Sumarno

Sumarno

23
November

 

Tim Nasional polo air putra Indonesia diharapkan mampu menyumbangkan emas pertama bagi kontingen Indonesia pada SEA Games 2019 di Filipina setelah melakukan persiapan yang cukup matang. Harapan untuk merebut emas pertama itu disampaikan oleh Chief de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Harry Warganegara di sela-sela pelepasan tim polo air di Jakarta, Jumat.

Polo air menjadi kontingen keempat yang berangkat lebih dulu ke Filipina dan akan bertanding sebelum opening ceremony digelar. (antara)

22
November

 

Direktur Progam dan Produksi Radio Republik Indonesia-RRI, Soleman Yusuf terpilih sebagai Chair Person of Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU) Program Committee di Hyatt Regency Hotel, Tokyo, Jepang. \

Dia terpilih secara aklamasi dalam Programm Committee meeting pada tanggal 17 November 2019. Sebelumnya Soleman Yusuf aktif sebagai Vice Chair Person of Program Committee, bersama perwakilan dari NHK Jepang saat Chair Person komite tersebut berasal dari KBS, Korea Selatan (pers rilis)

22
November

 

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakinkan investor Amerika Serikat soal peluang investasi di Indonesia. Dalam Business Forum on Trade, Tourism, and Investment in Indonesia yang digelar di New York, Amerika Serikat, Bahlil menyampaikan optimismenya akan pertumbuhan investasi Indonesia yang menjanjikan. Bahlil seperti dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Kamis menyebutkan, terdapat sekitar 700 triliun rupiah investasi, baik asing maupun dalam negeri, yang siap dieksekusi dan rencana investasi senilai hampir 1.000 triliun rupiah yang siap masuk ke Indonesia.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyampaikan, Indonesia dapat menjadi alternatif sumber produk dan tujuan investasi bagi Amerika di tengah perang dagang antara Amerika dengan Tiongkok. Mahendra menambahkan, Indonesia menargetkan peningkatan total perdagangan dengan Amerika  Serikat sebesar dua kali lipat dalam lima tahun. (antara)

22
November

 

Presiden Joko Widodo meminta jajarannya mengidentifikasi penghambat kemudahan berusaha di Indonesia. Hal itu disampaikan Presiden saat memimpin rapat terbatas mengenai percepatan kemudahan berusaha di Kantor Presiden, Jakarta, pada KamiS (21/11). Kepala Negara menyinggung soal peringkat kemudahan berusaha Indonesia yang dalam setahun terakhir ini relatif stagnan.

Padahal, pada 2018 lalu peringkat kemudahan berusaha Indonesia berhasil mengalami peningkatan yang signifikan dari yang semula berada pada peringkat 120 menjadi peringkat 72. Pihaknya ingin ada sebuah kenaikan peringkat lagi dalam kemudahan berusaha di Indonesia yaitu di peringkat 40-50 seperti yang diinginkan. (pers rilis)