Sumarno

Sumarno

25
July

 

(voinews.id)Direktur Jenderal  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Tedros, dilansir dari AP, Minggu (24/7/2022) mengatakan, wabah cacar monyet diberlakukan darurat kesehatan global karena telah menyebar di berbagai Negara. Sementara itu Kepala keadaan darurat WHO, Michael Ryan mengatakan, wabah cacar monyet ditetapkan menjadi darurat kesehatan global untuk memastikan dunia mengambil tindakan yang serius.

Meskipun wabah cacar monyet telah menyebar di beberapa bagian Afrika Tengah dan Barat selama beberapa decade, tidak diketahui pemicu wabah besar di luar benua atau penyebaran secara luas hingga akhirnya terdeteksi di beberapa negara Eropa, Amerika Utara dan tempat lainnya.detik

22
July

 

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Edi Santosa optimistis program Food Estate mampu mendukung Indonesia menjadi lumbung pangan dunia seperti yang dicita-citakan Kementerian Pertanian.  Ia mengatakan, Pemerintah Indonesia berupaya mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia atau world food storage pada 2045. 

Mengutip laporan Kantor Berita Antara, Edi Santosa  dalam keterangannya  mengatakan, Indonesia sebagai lumbung pangan dunia sangat mungkin terealisasi, syaratnya harus memiliki kesungguhan dan keseriusan untuk mewujudkannya. Menurut Edi, Food Estate akan menjaga ketahanan pangan. Oleh karena itu, program ini diharapkan memiliki daya saing tinggi. Edi Santosa menambahkan, food estate harus dibangun dengan daya saing, sehingga nantinya mendukung cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. 

Pemerintah  Indonesia telah menetapkan wilayah food estate di dua provinsi yaitu Kalimantan Tengah, tepatnya Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas. Serta Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu pemerintah juga berencana memperluas program food estate ke Provinsi Sumatera Selatan, dan Papua. 

Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Yadi Sofyan Noor menyatakan pembangunan Food Estate di Kalimantan Tengah bisa menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara kuat di dunia.

Menurut Yadi Sofyan Noor, program yang dikembangkan Kementerian Pertanian tersebut sudah menunjukkan kemajuan hasil yang maksimal. Berdasarkan data yang dihimpunnya, rata-rata penyusutan lahan di Indonesia mencapai 150.000 hektare per tahun. Sementara data cetak sawah di bawah 100.000 hektare, tepatnya 60.000 per tahun, Namun dengan adanya food estate, pencetakan sawah bertumbuh lebih cepat dan lebih maksimal.

Presiden Joko Widodo mengatakan, pengembangan Food Estate merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, sebagai langkah antisipasi menghadapi adanya krisis pangan.

Konsep pengembangan food estate yakni dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu Kawasan.

Sekian Indonesiaku. Antara

22
July

(voinews.id) Presiden AS Joe Biden mengaku dirinya dalam kondisi baik setelah dinyatakan positif terkena COVID-19 dengan gejala ringan. Dalam video singkat yang diunggah ke akun presiden AS di Twitter, dikutip Reuters, Biden mengatakan dirinya telah divaksin penuh dengan dua kali dosis booster dan mengaku "baik-baik saja". Biden juga mengatakan dirinya "punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan" dan akan tetap menjalankan tugasnya.

Sebuah foto yang diunggah sebelumnya memperlihatkan Biden tersenyum sambil duduk di meja kerjanya. Sejumlah pejabat di pemerintahan Biden dan tokoh senior lainnya di Washington telah terkena COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Wakil Presiden Kamala Harris dan Ketua DPR Nancy Pelosi, Keduanya telah negatif dan melanjutkan tugas. (antara)

22
July

 

(voinews.id) Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendukung terobosan yang dilakukan Indonesian Light Wood Association (ILWA) untuk meningkatkan kinerja ekspor produk kayu ringan melalui kolaborasi dengan salah satu perusahaan pengolahan kayu ringan di Austria. Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, Zulkifli Hasan mengatakan, ILWA diharapkan dapat memanfaatkan momentum tersebut dengan inovasi, edukasi, dan adaptasi teknologi, untuk peningkatan kualitas dan nilai tambah produk kayu ringan sehingga dapat memenuhi ragam kebutuhan konstruksi bangunan, interior mobil, dan kebutuhan dekorasi lainnya.

Sementara itu Ketua Umum ILWA Setyo Wisnu Broto menjelaskan, kebutuhan produk kayu ringan di dunia semakin meningkat, karena dianggap lestari, ramah lingkungan, kuat, durabel dan tidak berat. Menurutnya, isu geopolitik di Eropa menyebabkan pasokan kayu ringan terhambat, sehingga Eropa memerlukan sumber pasokan baru dan Indonesia merupakan sumber utama kayu ringan dengan jenis kayu sengon dan jabon. (antara)