Sumarno

Sumarno

14
February


(voinews.id) Dinas intelijen asing Rusia (SVR) pada Senin (13.2) menyatakan telah mendapat laporan intelijen bahwa militer Amerika Serikat sengaja "memelihara" kelompok Islam militan untuk menyerang sasaran di Rusia dan negara-negara pecahan Uni Soviet.Dikutip dari Reuters, Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia yang dipimpin oleh sekutu Presiden Vladimir Putin itu mengatakan mereka memiliki informasi intelijen bahwa sekitar 60 militan dari kelompok yang berafiliasi dengan ISIS dan Al Qaeda telah direkrut dan sedang menjalani pelatihan di pangkalan AS di Suriah.

Menurut SVR para militan itu akan bertugas untuk mempersiapkan dan melakukan serangan teroris terhadap para diplomat pegawai negeri sipil, aparat penegak hukum dan personel angkatan bersenjata.Badan tersebut tidak mempublikasikan informasi intelijen di balik pernyataan itu dan Reuters tidak dapat memverifikasi laporan itu secara mandiri. Antara

14
February


(voinews.id) Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan Indonesia tak akan bisa tumbuh jika porsi impor terus menerus lebih besar daripada penggunaan produk dalam negeri. Menurutnya impor yang berlebihan bisa menghambat pertumbuhan industri dan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Dikutip dari Antara, dalam sebuah seminar di Jakarta. Senin (13.2) ia mengatakan penggunaan produk dalam negeri menjadi salah satu sumber pertumbuhan baru ekonomi di Indonesia.

Ia menambahkan penggunaan produk dalam negeri juga menjadi perhatian saat melakukan hilirisasi yang juga merupakan sumber lainnya dalam pertumbuhan baru ekonomi di Tanah Air. Hilirisasi menurutnya merupakan kegiatan yang kini terus digencarkan pemerintah agar Indonesia bisa maju keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah hingga menciptakan pendapatan per kapita yang lebih tinggi. Selain penggunaan produk dalam negeri dan hilirisasi, ia menyebutkan terdapat pula empat sumber pertumbuhan ekonomi baru lainnya, yaitu pemanfaatan ekonomi digital pengembangan UMKM pengembangan ekonomi hijau dan transisi menuju energi terbarukan. Antara

14
February


(voinews.id) Amerika Serikat meminta warga negaranya untuk segera meninggalkan Rusia karena perang di Ukraina dan adanya risiko penangkapan sewenang-wenang dan pelecehan dari lembaga penegak hukum Rusia. Dikutip dari Antara pada Senin (13.2). Kedubes AS di Moskow menyatakan agar warga negara Amerika Serikat, baik yang bertempat tinggal maupun sedang bepergian untuk segera meninggalkan Rusia serta meningkatkan kewaspadaan terkait risiko penahanan yang salah.

Kedubes AS menyatakan otoritas keamanan Rusia telah menahan warga negara AS dengan tuduhan palsu. memilih warga AS di Rusia untuk penahanan dan pelecehan, mencegah mereka mendapatkan perlakuan yang adil dan transparan dan memvonis mereka dalam peradilan rahasia tanpa menunjukkan bukti yang kredibel. Selain itu lanjut kedubes otoritas Rusia secara sewenang-wenang menegakkan hukum setempat terhadap pekerja keagamaan berkewarganegaraan AS serta telah membuka penyelidikan kriminal yang dipertanyakan terhadap warga negara AS yang terlibat dalam aktivitas keagamaan.Sebelumnya dilaporkan dinas intelejen Rusia telah membuka kasus pidana melawan seorang warga negara Amerika Serikat atas tuduhan spionase.Antara

24
November

 

(voinews.id) Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan. negaranya akan segera menyerang para militan Kurdi di Suriah dengan mengerahkan tank dan tentara. Hal ini mengisyaratkan potensi serangan darat terhadap militan Kurdi setelah serangan balasan meningkat di sepanjang perbatasan Suriah. Seperti dilansir Reuters, Rabu (23.11.2022), pernyataan Erdogan itu disampaikan saat artileri Turki dilaporkan terus menggempur pangkalan Kurdi dan target-target lainnya di dekat kota Tal Rifaat dan Kobani di wilayah Suriah.

Erdogan sebelumnya menyebut operasi militer Turki tidak terbatas pada serangan udara dan mungkin melibatkan pasukan darat. Turki telah melancarkan sejumlah operasi militer besar-besaran terhadap milisi Kurdi Suriah YPG dan militan Islamic State (ISIS) di wilayah Suriah bagian utara dalam beberapa tahun terakhir.(detik)