Sumarno

Sumarno

07
December

 

Indonesia dan Italia akan merayakan 70 tahun hubungan diplomatik di tahun 2019. Terkait hal itu, kedua negara bersepakat untuk mengangkat tema ekonomi kreatif dan usaha mikro kecil dan menengah. Kedua tema tersebut dipilih mengingat Indonesia dan Italia memiliki potensi untuk lebih dikembangkan. Usai bertemu Wakil Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Italia Manlio Di Stefano, Kamis di Nusa Dua Bali, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa kedua negara sedang bernegosiasi untuk menyelesaikan nota kesepahaman tentang ekonomi kreatif. Selain itu, dalam pertemuannya dengan Manlio Di Stefano, menurut Retno, Indonesia dan Italia juga membicarakan mengenai masalah keberagaman. Menurutnya kedua negara telah berkomitmen untuk bekerjasama di bidang dialog antar agama dan telah memiliki mekanisme dalam bentuk diplomasi lapis kedua.

“Nah kembali kepada peringatan 70 tahun, karena salah satu fokusnya adalah kreatif ekonomi kita sedang bernegosiasi untuk penyelesaian MoU on creative economy. Kita tadi juga berbicara mengenai masalah keberagaman di dalam masyarakat kita, keberagaman dalam beragama dan kita sudah memiliki mekanisme untuk interfaith dialog dengan Italia dalam bentuk second track dan kita berkomitmen untuk bekerjasama interfaith dialog tersebut.”

Sementara itu terkait hubungan kerjasama perdagangan dan investasi, Wakil Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Italia Manlio Di Stefano menyampaikan bahwa hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Italia sepatutnya terus mengalami peningkatan. Mengingat kedua negara tidak saling berkompetisi satu sama lain. Indonesia dan Italia mencatatkan pertumbuhan perdagangan sebesar 18 persen di tahun 2017. Indonesia, menurut Retno, berharap agar Italia dapat meningkatkan investasi masuk ke Indonesia. (Ndy)

07
December

 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu Menteri Urusan Pasifik Selandia Baru Aupito William Sio, Kamis di Nusa Dua Bali. Dalam pertemuan tersebut kedua negara membahas peluang kerjasama di bidang pemberantasan terorisme. Retno berharap, pertemuan kedua menteri di sela penyelenggaraan BDF ke 11 tersebut dapat menghasilkan penandatanganan kerjasama pemberantasan terorisme antara Indonesia dan Selandia Baru.

“New Zealand sekali lagi menekankan mengenai dukungannya terhadap territorial integrity of Indonesia dan kita tadi membahas juga kerja sama dalam konteks counter terrorism karena New Zealand merupakan bagian dari kerja sama sub regional untuk countering terrorism. Kita berharap bahwa minggu depan akan dapat ditandatangani arrangement countering of terrorism cooperation.”

Lebih lanjut Retno menyebut, bahwa dalam pertemuannya dengan Menteri Urusan Pasifik Selandia Baru Aupito William Sio, kedua negara juga membahas mengenai kerjasama di kawasan pasifik. Menurutnya, Indonesia dan Selandia Baru akan terus melakukan konsultasi untuk merekatkan hubungan dengan negara-negara Pasifik. Terkait hal ini, dalam pertemuan tersebut, Retno juga menyampaikan rencana Indonesia untuk menggelar Pasific Exibition. Ini merupakan eksibisi Pasifik pertama yang diinisiasi oleh Indonesia untuk mengenalkan potensi ekonomi yang dimiliki oleh negara-negara Pasifik. (Ndy)

07
December

 

Cirebon dan China sudah menjalin hubungan sejak ratusan tahun lalu. Hal itu dapat terlihat dari jejak sejarah dan peninggalan yang masih dapat dilihat di Cirebon. Cirebon merupakan kota yang sangat penting untuk Tiongkok. Hal tersebut dikatakan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Xiao Qian, saat menemui Sultan Sepuh ke-14, PRA Arief Natadiningrat, di Keraton Kasepuhan Kota Cirebon, Kamis (6/12). Xiao dalam lima tahun terakhir, Indonesia juga menjadi negara yang sangat penting untuk China.

Bahkan, Presiden Cina, Xi Jinping, sudah dua kali ke Indonesia. Karena itu pihaknya ingin terus menjalin kerja sama antara Tiongkok dan Cirebon serta Jawa Barat. Sementara itu, Sultan Sepuh ke-14, PRA Arief Natadiningrat, mengungkapkan, kerja sama antara Cirebon dan Tiongkok sudah terjalin sejak 600 tahun lalu. Pada abad ke-14, Laksamana Cheng Ho datang ke Cirebon. Pada abad ke-15, bangsa Tiongkok, Persia dan India juga sudah banyak yang mengunjungi Cirebon. ant.7.12’18.mar/edit r

07
December

 

Presiden Joko Widodo  mengatakan, meski terjadi insiden terhadap pekerja di Papua, pembangunan infrastruktur di Papua akan tetap berlanjut. Saat ini, masih dalam proses evakuasi dan setelah itu pembangunan yang tertunda akan terus berjalan. Presiden Joko Widodo seusai membuka Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI dan Milad ke-28 di Universitas Bandar Lampung, Kamis (6/12) malam mengatakan, walaupun ada hambatan dalam membangun di Papua, akan tetapi pembangunan tidak akan berhenti dan tetap akan berjalan.

Menurut presiden, pelaksanaan pembangunan infrastruktur berjalan sehingga dengan jaminan keamanan untuk pekerja-pekerja di lapangan dan hutan belantara dapat terjamin. Ia menegaskan, infrastruktur di tanah Papua tidak akan pernah berhenti. ant.7.12’18.mar/edit r