Hari ini, 2 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional. Mengapa tanggal 2 Mei diperingati menjadi Hari Pendidikan Nasional ?. Peringatan Hari Pendidikan Nasional tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara atau Raden Mas Soewardi Soeryaningrat selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun juga sebagai sebuah momentum untuk kembali menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme pada seluruh insan pendidikan. Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2018 mengusung tema "Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan".
Pendidikan merupakan pondasi kemajuan sebuah bangsa. Hasil dari pendidikan itu sendiri secara holistik akan berpengaruh ke sektor-sektor lainnya di dalam perkembangan sebuah Negara. Pendidikan juga diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah sosial, budaya serta persamaan hak dan gender.
Saat ini, perkembangan dunia global yang diwarnai dengan menguatnya teknologi canggih merupakan basis masalah yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan dan kebudayaan. Siklus berkembangnya arus globalisasi secara nyata meluas dalam sistem digitalisasi. Mentalitas khalayak pada saat tertentu digiring menuju titik akhir yang berciri instan. Fenomena ini rentan berkembang di dalam satuan-satuan pendidikan di Indonesia
Fenomena tersebut menyebabkan aspek kognitif peserta didik menjadi statis dan sulit mengalami perkembangan. Akibatnya, mental para pelajar dalam berbagai satuan pendidikan menjadi kerdil, minim kreativitas, arogan, kompromistis, dan nihil etika. Akibat inilah yang paling nyata ditemukan ketika para peserta didik melebur dalam kegiatan-kegiatan kebudayaan.Kegiatan belajar mengajar cenderung mengedepankan unsur teoritis dan tidak diimbangi dengan program-program rekreatif atau berciri praktis-aktual. Sebab pendidikan itu bukan sebatas teori yang memperkaya logika seseorang, melainkan juga soal praktek hidup yang membantu seseorang menemukan identitas dirinya dalam setiap kultur atau budaya di mana seseorang itu berada.
Untuk itu, diperlukan upaya revitalisasi pada dunia pendidikan Indonesia. Jika sebelumnya lebih mengutamakan metode pendidikan yang formal dan berbasis teori, maka kini saatnya diarahkan pada basis pendidikan yang berbaur atau melebur secara langsung dengan budaya-budaya secara praktis. Hal ini sebagai salah satu langkah menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan. Sebab korelasi antara pendidikan dan kebudayaan saling mengandalkan.Upaya revitalisasi harus disertakan dengan aksi verifikasi secara komprehensif. Proses verifikasi menegaskan bahwa pola pendidikan sangat penting dikedepankan untuk mempelajari budaya dan kebiasaan hidup yang lain. Untuk mensukseskan upaya ini, diharapkan semua pihak terkait dan elemen masyarakat seluruhnya berpartisipasi aktif dalam menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan.
Edisi kali ini, akan memperkenalkan salah satu tradisi dari Provinsi Jawa Barat, yaitu tradisi Nyangku di Desa Panjalu.
upacara adat Nyangku merupakan upacara adat yang telah ada sejak zaman Kerajaan Panjalu. Hingga saat ini, upacara adat tersebut masih rutin dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat Panjalu. Upacara adat Nyangku dilakukan pada Hari Senin atau Kamis terakhir Bulan Maulud (Rabiul Awal). Tujuannya untuk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad s.a.w yang jatuh pada bulan Rabiul Awal. Selain itu, upacara adat Nyangku dilaksanakan untuk mengenang jasa Prabu Sanghyang Borosngora yang merupakan seorang Raja Panjalu yang memeluk dan menyebarkan agama Islam di Panjalu.
Nyangku berasal dari Bahasa Arab, ‘yanko’, yang berarti membersihkan. Namun, masyarakat Sunda melafalkan kata ‘yanko’ menjadi ‘Nyangku’. Inti dari upacara adat ini yaitu pembersihan benda-benda pusaka yang dimiliki Kerajaan Panjalu.
pada zaman dahulu, keluarga keturunan Panjalu mempersiapkan bahan untuk upacara Nyangku. Seperti menyediakan beras merah yang harus dikupas dengan tangan. Beras merah ini digunakan sebagai bahan untuk membuat tumpeng dan sesajen. Pelaksanaan menguliti gabah merah dimulai sejak tanggal 1 Maulud sampai dengan satu hari sebelum pelaksanaan upacara.
ritual Nyangku diawali dengan berziarah ke makam raja di Situ Lengkong, Panjalu. Upacara biasanya dimulai sekitar pukul 07.30 pagi dengan mengeluarkan benda-benda pusaka dari tempat bernama Bumi Alit. Setelah itu benda-benda pusaka itu dibawa dengan cara digendong oleh keturunan raja Panjalu menuju Nusa Gede. Setibanya di Situ Lengkong, rombongan pembawa benda-benda pusaka yang mengenakan pakaian muslim dan pakaian adat Sunda, menyeberang dengan menggunakan perahu menuju Nusa Larang. Kemudian, benda-benda pusaka itu diarak menuju bangunan kecil yang ada di Nusa Larang.
pembawa benda-benda pusaka diiringi dengan lantunan musik rebana, dan membacakan shalawat menuju panggung utama tempat digelarnya membersihkan benda pusaka. Kemudian, benda-benda pusaka itu diletakan di atas alas kasur khusus. Selanjutnya, benda-benda pusaka itu satu persatu mulai dibuka dari kain putih pembungkusnya.
