Berbatasan langsung di sebelah barat dengan Samudera Hindia, membuat Bengkulu dianugerahi deretan pantai yang indah. Sebut saja salah satunya Pantai Batu Kumbang. Lokasinya berada di Desa Pulau Baru kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, provinsi Bengkulu, dan berjarak 189 kilometer dari kota Bengkulu. Anda dapat menggunakan transportasi darat menuju pantai ini. Tiba di Batu Kumbang, anda akan disambut suasana tenang dengan keindahan panorama alam dan pasir putih yang halus.
tiba di Batu Kumbang, anda bisa menyusuri Kawasan pantainya sejauh 2 kilometer. Menariknya, di sepanjang garis pantai, anda akan menjumpai ratusan pohon cemara laut yang menjulang tinggi. Sesekali di ujung pantai, anda akan melihat perahu berukuran kecil mendarat. Lokasi ini menjadi dermaga bagi nelayan desa setempat untuk mendarat setelah melaut. Anda pun bisa merasakan kesegaran air pantai Batu Kumbang dengan berenang di pantai ini.
selain alamnya yang indah, Batu Kumbang juga merupakan lokasi pendaratan empat jenis penyu atau 'katung' dalam bahasa Bengkulu. Yakni Penyu hijau (Chelonia mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Empat jenis penyu tersebut rutin membuat sarang untuk bertelur. Tak jauh dari tepi pantai, berjarak sekira 75 meter, anda bisa melihat sebuah bangunan permanen bernama Rumah singgah penyu. Di bangunan itu dijadikan tempat penangkaran tukik atau bayi penyu. Jika anda beruntung, anda juga bisa melakukan pelepasliaran penyu.
Hari ini akan memperkenalkan Kuliner Khas Cirebon, Mi Koclok.Meski bukanlah kuliner asli Indonesia, Mie atau Mie merupakan kuliner yang sangat mudah dijumpai di banyak kota di Indonesia. Varian jenis makanan berbahan dasar Mie juga sangat banyak. Bahkan tiap daerah punya varian makanannya tersendiri. Misalnya saja jika anda beriwisata ke Cirebon, Jawa Barat, anda akan menemukan varian makanan berbahan dasar dari Mie bernama Mi Koclok. Mie Koclok sendiri merupakan kepanjangan dari "Mie Khasnya Orang Cirebon yang Lebih Okay", diciptakan oleh Pak Edy, seorang pemilik warung Mie koclok pada tahun 1945.
Mie koclok terbuat dari mie basah yang disiram dengan kuah kaldu ayam kental dan sejumlah bumbu serta dilengkapi dengan irisan daun bawang, kembang kol, tauge, telur rebus, suwiran ayam dan taburan bawang goreng. Mi yang digunakan untuk membuat olahan khas ini adalah mi kuning dengan diameter cukup besar. Ukurannya melampaui mi pada umumnya. Berbeda dengan sajian mi di daerah lain, kuah mi koclok ini berwarna putih kental. Warna putih ini berasal dari campuran santan dan tepung maizena.
ketika disantap, mi Koclok terasa gurih dan lezat. Mie terasa lembut, empuk dan kenyal. Kuliner ini sangat lezat disantap dalam kondisi panas. Bagi anda yang suka pedas, anda bisa menambahkan sambal . Karena merupakan kuliner khas Cirebon, tidak sulit menemukan kuliner ini. Ada banyak rumah makan yang menjajakan Mi Koclok. Harganya pun relatif murah, sekitar Rp. 10.000 hingga Rp.20.000 per porsi.
Paris Van Java adalah julukan yang didapatkan oleh Ibukota Jawa Barat ini pada masa kolonial. Sejuknya hembusan angin yang menyapa setiap orang yang datang membuat Kota ini menjadi tempat favorit untuk berlibur. Kota ini juga mencatat berbagai sejarah penting, di antaranya sebagai tempat berdirinya sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia Technische Hoogeschool te Bandoeng - TH Bandung, sekarang Institut Teknologi Bandung - ITB. Juga sebagai lokasi ajang pertempuran pada masa kemerdekaan, serta pernah menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955 yang merupakan sebuah pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.
Kota Bandung dikenal juga dengan kota yang penuh dengan kenangan sejarah perjuangan rakyat Indonesia pada umumnya, beberapa monumen telah didirikan dalam memperingati beberapa peristiwa sejarah tersebut, diantaranya Monumen Perjuangan Jawa Barat, Monumen Bandung Lautan Api, Monumen Penjara Banceuy, Monumen Kereta Api dan Taman Makam Pahlawan Cikutra. Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada zaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh. Kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, konsorsium beberapa LSM internasional menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.
