Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Puan Maharani mengapresiasi dan mendukung Pagelaran Budaya 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Kamboja yang digelar di Gedung Chaktomuk Theatre, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (13/2) malam. Seperti dikutip Antara Kamis (14/2), Menteri Puan berharap, pagelaran tersebut bisa membawa masyarakat Indonesia-Kamboja menjadi lebih dekat, dan kedepannya hubungan kedua negara dapat terus berkembang dalam suasana persahabatan, saling percaya, dan saling menghormati.
Selama ini dukungan kerja sama telah terjalin dengan Pemerintah Kamboja, diantaranya di bidang pendidikan, kebudayaan, pariwisata, pertahanan, dan penerbangan sipil. Tujuan keikutsertaan Indonesia pada acara ini adalah untuk memperkenalkan budaya Indonesia yang beragam, toleran, penuh nilai keluhuran sosial budaya dan moderen, kepada masyarakat Kamboja dan sebaliknya. antara
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, menyampaikan, pihaknyasedang melakukan persiapan untuk merayakan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia. Hal itu disampaikannya dalam jumpa pers di kediaman Duta Besar Rusia di Jakarta, Rabu (13/2).
“Ya, kami sedang mengerjakan suatu program, atau daftar kegiatan yang kami lakukan untuk merayakan peringatan ke-70 hubungan bilateral. Kami sedang melakukan pendekatan dengan Kementerian Luar Negeri. Kami berpikir untuk mengatur beberapa acara budaya. Saya tahu bahwa kedutaan Indonesia di Moskow akan mengadakan festival yang lebih besar tahun depan. Mungkin, kami akan mengadakan beberapa pameran, pertunjukan, mudah-mudahan kami juga akan mengundang beberapa seniman Rusia untuk datang ke Jakarta.”
Lyudmila yang baru saja kembali dari Surabaya, Jawa Timur, untuk menghadiri Hari Pers Nasional, menyatakan terkesan dengan pameran kapal selam Rusia yang terpelihara dengan baik, yang digunakan oleh Angkatan Laut Indonesia pada tahun 1960-an. (VOI STEPHEN / AHM)
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan, hubungan bilateral tetap kuat dengan Indonesia. Ia menepis bahwa ada permusuhan, setelah istilah "propaganda Rusia" digunakan dalam debat politik untuk pemilihan presiden mendatang. Pada konferensi pers di kediaman Duta Besar Rusia di Jakarta, Rabu (13/2), Duta Besar Rusia menjelaskan peran Rusia dalam mempromosikan kerja sama dengan pihak asing, dan menjaga keamanan internasional dan aturan hukum.
“Ini adalah kebijakan yang tegas, bahwa Rusia tidak akan campur tangan dalam urusan dalam negeri di negara mana pun, terutama dalam proses pemilu. Rusia tidak akan melakukan intervensi dalam proses pemilihan Indonesia, yang kami lihat sebagai teman baik dan mitra dekat negara kami.”
Mengenai pernyataan “propaganda Rusia”, Lyudmila Vorobieva mengatakan, Kedutaan Besar Rusia tidak tahu menahu tentang orang Rusia yang menghubungi oposisi, selain saat menghadiri acara resmi. (VOI / STEPHEN / AHM)