Setelah itu benda-benda pusaka segera dibersihkan dengan air yang berasal dari tujuh mata air ditambah jeruk nipis. Pencucian dimulai dengan pedang pusaka Prabu Sanghyang Borosngora. Setelahnya dilanjutkan dengan pusaka-pusaka yang lain.
Setelah selesai dicuci, benda-benda pusaka tersebut lalu diolesi dengan minyak kelapa yang dibuat khusus. Selanjutnya dibungkus kembali dengan cara melilitkan janur lalu dibungkus lagi dengan tujuh lapis kain putih dan diikat dengan memakai tali dari benang boeh. Setelah itu baru kemudian dikeringkan dengan asap kemenyan lalu diarak untuk disimpan kembali di Pasucian Bumi Alit.
Edisi kali ini, akan sajikan lagu-lagu dari Abirama. Sebagai pembuka, berikut lagu berjudul "Terasa Nyaman". Selamat mendengarkan.
demikianlah lagu berjudul "Terasa Nyaman" oleh Abirama. Lagu yang diiringi dentingan gitar ini menceritakan tentang seseorang yang sedang jatuh cinta,dan memiliki rasa percaya yang tinggi bahwa sang pujaan hati juga mencintainya. Alasannya adalah terasa begitu nyaman saat berada dengan sang pujaan hati.
Abirama dikenal sebagai satu talenta baru di dunia musik Indonesia. “Terasa Nyaman" diciptakan Abirama, dan dirilis pada tahun 2017. Lagu ini diterima baik oleh penikmat musik Indonesia. Nuansa akustik, lirik yang sederhana, dan vokal yang merdu adalah kunci dari kesuksesan awal Abirama sebagai solois.
berikut kami hadirkan lagu yang dibawakan oleh Abirama dan Giselle berjudul "Sendirian". Selamat mendengarkan.
demikianlah lagu “Sendirian" oleh Giselle dan Abirama. Lagu "Sendirian" menjadi karya kedua Abirama yang dirilis di awal tahun 2018. Namun kali ini, Abirama berduet dengan Giselle, rekan dalam satu label musik yang sama. Lagu "Sendirian" menceritakan tentang dua insan yang saling menghindari satu sama lain, meski sama-sama saling mencintai. Akhirnya kedua insan ini pun hanya bisa merasakan kesendirian di malam hari.
Sebelum terjun ke dunia musik sebagai penyanyi pop, Abirama pernah bergabung dalam grup musik metal dan juga menjadi seorang DJ semasa studinya di Belanda. Abirama mengaku bahwa dirinya tidak mau terpaku pada genre tertentu. Maka, di dalam dunia musik Indonesia, Abirama pun hadir menyajikan gabungan genre pop, jazz, dan reggae.
Edisi kali ini, akan memperkenalkan salah satu tempat wisata dari Provinsi Jawa Timur. Kota Gresik yang berada di Provinsi Jawa Timur ini tak hanya dikenal sebagai kota industri saja. Sebab, Gresik juga memiliki tempat pariwisata yang tak kalah menarik dengan daerah lainnya yang ada di Indonesia. Terlebih lagi di Gresik juga ada salah satu tempat wisata alam untuk menikmati kesejukan di kala siang. Tempat wisata tersebut bernama Sendang Banyu Biru.
Sendang Banyu Biru saat ini telah menjadi tempat wisata andalan di Gresik. Terlebih sejak tahun 2013, pemerintah setempat ikut andil dalam pengembangannya, yaitu dengan memberikan dana untuk mempercantik dan menambah fasilitas penunjang kenyamanan wisatawan. Saat ini bagian pinggir danau telah dipercantik dengan tatanan batu bertingkat. Batu tersebut berguna untuk memudahkan wisatawan mendekati danau yang berdiameter 25 meter ini. Selain itu, batu tersebut juga bisa dijadikan sebagai tempat duduk apalagi saat akhir pekan yang memang tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi.
sesuai dengan namanya, Sendang Banyu Biru memiliki air jernih berwarna kebiruan yang menjadi ikon utama. Air danau ini berwarna biru disebabkan oleh adanya kandungan belerang. Masyarakat setempat percaya bahwa keberadaan Sendang Banyu Biru ini sudah diketahui sejak dulu. Bahkan sebelum masa penjajahan Belanda. Selain itu, air danau ini juga dipercaydapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit.
fasilitas di Sendang Banyu Biru yang sudah tersedia saat ini diantaranya seperti area parkir kendaraan, mushola, dan kamar mandi. Selain itu, apabila anda tidak membawa perbekalan makanan dan minuman, tidak perlu khawatir karena tak jauh dari lokasi ada warung makan sederhana milik warga setempat. Ke depan, fasilitas lainnya akan ditambah seperti wahana permainan anak-anak, kolam renang, gazebo, dan tempat kuliner yang menjajakan aneka makanan dan minuman.
jika dalam waktu dekat anda akan mengunjungi Provinsi Jawa Timur, jangan lupa untuk mampir ke Gresik dan berkunjung ke Sendang Banyu Biru. Untuk menuju ke tempat wisata ini, anda dapat mengarahkan kendaraan menuju Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur.