Wisata sajian masakan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, terpilih mewakili Indonesia dalam lomba wisata sajian masakan tingkat dunia oleh Badan Pariwisata Dunia pada September sampai Oktober mendatang. Seperti dilaporkan Antara, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, Anak Agung Ari Bramanta, di Gianyar, Senin (16/4) mengatakan, penetapan Ubud sebagai wakil Indonesia untuk ikut lomba tersebut diumumkan Kementerian Pariwisata di Jakarta, Sabtu (14/4).
Kementerian Pariwisata menetapkan Ubud menjadi percontohan tujuan wisata kuliner yang diharapkan menjadi daya tarik baru pariwisata Pulau Bali. Ia menjelaskan, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan berbagai dokumen agar Ubud sebagai tujuan wisata sajian masakan dapat menang di tingkat dunia Ada beberapa tahap administrasi yang harus dipenuhi segera. Anak Agung Ari Bramanta menambahkan, Ubud sebagai percontohan tujuan wisata kuliner oleh Kementerian Pariwisata itu terkait aspek sejarah dan perkembangan spiritual, budaya, pariwisata di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. antara
Kementerian Perindustrian berupaya menarik investor masuk lebih banyak agar semakin memperdalam struktur industri elektronik dan meningkatkan nilai tambah produknya, terutama untuk memenuhi pasar ekspor. Seperti dilaporkan Antara, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan di Jakarta, Senin (16/4) menyebutkan, kebanyakan industri di Batam itu untuk pasar global, karena potensinya dekat dengan Singapura dan lokasinya sangat strategis, sehingga harusnya tumbuh lebih tinggi.
Apalagi pasar industri elektronik untuk komponen otomotif masih cukup besar. Menurutnya, peluang itu sejalan dengan upaya pemerintah yang sedang meningkatkan sektor kendaraan, seperti pengembangan mobil listrik. Selain industri elektronik, industri otomotif juga ditetapkan sebagai sektor percontohan implementasi Industri 4.0, yang diikuti pula industri makanan dan minuman, kimia, serta tekstil dan pakaian. ant.16.4’18mar
Badan Nasional Penanggulangan Bencana -BNPB secara resmi telah menetapkan 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana. Hal tersebut didasari oleh kondisi Indonesia sebagai negara yang rawan bencana Kepala BNPB, Willem Rampangilei, di Jakarta, Minggu (15 April) mengatakan, Indonesia sulit lepas dari bencana alam, karena dikelilingi cincin api
Pasifik.
“Kita tahu juga bahwa negara kita ini dilalui oleh cincin api Pasifik. Sehingga ada 150 juta saudara-saudara kita tinggal di daerah rawan bencana gempa bumi, 60 juta tinggal di daerah rawan banjir, 40 juta tinggal di daerah rawan longsor, 4 juta rawan bencana tsunami, dan 1,1 juta tinggal di wilayah gunung api yang rawan erupsi yang setiap saat mereka berada di bawah ancaman bencana tersebut”
Willem Rampangilei menekankan, penanggulangan bencana merupakan tanggungjawab dan urusan bersama, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha. Oleh sebab itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana secara khusus menggelar peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang juga dihadiri oleh seluruh unsur tersebut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana sendiri meyakini, adanya Hari Kesiapsiagaan Bencana membuat seluruh unsur masyarakat akan lebih tanggap mengatasi masalah bencana. Melalui kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana ini, Willem Rampangilei mengharapkan dapat menyelamatkan lebih banyak jiwa di Indonesia dari bencana alam. Terutama untuk mengurangi dampak bencana yang menurutnya sangat kompleks dan multidimensional. (Rezha)
Tentara Nasional Indonesia -TNI Angkatan Laut melakukan latihan proses evakuasi masyarakat termasuk para delegasi pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia apabila pada pelaksanaan sidang tahunan tersebut terjadi bencana alam. Komandan Satuan Kapal Amfibi Komando Armada Timur Kolonel Laut (P) Sawa selaku Komandan Satuan Tugas di Pantai Mengiat, Nusa Dua, Bali, Kamis mengatakan, agar mendapatkan hasil optimal, pihaknya perlu mengadakan latihan dengan berbagai pihak untuk bersinergi mengisi kekurangan yang ada.
Menurut dia, latihan kali ini dilakukan secara parsial khusus menyangkut kesiapan evakuasi melalui jalur laut dengan skenario bencana alam yang terjadi saat pertemuan IMF dan Bank Dunia yang akan berlangsung di Nusa Dua, 8 hingga 14 Oktober 2018. Sementara itu Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Wisnu Widjaja mengatakan, kegiatan latihan ini untuk menunjukkan kepada dunia bahwa personel di Indonesia siap melakukan mitigasi bencana. (antara)