Suprapto

Suprapto

21
January

Ditengah hiruk pikuk pendemi dan vaksinasi, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme berbasis Kekerasan yang mengarah pada terorisme radikalisme ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada Januari 2021. Sejak 2017, proses pembuatan peraturan yang berisi dari lebih dari 120 rencana aksi yang akan dijalankan lebih dari 20 Kementrian atau lembaga disusun dan rancang oleh pemerintah. Munculnya perpres tersebut telah menimbulkan pro dan kontra dibeberapa kalangan.                                                                        

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid dalam sebuah webinar di Jakarta, mengatakan radikalisme lebih “halus” dari pada virus sehingga seringkali orang tidak sadar bahwa dirinya sudah terpapar radikalisme. Menurut Ahmad Nurwakhid, dalam COVID-19, kita menyebutnya orang tanpa gejala. Ia juga menambahkan kekecewaan atau kebencian serta kemarahan pada seseorang terhadap situasi dan kondisi yang dialami akan memudahkan masuknya virus radikalisme.
                                                                                                             Sementara, Direktur Wahid Foundation, Zannuba Ariffah Chafsoh menilai perpres no 7 2021 yang melibatkan masyarakat sipil dalam mengatasi persoalan radikalisme merupakan langkah maju. Menurutnya,di berbagai negara, ruang bagi keterlibatan masyarakat sipil dalam mengatasi persoalan radikalisme dan terorisme cenderung dibatasi.

Sedangkan Direktur Imparsial Gufron Mabruri menilai, konteks program pelatihan pemolisian masyarakat yang merujuk pada perpres no 7 tahun 2021 masih belum jelas. Ia mengkhawatirkan munculnya ekses dan efek lain dari harapan masyarakat setelah program dilaluinya.                                                        

Sejatinya harapan dan keinginan yang terlalu tinggi dan tidak terpenuhi akan menciptakan efek yang tidak baik untuk hati karena cenderung menghasilkan kekecewaan. Ada yang mengibaratkan radikalisme seperti virus HIV/AIDS yang dapat melemahkan ketahanan tubuh penderitanya. Sedangkan radikalisme melemahkan ketahanan berbangsa dan bernegara. Dari radikalisme cenderung akan berujung pada aksi terrorisme yang menghalalkan segala cara agar keinginannya terpenuhi. Untuk itu, terbitnya perpres ini yang melibatkan para tokoh masyarakat, agama dan lingkungan keluarga sangat baik. Semua harus dapat bersinergi agar rasa ketidakpuasan yang terjadi karena harapan dan keinginan yang tidak terpenuhi dapat diminimalisir. Selain itu, jika penanganan suatu masalah dilakukan secara jujur, transparan, dan adil, bukan tebang pilih dan manasuka pastinya radikalisme dan terrorisme akan hilang dengan sendirinya. Karena itu kearifan, kebijaksanaan dan ketegasan dalam memandang dan mengatasi masalah adalah suatu keutamaan. Karena itu, kita harus berhati hati dalam bertindak. Dapat dikatakan cara pemahaman dan penafsiran sesuatu yang tidak didasari dengan ilmu, akan menimbulkan hasil yang cenderung negative dan berbahaya.  

21
January

Kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, kedelai terkait erat dengan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, yaitu tempe, tahu, dan kecap. Namun beberapa waktu terakhir, harga kedelai naik drastis akibat naiknya harga kedelai impor sehingga pasokan kedelai di pasaran berkurang. Hal ini tentu saja berdampak pada produksi makanan berbahan baku kedelai.  Menurut Kepala BATAN, Anhar Riza Antariksawan, kelangkaan kedelai ini menjadi hal yang serius dan perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin. Karenanya, sebagai lembaga penelitian, BATAN menjadikan hal ini sebagai momentum untuk menguatkan program swasembada kedelai secara nasional.

 

Sebagai bentuk kontribusi dalam upaya meningkatkan produksi kedelai nasional, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) telah menghasilkan 2 varietas kedelai unggul yang diberi nama Sugentan 1 dan Sugentan 2. Sugentan kependekan dari Super Genjah BATAN. Varietas kedelai ini hasil pengembangan dari varietas Argomulyo .Dibandingkan dengan induknya, Sugentan mempunyai beberapa keunggulan diantaranya umur tanamnya sekitar 68 hari lebih cepat dibandingkan induknya yang mencapai umur 87 hari. Produktivitasnya juga lebih tinggi yakni 3 ton per hektar sedangkan induknya pada kisaran 2,4 ton/hektar. Selain itu, Sugentan 1 dan Sugentan 2  lebih tahan terhadap penyakit karat daun dan  hama yang biasa menyerang tanaman kedelai. Kedua varietas ini cocok ditanam di lahan sawah atau tegalan. Untuk mendapatkan varietas Sugentan 1 dan 2 ini, penelitiannya dimulai sejak tahun 2012 dan telah dilakukan uji multilokasi di 7 daerah yakni Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, Bogor, Yogyakarta, dan Citayam sebanyak 2 lokasi. 

 

 

Hingga saat ini BATAN telah menghasilkan 14 varietas unggul benih kedelai yang sebagian besar telah diperkenalkan kepada para petani melalui program pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan iptek nuklir yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan perguruan tinggi. Varietas unggul kedelai BATAN dihasilkan melalui sebuah proses yang memanfaatkan radiasi gamma. Pada tahun 2020, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menargetkan peningkatan produksi kedelai 7% yakni dari 359.000 ton pada tahun 2019 menjadi 383.000 ton pada 2020. Untuk mencapai hal ini, pemerintah membuat program 300.000 ha di 21 provinsi ditanami kedelai.  Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir, Totti Tjiptosumirat mengatakan, terkait upaya pemerintah meningkatkan produksi kedelai nasional, BATAN turut  berkontribusi dalam penyediaan benih unggul kedelai hingga mencapai 5 ton.

