(voinews.id) Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan Perindustrian dan Energi Korea Selatan, Lee Chang-Yang, menandatangani nota kerjasama untuk mendorong peningkatan investasi hijau berkelanjutan. Penandatanganan dilakukan di Seoul, Korea Selatan, Kamis, disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Korea Yoon Seok-yeol.
Kerja sama ini meliputi pembangunan industri baterai listrik terintegrasi dimulai dari pertambangan dan peleburan (smelter) nikel yang berlokasi di Halmahera, Maluku Utara hingga industri pemurnian (refinery) industri prekursor dan katoda, serta perluasan industri sel baterai yang akan dibangun di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, hingga industri daur ulang baterai listriknya, dengan total rencana investasi mencapai Rp142 triliun. (antara)
(voinews.id) Pemberian vaksinasi dosis penguat atau booster kedua di Indonesia menyasar 1,9 juta tenaga kesehatan. Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu kepada Antara, Kamis. Maxi mengatakan, perkembangan kasus COVID-19 menunjukkan tren peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir.Tenaga kesehatan merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19.
Vaksinasi dosis penguat kedua dimulai Jumat. Vaksinasi tersebut diberikan untuk dokter, perawat, bidan dan pegawai rumah sakit dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan atau di pos pelayanan vaksinasi COVID-19. (antara)
(voinews.id) Korea Selatan menyepakati empat bentuk kerja sama konkret bidang infrastruktur dengan Indonesia untuk membantu pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Demikian pernyataan tertulis Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, yang diterima di Jakarta, Kamis. Menteri Basuki mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Korea Selatan, Kamis. Menteri basuki menjelaskan, Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan membantu melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik.
Kerjasama kedua yang sudah disepakati adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara. Kerjasama ketiga terkait pembangunan Smart Village di IKN pada 2023 dengan dukungan Korea Selatan. Kerjasama keempat adalah pembangunan immerse tunnel atau terowongan tabung benam yang sesuai dengan konsep kota hutan. (antara)
(voinews.id) Presiden Joko Widodo mengatakan, Korea Selatan dan Indonesia merupakan mitra strategis khusus. Ia meyakini hubungan kerja sama antara Indonesia-Korea Selatan akan makin kokoh terutama kemitraan di bidang ekonomi. Hal tersebut disampaikannya saat menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Yoon Suk-yeol usai melakukan pertemuan bilateral, di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis.
“Indonesia dan Korea Selatan adalah mitra strategis khusus. tahun depan kita juga akan memperingati 50 tahun persahabatan dua negara kita. Saya yakin dibawah kepemimpinan Presiden Yoon kemitraan kita akan semakin kokoh ke depan, terutama kemitraan di bidang ekonomi. Kita menyambut baik tren perdagangan bilateral yang terus meningkat. Dan kita sepakat untuk terus membuka akses pasar, mengatasi hambatan-hambatan perdagangan dan mempromosikan produk-produk unggulan kedua negara”.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyambut baik investasi Korea Selatan dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara, antara lain kerja sama di bidang pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum, dan capacity building di bidang pembangunan smart city. Sementara itu Presiden Yoon Suk-yeol dalam keterangannya menyampaikan, Korea Selatan berkomitmen untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia sesuai dengan perkembangan dunia yang dinamis. Ia berharap dapat lebih banyak bertemu dan berkomunikasi dengan bapak Presiden Joko Widodo.(BPMI Setpres)