Radio Republik Indonesia (RRI) menghadirkan program siaran khusus untuk mengedukasi masyarakat mengenai isu COVID-19.Disiarkan setiap Senin-Jumat pukul 10.00-11.00 waktu setempat, program bertajuk “Belajar di RRI” itu menghadirkan para guru sekolah untuk mengajar di udara yang juga melayani tanya jawab secara interaktif. Bahkan yang menarik ada seorang murid menyatakan kangen pada ibu gurunya saat mendengarkan program ini, merupakan suatu ekspresi yang menunjukkan bahwa radio memiliki peran imajinatif yang tinggi. Hal tersebut dikatakan Direktur Utama LembagaPenyiaran Publik RRI, M Rohanudin saat menyampaikan pernyataan pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, yang dipantau secara daring pada Selasa (14/4).
Menurut Rohanudin, belajar melalui radio adalah cara efektif dan lebih interaktif dibandingkan belajar secara daring karena kelebihan radio yang auditif dapat menghidupkan _theater of mind_ anak-anak sekolah, terlebih program ini juga menampilkan jeda satu hingga dua lagu yang sesuai dengan musik untuk segmen mereka.Sejak dimulainya program tersebut pada 26 Maret-9 April 2020, tercatat 715 sekolah baik SD, SMP, maupun SMA sudah berpartisipasi dalam program “Belajar di RRI”. pers rilis
Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan (Korsel), Kim Gang-lip, meminta warga menjaga kewaspadaan di tengah perlambatan penyebaran virus corona. Kondisi normal dinilai belum bisa terjadi sehingga pemerintah akan merancang pedoman berkelanjutan untuk ekonomi dan aktivitas sosial warga.
Kim melakukan pertemuan dengan para pejabat membahas konversi kampanye jaga jarak sosial selama beberapa pekan pada Senin (13/4). Pedoman tersebut, menurut Kim, tidak berarti akan mengakhiri jarak sosial. Pelonggaran dini aturan jarak sosial ini bisa membuat Korea Selatan harus membayar harga mahal dengan kemungkinan munculnya transmisi baru penyakit tersebut. (republika)
VOI NEWS Dalam rangka memperingati 70 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Tiongkok pada 13 April 2020, telah diluncurkan secara daring sampul dan perangko yang menggambarkan persahabatan kedua negara. Peluncuran perangko tersebut dilakukan melalui kerja sama antara Kementerian Luar Negeri RI, KBRI Beijing, dan PT Pos Indonesia, serta Kedubes Tiongkok di Jakarta dan Tiongkok Post.
Dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Senin dijelaskan, sampul dan keempat perangko memuat logo peringatan 70 tahun, yaitu Panda dan Garuda Emas. Selain itu, ditampilkan pula beberapa kekhasan dari kedua negara, seperti Barong Bali dan Barong Sai, Candi Borobudur dan Tembok Raksasa, serta keindahan alam Raja Ampat, Provinsi Papua Barat dan Sungai Li di Kota Guilin, Provinsi Guangxi. (antara)
Presiden Joko Widodo meminta kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah Corona agar meningkatkan jumlah tes polymerase chain reaction (PCR) virus corona (Covid-19). Dia ingin tes PCR bisa dilakukan lebih dari 10 ribu kali dalam sehari. Permintaan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/4).
Presiden Jokowi mengatakan peningkatan jumlah tes PCR juga berarti memperluas jangkauan pemerintah dalam mendeteksi virus corona. Perluasan jangkauan bisa mengurangi penumpukan pemeriksaan sampel, terutama di daerah yang menjadi pusat atau episentrum penyebaran wabah corona. Presiden mendapat laporan tes PCR sudah dilakukan terhadap 26.500 orang di Indonesia. (cnnindonesia)