Tuesday, 28 August 2018 11:41

Keutuhan Bangsa Harus Tetap Dijaga Dalam Pemilu 2019

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Pelaksanaan Pemilhan Presiden 2019 di Indonesia masih sekitar delapan bulan lagi, namun suhu politik sudah meningkat. Pendukung bakal pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diharapkan menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu kegaduhan. Termasuk mengadakan pertemuan-pertemuan  terbuka  yang melibatkan banyak orang. Apalagi mengingat masa kampanye  Pilpres memang masih belum waktunya. Para elit politik juga berperan penting untuk mengendalikan situasi dengan tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan  yang menyudutkan pihaklawan. Hal semacam ini  hanya akan menimbulkan gesekan bahkan bentrokan  hingga tingkat akar rumput.

Saling unjuk pendapat di media sosial ataupun di lapangan memang kerap mengabaikan etika. Masing-Masing pihak merasa dirinya yang paling benar sehingga perpecahan dan konflik sulit dihindari.

Belum lama ini, timbul ketegangan antara kelompok massa pendukung petahana  dan pendukung deklarasi #2019ganti presiden di Pekanbaru Riau dan di Surabaya. Kelompok #2019ganti presiden yang melakukan pertemuan terbuka mengklaim gerakan mereka konstitusional. Sebaliknya, kelompok lain menilai aksi itu kontraproduktif terhadap proses demokrasi.

Untuk menjaga keamanan dan suasana kondusif menjelang pemilu presiden, pihak-pihak terkait sebaiknya tidak melakukan pertemuan-pertemuan terbuka dengan melibatkan massa dalam jumlah banyak layaknya seperti kampanye.

Reformasi di Indonesia memang melahirkan demokrasi yang saat ini  dinikmati masyarakat. Akan tetapi ambisi untuk meraih kekuasaan dengan berbagai cara malah menurunkan nilai-nilai demokarasi itu sendiri. Kini,  saling serang tidak hanya terjadi ditingkat elit politik tetapi sudah sampai ke akar rumput. Gesekan antar kelompok masyarakat begitu mudahnya terjadi.

Untuk itu, penyelenggara dan pengawas pemilu harus lebih aktif dan tegas dalam memonitor pergerakan setiap bakal calon presiden dan pendukungnya.

Bagi bangsa Indonesia, hubungan sosial dan persaudaraan harus  terus dijaga, karena pemilu presiden hanyalah proses politik yang berlangsung setiap lima tahun sekali. Kesadaran dan pemahaman sebagai bangsa yang heterogen atas arti demokrasi perlu terus  ditingkatkan. 

Dan yang paling penting,  masyarakat Indonesia seharusnya sadar bahwa Pilpres hanya bagian kecil dari perjalanan negeri ini. Ujian yang sesungguhnya adalah menjaga persatuan dan kesatuan disegala situasi.  Jangan sampai persatuan dan kesatuan yang sudah dinikmati harus dibayar mahal hanya karena kepentingan sesaat segelintir orang.

Read 830 times