Tuesday, 17 August 2021 07:17

Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh

Hari ini, 17 Agustus, bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia. Judul Komentar hari ini adalah tema peringatan untuk tahun 2021.

Dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI di Jakarta, Senin (16/8), Presiden Joko Widodo mengaitkan frasa 'Indonesia Tangguh' dengan perjuangan bangsa ini, dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menurut Presiden, pandemi ini seperti kawah candradimuka yang menguji, yang mengajarkan, dan sekaligus mengasah. Semua pilar kehidupan diuji, semua pilar kekuatan diasah. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan, semuanya diuji dan sekaligus diasah.

Pandemi disebut oleh Presiden juga telah memacu masyarakat untuk berubah, mengembangkan cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan, dan menerobos ketidakmungkinan. Bahkan, dia meyakini, kapasitas kelembagaan negara dalam merespons pandemi juga semakin terkonsolidasi dan bekerja semakin responsif.

Penerapan frasa 'Indonesia Tumbuh' dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 2021, yang mencapai 7,07% dengan tingkat inflasi yang terkendali di angka 1,52%. Padahal dalam kurun waktu tersebut, pembatasan kegiatan masyarakat diterapkan di sana-sini, akibat meluasnya penularan Covid-19. Optimisme pemerintah akan pertumbuhan Indonesia juga terbaca dari Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 yang disampaikan oleh Presiden pada kesempatan yang sama. Pada tahun 2022, Pemerintah merencanakan kebijakan fiskal yang tetap ekspansif guna mendukung percepatan pemulihan sosial-ekonomi, namun juga konsolidatif untuk menyehatkan APBN dengan penguatan reformasi struktural.

Presiden Joko Widodo menyampaikan, ada enam fokus utama dalam kebijakan APBN 2022: Pertama, melanjutkan upaya pengendalian Covid-19 dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan. Kedua, menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan. Ketiga, memperkuat agenda peningkatan SDM yang unggul, berintegritas, dan berdaya saing. Keempat, melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi. Kelima, penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antardaerah. Keenam, melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero-based budgeting untuk mendorong agar belanja lebih efisien, memperkuat sinergi pusat dan daerah, fokus terhadap program prioritas dan berbasis hasil, serta antisipatif terhadap kondisi ketidakpastian.

Apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam dua pidato tersebut menumbuhkan harapan akan Indonesia yang lebih baik. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan kedisiplinan agar rencana dijalankan tepat waktu sesuai target. Semoga semua pihak dapat bergerak dengan kecepatan yang sama, mewujudkan “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.”

Sekian Komentar!

Read 420 times Last modified on Thursday, 19 August 2021 12:46