Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak ke Port Moresby, Papua Nugini untuk menghadiri Pertemuan Pemimpin APEC ke-26. Presiden dan rombongan berangkat dari Bandar Udara Internasional Mopah di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 pada Sabtu (17/11). Seperti dilaporkan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, setibanya di Port Moresby, Presiden langsung menerima paparan internal oleh the APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia dan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kepulauan Solomon Rick Nelson Houenipwela.
Siang harinya, Presiden menghadiri rangkaian Pertemuan Pemimpin APEC yang dimulai dari pertemuan antara ABAC dengan Kepala Negara/Pemerintahan APEC. Presiden juga mengikuti dialog antara Pemimpin APEC dengan pemimpin negara Kepulauan Pasifik. Pada sore harinya, Presiden direncanakan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Papua Nugini Peter O’Neill dan disusul oleh pertemuan bilateral dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Sebagai penutup agenda hari ini, malam harinya Presiden dan Ibu Iriana akan menghadiri jamuan makan malam dan pertunjukan kebudayaan bagi Pemimpin APEC. pers rilis
Indonesia mengajak masyarakat di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di lautan dengan meningkatkan kerja sama di bidang maritim. Hal tersebut dikatakan Presiden dalam penyataannya saat jamuan makan siang KTT Asia Timur (EAS) di Pusat Konvensi Suntec, Singapura pada Kamis.
Menurut Presiden, laut dan samudera merupakan tanggung jawab dan masa depan seluruh negara. Dalam KTT Ke-13 EAS, Indonesia mengusulkan perlunya kerja sama pihak terkait untuk mengatasi sampah plastik di laut. Indonesia juga mengajukan konsep Pernyataan Pemimpin EAS dalam Memberantas Sampah Plastik Laut sebagai salah satu dokumen hasil KTT Ke-13 EAS. Presiden menjelaskan Indonesia berupaya menugaskan badan terkait di ASEAN untuk mengimplementasikan pernyataan kepada rencana aksi regional untuk penanganan sampah plastik. Presiden menambahkan, Indonesia menyampaikan penghargaan kepada EAS yang telah menyetujui usulan Indonesia, yakni EAS Leaders' Statement on Combating Marine Plastic Debris. antara
Komisaris Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet dalam pertemuan dengan Wakil Tetap RI di Jenewa Hasan Kleib, menyampaikan apresiasi atas kemajuan HAM di Tanah Air. Indonesia, menurut Bachelet, adalah negara yang demokrasinya kuat dan dinamis serta sangat berperan di kawasan. Bachelet dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis mengatakan, Pemerintah Indonesia juga telah melakukan sejumlah langkah positif di bidang HAM seperti hak atas tanah, hak lingkungan hidup, dampak perubahan iklim terhadap HAM serta adanya proses revisi Kitab Undang-undang Hukum Pidana- KUHP.
Keanekaragaman suku, budaya dan agama serta kondisi geografis yang terdiri dari ribuan pulau menjadikan Indonesia sebagai negara yang spesial dan tentunya tidak mudah untuk dikelola. Namun Indonesia mampu menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa yang toleran dengan penduduk yang hidup berdampingan secara harmonis ditengah keberagaman yang ada. Dari sudut pandang tersebut, Bachelet memuji Indonesia dan bahkan menyambut baik sejumlah langkah dan komitmen Pemerintah Indonesia yang secara terus menerus melakukan pemajuan dan perbaikan di bidang HAM termasuk dalam isu keyakinan dan HAM. antara
Belgia berbagi visi dengan Indonesia untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi dan kerja sama Internasional, di tengah munculnya gerakan nasionalis dan ekstremis. Kedua negara akan bersama-sama mengemban tugas sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.
Duta Besar Kerajaan Belgia untuk Indonesia Stephane De Loecker dalam peringatan King's Day di kediamannya di Jakarta, Kamis malam mengatakan, Indonesia memiliki sejarah berbeda dengan Belgia, tetapi ia sama-sama belajar dari masa lalu bahwa resolusi konflik dan kerja sama Internasional sangat penting. Dalam kesempatan tersebut, Dubes Loecker menekankan pentingnya Belgia dan Indonesia bekerjasama untuk kebebasan beragama dan toleransi, serta berperan aktif melawan segala bentuk ekstrimisme. antara