Sumarno

Sumarno

28
November

 

Kementerian Luar Negeri Indonesia mendorong ratifikasi Konvensi Antipenyiksaan di negara-negara ASEAN dan kawasan Asia-Pasifik melalui Seminar Regional Convention against Torture Initiative 2019.Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Febrian Ruddyard, di Bali, Rabu mengatakan, Indonesia merupakan salah satu inisiator konvensi pada pertemuan tingkat tinggi Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, pada 2014.

Seperti dikutip Antara, seminar berlangsung selama tiga hari, dengan mengundang negara-negara ASEAN dan kawasan Asia Pasifik.Seminar ini bertujuan meningkatkan kapasitas negara-negara peserta dalam meratifikasi dan mengimplementasikan Konvensi Antipenyiksaan PBB.Seminar ini merupakan sarana bagi negara peserta konvensi untuk saling berbagi pengalaman dalam menghadapi tantangan, mengembangkan, dan mengimplementasikan prinsip-prinsip Konvensi Antipenyiksaan ke dalam peraturan perundang-undangan dan sistem kelembagaan dari penegakan hukum nasional. antara

28
November

 

Presiden Joko Widodo melepas kontingen Sea Games ke-30 Indonesia yang akan berangkat ke Filipina. Pelepasan kontingen dilakukan Rabu sore di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat. Dalam sambutannya, Presiden secara tegas berharap agar kontingen Indonesia untuk Sea Games tahun 2019 ini bisa meraih peringkat 2 besar dari total medali yang diraih. Menurut Presiden, target tersebut bukan merupakan target yang mudah namun dirinya optimis kontingen Indonesia dapat mencapai target tersebut.

Kita tahu di Asian games Kita dulu berada di rangking ke 15, rangking 17 bisa meloncat ke rangking 4. Di Sea Games sebelumnya kita berada di rangking 5, sebelumnya lagi 5. Tapi saya minta di Sea Games 30 di Filipina tahun ini kita harus masuk ke dua besar. Siap? siap? siap? Hati-hati bukan rangking yang mudah diraih tapi saya melihat dari wajah, dari wajah saudara-saudara memperlihatkan semangat yang tinggi, yang kita harapkan apa yang tadi saya sampaikan betul-betul bisa kita raih. Meskipun saya tahu bukan hal yang mudah, bukan hal yang gampang tapi saya tahu perjuangan saudara-saudara yang didukung oleh 267 juta rakyat kita akan memberikan sebuah semangat tersendiri bagi perjuangan saudara-saudara meraih medali yang sebanyak banyaknya di Sea Games ke-30 di Filipina.”

Presiden Joko Widodo melepas kontingen Indonesia yang akan berkompetisi di Sea Games ke 30 Filipina. Indonesia mengirimkan sebanyak 841 orang atlet yang akan berlaga pada 51 cabang olahraga dari total 56 cabang olahraga yang dipertandingkan. Selain itu, Indonesia juga mengirimkan sebanyak 256 orang pelatih dan official yang akan mendampingi para atlet berlaga di Filipina. Secara total, Indonesia mengirimkan 1303 orang kontingen ke Sea Games ke-30 Filipina. Sementara itu Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam laporannya menyebut bahwa ada 4 cabang olahraga yang tidak diikuti oleh kontingen Indonesia. Hal itu disebabkan karena keempat cabang olahraga tersebut merupakan cabang olahraga baru yang dimunculkan oleh tuan rumah Filipina yang belum ada federasinya di Indonesia. (Ndy)

24
November

 

Kapal pesiar wisata MS Seabourn Encore berbendera Bahama/Nasau merapat ke Kota Sabang, Provinsi Aceh, dengan membawa sebanyak 972 wisatawan mancanegara yang terdiri dari penumpang dan Anak Buah Kapal (ABK).Sebelum merapat ke Pulau Weh, kapal pesiar yang dinahkodai Kapten Bathgate David menempuh perjalanan dari Cochin, India, dengan membawa sebanyak 547 penumpang 425  ABK, yang merapat melalui Pelabuhan CT3 Badan Pengusahaan Kawasan Sabang Sabtu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sabang Faisal mengatakan, penyambutan turis asing tersebut dilakukan dengan tarian tradisional Aceh serta pengalungan bunga untuk kapten sebagai tanda penghormatan untuk tamu.Sementara itu Kepala Pelabuhan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang   Zulkarnaini Abdullah mengatakan, kedatangan ke Sabang kapal pesiar tersebut dalam rangka kunjungan wisata.Kapal pesiar Seabourn Encore tersebut, merapat ke Pulau Weh dengan membawa kru kapal sekaligus para wisatawan asing asal negara Philipina, Australia, Selandia Baru, Inggris, serta negara Eropa lainnya. antara

24
November

Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki secara tegas mengatakan jangan ada lagi impor cangkul dari negara manapun ke Indonesia karena produksi cangkul dalam negeri mencukupi.Penegasan tersebut disampaikan Teten Masduki saat kunjungan kerja dan meninjau langsung workshop pembuatan cangkul di Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Sabtu.

Teten Masduki mengakui pihaknya harus melindungi produk UMKM apalagi di Indonesia khususnya di Cibatu yang merupakan pusat kerajinan logam banyak produk-produk alat pertanian yang mempunyai kualitas dan mampu bersaing dengan impor. antara