Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memastikan persediaan bahan pokok di tengah pandemi virus corona penyebab COVID-19, aman dan tersedia sesuai kebutuhan nasional. Hal itu dikatakan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto saat konferensi pers di Graha BNPB, Rabu. Menurut dia, pemerintah telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pelaku usaha untuk segera mendistribusikan bahan pokok agar ketersediaan di retail maupun pasar terjamin.
Adapun bahan pokok yang menjadi fokus pemenuhan seperti beras, minyak goreng, terigu, daging sapi, telor ayam, bawang merah, bawang putih, hingga gula. Pemerintah juga telah membuka keran impor bagi komoditi yang dirasa kurang maupun mengalami kenaikan harga.Selain itu, Kemendag bersama Satgas Pangan akan rutin melakukan pengecekan kepada sejumlah pelaku usaha agar tidak terjadi penimbunan bahan pokok. Antara
VOI NEWS Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong pemerintah daerah untuk melakukan langkah relaksasi pajak bagi dunia usaha demi meringankan beban di tengah ekonomi yang lesu akibat wabah COVID-19. Hal itu dikatakan Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan, Safrizal, saat konferensi pers di Graha BNPB, Rabu. Menurut dia, relaksasi pajak dan retribusi daerah yang dilakukan Pemerintah daerah-Pemda bakal menjadi dukungan serius agar dunia usaha tetap hidup di tengah tekanan ekonomi akibat wabah tersebut. Ia juga menyoroti perihal ekonomi mikro yang sangat rentan terkena imbas dari COVID-19 ini. Maka dari itu pemerintah bakal mengindentifikasi agar kegiatan ekonomi yang mereka jalankan tetap hidup.Menurut dia, penanganan COVID-19 perlu dilakukan secara serempak baik dari level pusat ke level terendah mulai Pemda hingga kecamatan/kelurahan. Jika dilakukan secara serentak maka penanganan akan lebih ringan. Antara
Harga minyak naik moderat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), tetapi menetap pada level tertinggi hari itu, karena dampak besar pandemi virus corona terhadap permintaan diimbangi harapan paket bantuan ekonomi AS yang akan datang sebesar dua triliun dolar AS.India, konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, memerintahkan 1,3 miliar penduduknya untuk tetap di rumah selama tiga minggu pada Selasa (24/3/2020).
Pengguna bahan bakar besar terbaru itu mengumumkan pembatasan gerakan sosial yang telah menghancurkan permintaan bahan bakar bensin dan jet di seluruh dunia.Pasar minyak telah dilanda guncangan kembar. Perang harga tak terduga antara Arab Saudi dan Rusia yang telah menyebabkan banjir pasokan serta pandemi yang berada di jalur untuk mengurangi permintaan bahan bakar sebanyak setidaknya 10 persen di seluruh dunia.Analis pasar senior di OANDA di New York, Edward Moya, dikutip dari Xinhua mengatakan, Mungkin tidak mungkin harga minyak terus stabil. Antara
Berbagai pabrik sektor kesehatan didorong agar dapat mempercepat produksi APD (Alat Pelindung Diri) yang ada pada saat ini karena jumlahnya dinilai masih kurang dari kebutuhan kalangan tenaga medis yang menangani pasien COVID-19.Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, menyatakan, pemerintah diharapkan bisa membuat kesepakatan dengan pabrikan agar APD bisa diproduksi sebanyak yang dibutuhkan.Rahmad mengingatkan bahwa para tenaga medis yang berjuang di garda terdepan melawan virus Corona, baik perawat dan juga para dokter harus dilindungi dengan peralatan kerja yang sesuai standar keselamatan.
Apalagi, dalam bekerja mereka butuh kenyamanan dan kecemasan akan terpapar COVID-19 sehingga APD harus disiapkan buat mereka. Mengingat lonjakan pasien positif COVID-19 yang diperkirakan masih terus meningkat, Rahmad mengatakan, pengadaan APD yang mencukupi sudah sangat mendesak. Ia juga berpendapat dalam menanggulangi COVID-19, pemerintah telah bekerja keras, melakukan segala cara termasuk mengadakan obat serta mendatangkan alat tes massal. Antara