Nilai ekspor bahan bakar mineral berupa batu bara di Aceh, Januari sampai Maret 2019, meningkat sekitar 46,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Antara melaporkan, Kepala Badan Pusat Statistik Aceh, Wahyudin, di Banda Aceh, Rabu (22/5) mengatakan, selain itu, batu bara juga mendominasi ekspor Aceh dengan memberi andil sebesar 53,28 persen.
Selain batu bara, enam komoditas ekspor kelompok nonminyak dan gas bumiAceh, yakni kopi, teh, dan rempah-rempah, memberi andil 30,41 persen dari total ekspor, dengan nilai 22,86 juta dolar Amerika. antara
Peneliti Institute of Development for Economics and Finance -INDEF, Andry Satrio Nugroho, menilai aksi massa yang terjadi pada 21 dan 22 Mei, belum akan berpengaruh besar terhadap industri dan perdagangan nasional.Seperti dikutip Antara, Andry Satrio Nugroho di Jakarta, Kamis (23/5) mengatakan, tidak terjadi perlambatan aktivitas industri maupun perdagangan hingga hari ini, Kamis, karena situasi di daerah lain di Indonesia relatif kondusif.
Ia berharap, kondisi saat ini dapat segera diredam untuk mengantisipasi dampak terhadap perekonomian jangka panjang. Sementara Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Indonesia, Haris Munandar,mengatakan,pemerintah terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi para investor, sehingga kinerja investasi di Indonesia yang sudah baik akan semakin meningkat. antara
Kementerian Pertanian Indonesia melalui Badan Karantina Pertanian melepas ekspor komoditas pertanian asal Pontianak, Kalimantan Barat, senilai 24,1 miliar rupiah. Seperti dikutip Media Indonesia, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (23/5) menyebutkan, ada lima komoditas yang diekspor, yakni karet lempengan ke Tiongkok, India dan Korea Selatan.
Kelapa bulat tujuan Tiongkok. Kelapa parut kering ke Brazil, Arab Saudi, Turki, dan Polandia. Lada dikirim ke Vietnam dan pinang biji tujuan Bangladesh, India, Thailand, dan Pakistan. Ia berharap, nilai tersebut cukup besar dan mampu melampaui kinerja ekspor di tahun sebelumnya. MI
Pemerintah Indonesia berharap, kerja sama perdagangan dengan Belanda terus ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk menaikkan volume dan nilai ekspor ke negara tersebut. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, membahas kerja sama ini dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Kerajaan Belanda Ms. Sigrid Kaag di sela pertemuan tingkat tinggi Organisasi untuk Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi 2019.
Bambang Brodjonegoro dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (23/05), seperti dikutip Bisnis Indonesia, mengatakan, dilihat dari neraca perdagangannya, Indonesia dalam posisi surplus. Meski demikian, pihaknya merasa perlu untuk tetap meningkatkan volume perdagangan dengan Belanda. BI.23.5’19.mar