Pemerintah Korea Utara (Korut) telah menyerukan langkah penanggulangan yang lebih ketat dan menyeluruh untuk memastikan warga tetap aman di tengah pandemi virus corona jenis baru (Covid-19). Hal ini diumumkan dalam sebuah pertemuan komite pusat pada Ahad (12/4). Dalam laporan dari kantor berita pusat Korut, virus corona jenis baru yang tersebar luas di banyak negara di dunia telah berdampak secara cukup signifikan. Bahkan, pada negara terisolasi itu yang hingga saat ini belum mengkonfirmasi adanya satu pun kasus Covid-19.
Korut sejauh ini menyatakan telah mempertahankan situasi anti-epidemi yang sangat stabil karena melakukan langkah darurat yang ketat, serta secara konsisten. Dalam pertemuan komiter pusat, pemerintah negara itu mengeluarkan resolusi bersama untuk mengambil langkah-langkah terbaru yang lebih menyeluruh untuk melindungi kehidupan dan keselamatan orang-orangnya dari penyakit epidemi yang mendunia. Republika
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengapresiasi rencana Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membantu pelaku industri wisata skala kecil yang mengalami kemerosotan pendapatan akibat pandemi.Hal itu dikatakan Hetifah dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta Minggu. Sedangkan bantuan yang diberikan antara lain berupa keringanan pembayaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan BP Jamsostek, usaha utilitas, retribusi oleh pemerintah daerah, relaksasi pinjaman bank, serta pemberian kartu pra kerja.
Dalam rencana pemberian bantuan ini, kepastian basis data yang akurat merupakan kunci keberhasilan program, maka data nasional harus terbangun secara detail by name by address, yakni siapa yang akan diusulkan menjadi penerima jaring pengaman.Ia menyarankan Kemenparekraf bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam melakukan pendataan, karena pihak yang mengetahui basis data ada di daerah. Antara,
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memilih berkantor di Posko Penanganan COVID-19 di Taman Surya atau halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, untuk memudahkan koordinasi dengan jajarannya. Wali Kota Tri Rismaharini di Surabaya, Minggu mengatakan, di dalam ruangan ber-AC (air conditioner), risiko tertular virus tersebut akan lebih besar sebab jika ada orang "carrier" atau pembawa virus COVID-19 dan kemudian masuk ruangan ber-AC, bisa saja kemudian virus itu menyebar melalui alat penyejuk ruangan tersebut.
Untuk itu, Wali Kota Risma lebih memilih bekerja maupun menggelar rapat bersama jajarannya di posko Halaman Balai Kota Surabaya itu. Bahkan, beberapa kali Risma menggelar rapat telekonferensi terkait penanganan dengan DPRD Surabaya, United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac) atau Asosiasi Pemerintah Kota dan Pemerintah Daerah se-Asia Pasifik dan pemangku kepentingan lainnya.Menurut dia, dengan melakukan aktivitas di luar ruangan itu, maka risiko tertular virus tersebut akan lebih kecil. Apalagi, di posko penanganan COVID-19 itu bisa langsung terkena paparan sinar matahari dan hembusan angin. Antara,
Kasus baru Covid-19 yang dikonfirmasi di Tepi Barat hingga Sabtu (11/4) pagi bertambah sehingga total kasus corona di Palestina menjadi 268. Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Kamal Shakhra dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa, Ahad (12/4). Kamal dalam taklimat harian tentang wabah virus corona mengatakan, kasus baru untuk wanita berusia 60-an berasal dari desa Jdeireh di Yerusalem. Perempuan ini terjangkit virus corona dari suaminya yang lebih dulu terinfeksi. Suaminya seorang pekerja yang beberapa hari lalu kembali dari Israel.Meski angka kasus positif Covid-19 di Palestina meningkat, kasus yang sembuh juga menunjukkan peningkatan.
Tercatat hingga Sabtu (11/4) pagi waktu setempat, kasus yang pulih di Palestina mencapai 46. Salah satu warga yang berhasil sembuh, yakni seorang pemuda dari Tulkarm di utara Tepi Barat. Pada Sabtu (11/4) malam waktu setempat, Kementerian Kesehatan Palestina kembali mengumumkan bahwa ada 11 pasien Covid-19 di Palestina yang sembuh. Dengan demikian, jumlah total pasien yang telah sembuh menjadi 57. Republika