Selain menjadi kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berarsitektur peninggalan Belanda. Diantaranya Gedung Sate sekarang berfungsi sebagai kantor pemerintah provinsi Jawa Barat, Gedung Pakuan yang sekarang menjadi tempat tinggal resmi gubernur provinsi Jawa Barat, Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioenfonds sekarang digunakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk Kantor Wilayah XII Ditjen Pembendaharaan Bandung, Villa Isola sekarang digunakan Universitas Pendidikan Indonesia, Stasiun Hall atau Stasiun Bandung dan Gedung Kantor Pos Besar Kota Bandung.
Kota Bandung juga memiliki beberapa ruang publik seni seperti museum, gedung pertunjukan dan galeri diantaranya Gedung Merdeka, tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 1955, Museum Sri Baduga, yang didirikan pada tahun 1974 dengan menggunakan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega, Museum Geologi Bandung, Museum Wangsit Mandala Siliwangi, Museum Barli, Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, Gedung Indonesia Menggugat dahulunya menjadi tempat Ir. Soekarno menyampaikan pledoinya yang fenomenal (Indonesia Menggugat) pada masa penjajahan Belanda, Taman Budaya Jawa Barat (TBJB) dan Rumentang Siang.
Kota ini memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota, selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat di kota ini. Potensi kuliner khususnya tutug oncom, serabi, pepes, dan colenak juga terus berkembang di kota ini. Selain itu Cireng juga telah menjadi sajian makanan khas Bandung, sementara Peuyeum sejenis tapai yang dibuat dari singkong yang di fermentasi, secara luas juga dikenal oleh masyarakat di pulau Jawa. Bandung dapat dicapai dengan menggunakan transportasi umum darat seperti Kereta dan bus dalam waktu 3 sampai 4 jam. Saat ini pemerintah Indonesia juga sedang membangun transportasi umum lain bernama LRT atau Light Rapid Transit yang nantinya akan mempersingkat waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung menjadi 45 menit saja.
Tari Trunajaya merupakan salah satu tarian kreasi baru dari Bali, tepatnya Kabupaten Buleleng, Bali Utara. Seni tari ini diciptakan pada tahun 1915 oleh Pan Wandres dalam bentuk Kebyar Legong, kemudian disempurnakan kembali oleh I Gede Manik yang merupakan seniman ternama asal Bali.Tari Trunajaya lebih menggambarkan gerak-gerik pemuda yang beranjak dewasa, sangat emosional, tingkah lakunya yang senantiasa berusaha memikat hati wanita.Tarian ini termasuk tari hiburan yang pertunjukannya bisa dimana saja, termasuk dihalaman pura, lapangan, panggung tertutup atau terbuka, ataupun ditempat-tempat selain itu.
dalam sejarahnya, Tari Trunajaya tidaklah terlepas dari Tari Kakebyaran yang berarti berhubungan erat dengan kebyar. Disebut seperti itu, karena bukan hanya diiringi oleh Gamelan Gong Kebyar, namun gerakannya pun sangat dinamis dan bernafaskan kebyar.
Perkembangan Gong Kebyar yang bermula di tahun 1920 telah begitu memikat melalui irama yang dinamis dan bercorak modern. Gong Kebyar sangat digemari masyarakat terutama golongan muda dan dengan cepat menyebar di seantero Bali, terlebih sejak I Maria menciptakan tarian Kebyar.Di Kabupaten Buleleng sendiri, masyarakat sangat antusias menyambut kedatangan Gong Kebyar, bahkan mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Kolonial Belanda pada waktu itu. Keberadaan Gong Kebyar di daerah tersebut telah mendorong munculnya berbagai bentuk tari – tarian baru yang mempergunakan gamelan ini sebagai musik iringan tari.
awalnya, tari ini adalah tari tunggal yang juga termasuk “tari babancihan” karena menghadirkan karakter antara laki-laki dan perempuan. Namun seiring perkembangannya, Tari Trunajaya ada juga yang dibawakan oleh lebih dari satu penari. Dalam hal durasi, tari ini sangat fleksibel bisa pendek atau panjang. Durasi tarian terpendek umumnya berkisar 11 menit dari awal hingga akhir.