Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan bahwa pandemi COVID-19 yang telah menyebar ke berbagai negara sebetulnya bisa menjadi momentum bagi pengusaha perikanan nasional untuk meningkatkan ekspor perikanan.Hal itu dikatakan Menteri Edhy dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu. Kendati sejumlah negara memiliki respons yang beragam untuk mencegah penyebaran virus corona, Edhy optimistis ekspor produk perikanan asal Indonesia akan terus terjadi. Hal itu, tidak terlepas dari kebutuhan akan protein ikan yang tetap diburu oleh konsumen di manapun sehingga pelaku usaha perikanan diajak untuk mengisi peluang ekspor di tengah pandemi.
Kementrian Kelautan dan Perikanan-KKP telah berupaya memberikan kemudahan logistik yang sangat diperlukan guna memenuhi kebutuhan bahan baku Unit Pengolahan Ikan (UPI) dengan tujuan ekspor.Bahkan, KKP telah mengirim surat permohonan kepada gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 agar memberikan jaminan akses keluar dan masuk distribusi input produksi perikanan dan logistik ikan ke berbagai wilayah. Antara,
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat- RIMPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) memberi bantuan kepada tenaga medis di Jakarta berupa alat pelindung diri (APD) sebagai wujud konkrit bela negara dan dukungan kepedulian terhadap kondisi kemanusiaan para tenaga kesehatan.Ini bentuk ikhtiar dan penghormatan terhadap para dokter dan perawat. Hal itu dikatakan Hidayat dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu. Menurut dia tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam menyelamatkan pasien-pasien yang sedang berjuang melawan COVID-19 khususnya di DKI Jakarta yang merupakan episentrum pandemi di Indonesia.
Hidayat yang merupakan anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahera-PKS dari daerah pemilihan Jakarta 2 itu berpesan agar petugas medis terus semangat dalam menjalankan tugas mulianya serta harus menjaga stamina dengan mengkonsumsi suplemen dan vitamin agar prima dalam bertugas.Bantuan diberikan langsung Hidayat Nur Wahid pada Jumat (17/4) ke Rumah Sakit Umum Daerah-RSUD Pasar Minggu yang merupakan RS resmi rujukan untuk menangani pasien Covid-19 dan RSUD Tarakan. Antara
Kasus covid-19 atau virus corona dunia mencapai 2.240.768 kasus per hari ini, Sabtu (18/4). Dari jumlah tersebut sebanyak 153.871 kasus meninggal dunia.Mengutip data dari Johns Hopkins University, Amerika Serikat (AS) memegang kasus terbanyak dengan 700.282 kasus positif. Posisi ini disusul Spanyol dengan 190.839 kasus.Kemudian Italia dengan 172.434 kasus, Perancis dengan 149.130 kasus, Jerman dengan 141.397 dan Inggris dengan 109.769 kasus.
China sebagai sumber penyebaran wabah kini ada di posisi ketujuh dunia dengan 83.760 kasus positif per hari ini. AS juga memegang posisi tertinggi kasus meninggal di dunia, yakni sebanyak 36.607 kasus. Dari total kasus positif, setidaknya 58.478 dinyatakan sembuh. Jumlah kasus terbanyak di AS dipegang negara bagian New York yakni sejumlah 222.284 kasus positif, 14.636 kasus meninggal, dan 17.089 kasus sembuh.Menyusul AS, Italia memegang kasus meninggal dunia sebanyak 22.745 kasus. Kemudian Spanyol dengan 20.002 kasus meninggal, dan Prancis dengan 18.681 kasus meninggal. CNN Indonesia
Kementerian Sosial menyiapkan enam balai di sejumlah daerah sebagai tempat karantina bagi pekerja migran yang baru dipulangkan dari Malaysia terkait wabah COVID-19. Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat yang dihubungi dari Jakarta, Sabtu. Harry menjelaskan, balai yang disiapkan tersebut yaitu Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Bambu Apus Jakarta Timur, RPTC Tanjungpinang, Balai Mulya Jaya Pasar Rebo, Balai Napza Bambu Apus, Balai Insyaf Medan dan Balai Bahagia Medan.
Lebih lanjut dikatakan Harry, hingga saat ini RPTC Tanjungpinang sudah menampung 400 lebih pekerja migran sejak 16 Maret. Sedangkan RPTC Bambu Apus sudah menampung 130 orang dan Balai Mulya Jaya 108 orang. Sedangkan tiga balai lainnya sementara tidak ada klien sehingga disiapkan untuk karantina pekerja migran. Antar