi tidak terlepas dari banyaknya masyarakat Indonesia asal berbagai etnis di sana yang berdiam di wilayah kerja Kantor Perwakilan RI tersebut, baik yang masih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) ataupun sudah menjadi warga Malaysia.
Menurut Aries Heru Utomo, diperkirakan lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia yang ada di wilayah kerja mereka berasal dari Sulawesi Selatan.
Namun demikian, ia mengatakan, untuk mengenalkan seni budaya Indonesia lainnya dan mengingatkan kayanya adat dan tradisi budaya dari berbagai daerah, maka ditampilkan pula Tari Tifa dari Nusa Tenggara Timur, Tari Condong Legong dari Bali dan Medley Tari Nusantara serta Pencak Silat.
Harapannya, agar lebih banyak lagi warga Malaysia yang terus berkunjung kembali ke Indonesia, baik dalam rangka perjalanan wisata ataupun pulang kampung mengunjungi daerah asal keluarganya.
VOInews, Jakarta: Pulau Bali selalu menjadi primadona bagi para pencinta wisata pantai. Selain pantai-pantai populer seperti Kuta, Sanur, dan Pandawa, ada sebuah destinasi tersembunyi yang menawarkan ketenangan dan keindahan yang tak kalah memukau, yaitu Pantai Pererenan. Terletak sekitar 18 kilometer dari pusat kota Denpasar, pantai ini menawarkan suasana yang lebih privat, jauh dari hiruk pikuk wisatawan.
Pantai Pererenan dapat dijangkau dengan perjalanan sekitar 45 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Setibanya di pantai ini, wisatawan akan disambut oleh pemandangan laut yang jernih dan ombak yang cukup menantang. Tak heran, pantai ini menjadi surga bagi para peselancar yang mencari tantangan di tengah keindahan alam.
Namun, bagi yang tidak tertarik dengan olahraga air, Pantai Pererenan tetap menjadi destinasi yang ideal. Wisatawan dapat bersantai di pinggir pantai sambil menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam yang spektakuler. Garis pantai yang landai juga menjadi tempat yang sempurna untuk berkuda. Beberapa penyedia layanan berkuda di sekitar pantai menawarkan pengalaman menunggang kuda sambil menikmati pesona alam Pererenan.
Selain berkuda, wisatawan juga dapat berjalan kaki di sepanjang pantai sambil menikmati ketenangan yang jarang ditemui di pantai-pantai lainnya di Bali. Tanpa gangguan lalu lintas, suasana Pantai Pererenan sangat cocok bagi mereka yang ingin melepas penat dan menikmati momen damai.
Pantai ini juga menawarkan berbagai warung dan kafe kecil yang dikelola oleh penduduk lokal. Di sini, wisatawan dapat mencicipi kuliner tradisional Bali sambil berinteraksi dengan masyarakat setempat, memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan autentik dari kunjungan ke Bali.
Pantai Pererenan adalah destinasi yang tepat bagi pencinta pantai yang mencari kedamaian di tengah keindahan alam Pulau Dewata.
VOInews, Jakarta: Dalam langkah yang historis, Emergency Special Session di Majelis Umum PBB hari ini mengambil langkah terobosan dengan mengesahkan pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina. Ini merupakan pertama kalinya sebuah Observer State diberikan hak dan kewenangan khusus yang mendekati anggota PBB lainnya.
Dalam keterangan Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Voice of Indonesia pada Sabtu (11/5), Palestina telah menjadi negara pengamat PBB sejak tahun 2012. Keberhasilan ini menegaskan dukungan masyarakat dunia yang semakin meningkat bagi perjuangan Palestina, pengakuan lebih lanjut Palestina sebagai negara di PBB, dan realisasi solusi dua negara.
Resolusi yang berjudul “Admission of New Members in the United Nations” di co-sponsori 77 negara, termasuk oleh Indonesia, dan mendapat dukungan dari 143 negara anggota PBB.
"Beberapa hak dan keistimewaan yang khusus diberikan kepada Palestina antara lain dapat duduk bersama diantara negara anggota PBB, dapat mengajukan resolusi dan menjadi co-sponsor resolusi, dapat dipilih menjadi pemimpin sidang Majelis MU PBB dan berbagai komite di bawahnya, dan dapat berpartisipasi penuh dalam lingkup konperensi di PBB dan konperensi internasional di bawah SMU PBB," tulis Kemlu RI.
Dengan semakin berperannya Palestina menuju anggota penuh PBB, diharapkan visibilitas politis kepada isu dan perjuangan Palestina semakin tinggi. Hal ini diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat pengajuan kembali permohonan keanggotaan penuh Palestina ke Dewan Keamanan PBB. Apalagi mengingat Resolusi ini juga mengakui bahwa Palestina telah memenuhi kriteria untuk keanggotaan penuh sesuai Piagam PBB.
Sidang Majelis Umum hari ini bermula dari veto satu negara anggota tetap DK PBB atas aplikasi keanggotaan penuh Palestina pada 18 April lalu. Menanggapi seruan kolektif dari negara-negara Arab, OKI, dan Gerakan Non-Blok, Majelis Umum PBB telah mengambil langkah tegas menuju kemajuan perjuangan Palestina dan upaya perdamaian internasional. Keberhasilan hari ini juga didukung oleh peran aktif Indonesia dalam menggalang dukungan negara dari sejumlah kawasan.
"Keberhasilan ini adalah sebuah terobosan bagi kesetaraan hak bangsa Palestina di tengah bangsa dunia. Di saat yang sama, upaya untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB di masa depan akan terus di dorong," jelas Kemlu RI.
VOInews, Jakarta: Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran pada Minggu (14/4) mengeluarkan pernyataan resmi terkait langkah defensif atas serangan Israel ke Iran. Kemlu Iran mengatakan serangan kepada Israel merupakan hak wajarnya dalam membela diri atas serangan Israel ke fasilitas diplomatik Iran di Damaskus-Suriah.
“Langkah hari ini juga sekaligus merupakan pembalasan secara khusus terhadap serangan militer rezim Zionis pada tanggal 1 April 2024 terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus-Suriah,” kata Kemlu Iran melalui keterangan Kedutaan Besar Republik Islam Iran yang diterima Voice of Indonesia di Jakarta, Minggu (14/4/2024).
Disebutkan, tindakan tersebut juga merupakan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang oleh Israel yang menyebabkan wafatnya para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah atas undangan pemerintah Suriah dan beraktivitas disana.
Kemlu Iran juga menggunakan kesempatan tersebut untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional.
“Begitu juga Iran menegaskan tekad tegasnya untuk mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan ilegal kekuatan dan agresi,” tegasnya.
Kemlu Iran menegaskan bahwa Iran tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentingan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan illegal.