Sumarno

Sumarno

24
May

 

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat seiring membaiknya situasi pasca-aksi massa yang sempat ricuh memprotes hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat mengatakan,  situasi membaik, nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika. Hingga pukul 10.41 WIB, rupiah menguat 11 poin atau 0,08 persen menjadi 14.469  rupiah per dolar Amerika, dibandingkan hari sebelumnya 14.480  rupiah per dolar Amerika. (antara)

24
May

Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengapreasi langkah Pelabuhan Indonesia II (IPC) menjadikan Pelabuhan Panjang menjadi pelabuhan Internasional.

Muhammad Ridho, di Bandarlampung, Jumat mengatakan, program kerja IPC sudah sejalan dengan program strategis yang ingin diraih Pemerintah Provinsi Lampung, yakni menjadikan pelabuhan utama di Sumatera dan tidak lagi melalui Tanjung Priok ataupun Singapura. Bahkan saat ini dua minggu sekali, Pelabuhan Panjang sudah digunakan oleh kapal liner yang besar. (antara)

24
May

 

Investor asal Tiongkok berniat berinvestasi di bidang industri furniture yang berorientasi ekspor dan berkualitas premium. Nilai investasi awal berkisar 50 Juta dolar Amerika di lahan seluas 100 hektare di area Galang Batang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Rombongan investor Tiongkok dipimpin Sukardi bertemu dengan Gubernur Kepulauan Riau di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kamis.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun menyambut baik berbagai upaya penguatan sektor investasi di Bintan, terlebih dari segi kawasan Bintan mendapat poin yang tinggi. Penguatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh dan merata. (antara)

24
May

 

Pemerintah tetap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,3 persen tahun ini di tengah terjadinya perlambatan ekonomi global. Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/5) mengatakan, kendati demikian pemerintah tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap pertumbuhan ekonomi baik yang berasal dari konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor terutama terkait risiko pelemahan ekonomi global.

Disampaikannya, perang dagang antara Amerika Serikat dan negara-negara partner dagangnya terlihat akan berlangsung cukup panjang. Untuk itu, pemerintah akan tetap berupaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia. (mediaindonesia)