Kabupaten Tambrauw dibentuk dari sebagian bekas wilayah Kabupaten Sorong dan Kabupaten Manokwari. Kabupaten yang memiliki 29 kecamatan ini memiliki beberapa tempat wisata Alam yang sangat indah. Memang tidak banyak orang yang mengetahui bahwa surga dunia tersimpan di Kabupaten ini. Bukit Sontiri adalah salah satu destinasi wisata yang patut anda kunjungi.
Waktu terbaik mengunjungi Bukit Sontiri adalah pagi Dan sore hari. Anda bisa merasakan keindahan alam ciptaan Tuhan yang begitu indah. Hamparan rumputnya yang hijau selalu dihiasi jaring laba-laba setiap paginya, sehingga ada warna putih nan cantik di atasnya. Setelah itu, pemandangan pagi pun terlihat dari teriknya matahari yang perlahan muncul dari balik bukit. Barisan Bukit hijau yang menyerupai tempat tinggal tokoh anak-anak teletubies ini memang lebih dikenal sebagai bukit teletubies.
Barisan bukit berhektar-hektar tersebut membentang bagai permadani hijau, belum lagi kilau cahaya yang menyerupai emas, seakan menambah keindahannya. Istimewanya, Bukit Sontiri cantik pada saat waktu emas atau "golden time", yakni pagi dan sore hari. Pada saat mentari hendak tenggelam itu, Bukit Sontiri banyak dikunjungi warga sekitar untuk menghabiskan waktu menunggu matahari tenggelam. Di sana, anak-anak dapat bermain, berlari, bahkan sekadar duduk sambil menunggu ternak mereka merumput.
Bukit Sontiri atau bukit teletubies ini terletak tidak jauh dari Sentani Kota, hanya berjarak 15 km dan bisa ditempuh hanya sekitar 20 – 30 menit melalui Jalan Kemiri. Bila anda sampai di atas bukit ini, akan terlihat pemandangan sebagaian Danau Sentani yang sangat mempesona. Bukan hanya itu, anda juga bisa melihat rumah warga asli Sentani di bibir danau yang persis berada di bawah bukit Teletubbies tersebut. Menikmati matahari terbit atau matahari terbenam, dapat menjadi pilihan anda ketika mengunjungi Bukit Sontiri atau bukit teletubies.
Edisi kali ini, menghadirkan informasi dan lagu keroncong berjudul Bandar Jakarta. Bandar Jakarta adalah sebuah lagu keroncong asli yang bercerita tentang kota Jakarta. Bukan tentang kemegahan kota metropolitan, namun mengangkat sisi lain dari kota Jakarta. Menggambarkan keindahan suasana pesisir pantai Jakarta yang dilindungi oleh kepulauan seribu. Angin yang berhembus, perahu nelayan dan burung-burung yang hendak pulang ke sarangnya. Itulah lukisan alam keindahan pesisir pantai Jakarta di senja hari.
Lagu ini dinyanyikan oleh Sumiati dengan sangat baik, sehingga mampu menyampaikan pesan dari penulis lagu. Sumiyati merupakan saudara perempuan dari penyanyi Mus Mulyadi yang sebelumnya berprofesi sebagai penyanyi keroncong di negeri Belanda, dan pulang ke Indonesia bertepatan dengan hari wafatnya Bung Karno, presiden Indonesia.
Generasi muda erat dengan inovasi dan teknologi. Siswa SMP Negeri 1 Tasikmalaya, Jawa Barat, Alwan Hanif Ramadhan berhasil mengembangkan perangkat lengan buatan yang diberi nama Affordable Smart Prosthetic Arm untuk kebutuhan kaum difabel untuk mempermudah mereka melakukan kegiatan sehari-hari. Alwan dalam diskusi Millenial Talks: Inspiring Science Generation di Pusat Data dan Dokumentasi IlmiahLIPI, Jakarta,menjelaskan, ia membuat tangan ini karena sebagian besar orang yang membutuhkan alat ini berada di kelompok ekonomi rendah. Padahal, tangan buatan memiliki harga yang fantastis hingga ribuan dolar Amerika.
dengan harga sekitar Rp300.000, Alwan berhasil membuat perangkat lengan buatan yang terjangkau oleh penyandang disabilitas. Alwan memiliki harapan, semua anak Indonesia yang punya kebutuhan khusus bisa menggunakan tangan ini dengan harga yang lebih murah, yakni Rp300 ribu. Dengan demikian, anak berkebutuhan khusus bias mandiri atau tidak tergantung dengan orang lain.
lengan buatan Alwan terbuat dari karet dan aluminium foil serta dilengkapi sensor untuk mendeteksi tekanan. Alat itu juga dilengkapi dengan sensor suhu sehingga mengetahui temperatur. Alat tersebut menggunakan daya melalui power bank dan bisa bertahan selama 12 jam.Lengan buatan Alwan ini tahan terhadap panas hingga 190 derajat Celcius dan bisa bergerak sampai 150 derajat
Pulau Kemaro adalah sebuah delta kecil di Sungai Musi. Pulau ini merupakan tempat rekreasi yang terkenal di Sungai Musi. Di sini terdapat Klenteng Hok Tjing Rio, dan kuil Buddha yang sering dikunjungi umat Buddha untuk beribadah atau berziarah ke makam.
Selain itu, pulau ini juga sering menjadi tempat penyelenggaraan acara Cap Go Meh setiap hari raya Imlek. Tidak hanya itu, daya tarik utama Pulau Kemaro adalah Pagoda dengan 9 lantai yang menjulang di tengah pulau.
Pagoda ini dibangun pada tahun 2006. Pada sisi-sisi lantai dasar bangunan pagoda terdapat cerita yang menggambarkan legenda Pulau Kemaro. Dari atas pagoda yang memiliki sembilan lantai ini, pengunjung dapat menyaksikan keindahan Pulau Kemaro yang dikelilingi oleh Sungai Musi.
Legenda yang tertulis pada lantai dasar pagoda ini juga yang menjadi daya tarik wisatawan. Legenda tersebut bercerita tentang pertemuan antara saudagar Tiongkok bernama Tan Bun An dan wanita Palembang bernama Siti Fatima yang berujung pada pernikahan. Dari legenda ini, banyak orang yang menyebut pulau ini sebagai Pulau Jodoh.
Pulau ini berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Palembang dan tidak jauh dari Jembatan Palembang, oleh karena itu menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Akses menuju pulau ini tidak sulit karena banyak penduduk local yang menyewakan perahunya dari dermaga Jembatan Ampera untuk menuju Pulau Kemaro.