Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memastikan proses pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur terus berjalan sesuai rencana, meski tengah terjadi pandemi virus corona (COVID-19). Staf Khusus Menko Maritim dan Investasi Bidang Kelembagaan dan Media Jodi Mahardi dalam rilis pers melalui video di Jakarta, Rabu, menjelaskan tim dari Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian BUMN, serta Kementerian Keuangan terus melakukan komunikasi intens dengan calon investor dan mitra.Ia mengatakan berbagai opsi mengenai pengembangan ibu kota masih terus dikaji dan dipertimbangkan. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada sekitar 30 investor dari dalam dan luar negeri yang tertarik untuk ikut membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur.Luhut mengatakan puluhan investor itu berasal dari dalam dan luar negeri serta berbagai bidang usaha, mulai dari listrik hingga kendaraan. Antara
Presiden Joko Widodo telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease-COVID-19.
Dalam laman resmi Kementerian Keuangan yang dikutip di Jakarta, Minggu, inpres tersebut meminta kementerian dan lembaga mengutamakan alokasi anggaran yang ada untuk mempercepat penanganan COVID-19 sesuai protokol yang telah ditentukan.
Pemerintah Indonesia pada 11 Maret 2020 telah menyebut langkah refocussing kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa sebagai upaya yang ditempuh dalam percepatan penanganan COVID-19.
Setelah Presiden mengesahkan inpres itu, kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah diminta segera merevisi anggaran dan mengajukannya kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Selain itu, Instruksi Presiden ini juga mengatur agar kementerian dan lembaga mempercepat pelaksanaan pengadaan barang dan jasa untuk penanggulangan COVID-19 dengan memperluas serta mempermudah akses sesuai Undang-Undang Penanggulangan Bencana dan aturan turunannya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pihaknya telah mengidentifikasi anggaran belanja kementerian dan lembaga dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-APBN 2020 senilai 62,3 triliun rupiah yang bisa direalokasi untuk dana penanganan penyebaran COVID-19.
Realokasi itu nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan alat kesehatan berupa test kit, kelengkapan rumah sakit, persiapan Wisma Atlet, dan pembangunan rumah sakit COVID-19 di Pulau Galang, Kepulauan Riau.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, realokasi anggaran dapat langsung dilaksanakan. Ia mencontohkan, kurang dari dua hari Kementerian Kesehatan melakukan perubahan anggaran untuk pengadaan impor test kit, alat pelindung diri dan ventilator.
Berbagai negara di dunia tengah menerapkan kebijakan-kebijakan yang memperketat akses masuk untuk menekan penyebaran virus corona baru atau COVID 19 di masing-masing negara, tak terkecuali Malaysia yang melakukan Perintah Kawalan Pergerakan (Movement Control Order) Kebijakan ini berlaku sejak tanggal 18 Maret 2020 hingga 31 Maret 2020 yang membatasi warga negara Malaysia untuk keluar Malaysia maupun warga asing memasuki Malaysia
Seperti dikutip kemlu.go.id (19/3) kebijakan ini tentu memengaruhi arus keluar masuk Warga Negara Indonesia - WNI di perbatasan langsung Indonesia dan Malaysia Salah satunya di pos lintas batas Tebedu dengan Pos Lintas Batas Negara (PBLN ) Entikong, Pontianak, Kalimantan Barat Di pos batas tersebut, WNI dapat keluar dari Sarawak ke Indonesia sepanjang paspor ataupun visa atau permit masih berlaku, tetapi WNI tidak dapat masuk ke Malaysia hingga tanggal 31 Maret 2020 Untuk warga Malaysia sendiri dapat masuk ke Malaysia namun mereka harus menjalani karantina sendiri di rumahnya selama 14 hari Menurut petugas Imigrasi Tebedu pada hari pertama diberlakukan kebijakan itu, sepanjang pagi hari itu sudah sekitar 50 orang WNI melintas keluar Malaysia menuju Entikong
Selama kunjungan Konsul Jenderal RI-Kuching Yonny Tri Prayitno ke pos lintas batas Tebedu, tampak pintu gerbang masing-masing PLBN yang biasanya dibuka, saat itu ditutup rapat dan dijaga petugas dari masing-masing negara Di PLBN Entikong, tampak ada beberapa WNI pelintas batas yang sedang mengisi kartu dan pemeriksaan kesehatan oleh petugas KKP Entikong sebelum menuju pemeriksaan Imigrasi Menurut pihak PLBN Entikong semua pelintas batas wajib melaksanakan prosedur pencegahan COVID-19 Sementara tinjauan ke pintu keluar pelintas batas yang akan ke Malaysia tampak sepi belum terlihat adanya WNA yang akan menuju Malaysia
Pandemi Corona Covid 19 telah berdampak pada berbagai sendi kehidupan dan aktivitas manusia, baik individu maupun sosial, lokal, regional bahkan internasional. Semua negara yang terdampak membatasi secara ketat pergerakan penduduknya, serta meniadakan aktivitas massal. Perhelatan olahraga dunia yaitu Olimpiade Tokyo 2020 yang rencananya akan berlangsung dari tanggal 24 Juli sampai 9 Agustus pun tertunda. Walaupun awalnya enggan, Jepang selaku Tuan rumah Olympiade dan olahraga Paralympic kali ini, akhirnya terpaksa menunda pesta olah raga yang sudah direncanakan beberapa tahun sebelumnya.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan penundaan Olympiade 2020 karena pandemi coronavirus Covid 19. Walaupun demikian, Jepang tetap berkomitmen menjadi tuan rumah pesta olah raga sejagat itu. Dalam pernyataan bersama antara pemerintah Tokyo dan penyelenggara Olympiade, IOC, disepakati bahwa penundaan dilakukan hingga selambat lambatnya musim panas 2021. Jepang menyatakan tetap berkomitmen menjadi tuan rumah dan meminta agar event internasional itu tetap dinamakan Tokyo 2020.
Penundaan kegiatan olahraga baik lokal, regional maupun internasional sesungguhnya tidak hanya terjadi dengan Olympiade dan paralympic games 2020. Perhelatan pertandingan sepakbola Eropa, Euro 2020 ditunda hingga musim panas 2021.. Sesi pertama balapan mobil formula satu, grand prix di Monaco pun mengalami pengunduran waktu.
Penundaan kegiatan olahraga berskala besar memang beralasan. Sebab biasanya selalu dihadiri banyak orang. Olympiade bahkan akan dihadiri atlet dari berbagai negara di dunia yang hampir semuanya terdampak Covid 19. Memang, perhelatan olahraga selain ajang kompetisi sportif juga peristiwa pertemuan antar bangsa. Namun dalam situasi seperti saat ini, ketika dunia terancam oleh Covid 19, keselamatan para atilt dan masyarakat internasional umumnya tentunya jauh lebih penting. Lagi pula, Olimpiade Tokyo 2020 bukanlah dibatalkan melainkan ditunda. Semoga wabah Corona Covid 19 segera berlalu.