 

 

21
January

Pesona Indonesia kali ini, memperkenalkan kepada anda Air Terjun Jumog di Jawa Tengah. Karena keindahannya, air terjun ini dijuluki The Lost Paradise atau surga yang hilang.  Air Terjun Jumog terletak di desa Berjo, Kecamatan Ngargoyosa, Kabupaten Karanganyar. Jaraknya sekitar 38 kilometer dari kota Solo. Menuju kesana, anda dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum dengan  waktu tempuh sekitar 1 jam. Sesampainya di lokasi wisata ini, anda harus membayar tiket sebesar Rp. 10.000 untuk wisatawan lokal dan Rp. 25.000 untuk wisatawan mancanegara.

Dari tempat parkir,  air terjun Jumog berjarak sekitar 400 meter. Untuk sampai kesana, anda harus berjalan kaki melewati jalan setapak berbentuk tangga turun.  Sesampainya di bawah, anda akan terkagum-kagum dengan keindahan dan kejernihan air terjun Jumog. Air terjun Jumog memiliki ketinggian lebih kurang 25 meter. Air terjun ini terbagi menjadi 2, sehingga sebagian masyarakat menyebutnya sebagai Air Terjun Kembar. Disana, ada beragam aktivitas wisata menarik yang bisa anda lakukan. Anda bisa mandi di bawah air terjun, atau aliran sungai di bawahnya. Anda pun juga bisa berfoto-foto dengan latar belakang air terjun ini. Bagi yang ingin melakukan pijat refleksi, di sini juga disediakan jalur jalan khusus untuk refleksi.

Di tepi aliran sungai air terjun, anda bisa bersantai dengan membentang tikar, duduk santai, serta menikmati makanan yang anda bawa. Kalaupun anda tidak membawa makanan, di objek wisata ini tersedia berbagai rumah makan. Selain rumah makan, fasilitas lainnya di tempat wisata air ini antara lain arena permainan anak, kolam renang, gazeborest area, dan panggung hiburan.  Disana juga terdapat sebuah cottage dan beberapa home stay yang letaknya  sekitar 1 kilometer dari lokasi air terjun dengan harga sewa sekitar Rp 50.000 hingga Rp 200.000 per malam. 

20
January

Joe Biden resmi mengemban tugas sebagai Presiden setelah pelantikannya hari ini,  20 Januari waktu Washington. Awal   tugasnya ditandai dengan proses peralihan kekuasaan yang tidak seperti tradisi sebelumnya. Presiden yang digantikan, Donald Trump, tidak menghadiri pelantikan Joe Bidden, dan  tidak menyambut Presiden Amerika Serikat ke 46 itu di Gedung Putih. Selama berabad abad,  proses transisi ditandai dengan acara jamuan minum teh di Gedung Putih yang diadakan Presiden lama untuk  Presiden Baru. Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat ke 46 di gedung Capitol Hill, juga ditandai dengan pengawalan sangat ketat oleh  pasukan Garda Nasional Amerika Serikat. Mereka dikerahkan  untuk mengantisipasi adanya kemungkinan kekerasan menyusul kerusuhan  di Capitol Hill yang dilakukan pendukung Trump sebelumnya. Keberangkatan Joe Bidden ke Washington untuk acara Pelantikan juga tidak menggunaan pesawat militer yang disediakan Pemerintah. Joe Bidden dan istrinya menggunakan pesawat pribadi dari Delaware  ke Washington dan  mendarat di Lapangan Udara Militer Andrew.

Mengawali pemerintahannya Joe Bidden memang menghadapi tugas berat. Dia harus mewujudkan komitmen dan janjinya untuk dapat menyatukan kembali rakyat yang terbelah akibat Pemilu. Selain itu Bidden juga harus bergerak cepat mengatasi pandemic Covid 19 yang semakin merebak dan telah menyebabkan lebih 400 ribu kematian warga Amerika Serikat. Pemulihan ekonomi juga sudah menunggu untuk diwujudkan dalam 100 hari pertama  masa pemerintahannya bersama Kamala Harris. Konsentrasi ke dalam negeri, tentu harus diimbangi dengan perhatian pada masalah luar negeri. Politik Luar Negeri yang dilakukan di masa Donad Trump memerlukan kebijakan baru. Memburuknya hubungan dengan Iran dan China, tentu akan menjadi prioritas kebijakan Joe Bidden. Dalam suatu pernyataannya Bidden mengakui bahwa baik hubungan multilateral maupun bilateral Amerika Serikat menjadi kacau selama pemerintahan Donald Trump. Dalam kesempatan kampanyenya Joe Bidden pernah berjanji akan memperbaikinya secepat mungkin. Terkait hubungan dengan Iran, Joe Bidden mengatakan bahwa negaranya akan kembali bergabung dengan kesepakatan nuklir yang diinisiasi oleh Presiden Barack Obama. Kesepakatan yang disebut dengan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPoA) berantakan karena pada tahun 2018 Donald Trump menyatakan Amerika Serikat keluar. Sejak itu, hubungan Iran dan Amerika Serikat terus memburuk. Eskalasi ketegangan pun terjadi.

Karena itu Iran, dan masyarakat internasional tentu menunggu dimulainya gebrakan Joe Bidden dalam kebijakan poltik luar negerinya. Selain dengan Iran, masih ada persoalan dan sengketa wilayah di Laut Cina Selatan yang melibatkan beberapa negara ASEAN dan juga Tiongkok.