Daniel

Daniel

19
November

Indonesia telah prakarsai resolusi atau keputusan PBB mengenai ekonomi kreatif pada Sidang Majelis Umum (SMU) PBB, yang disahkan secara konsensus tanggal 14 November 2019 di New York.   Resolusi berjudul “International Year of Creative Economy for Sustainable Development, 2021”, menekankan peran krusial sektor ekonomi kreatif dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.

Laman kemlu.go.id melaporkan, Wakil Tetap Republik IndonesiaI untuk PBB di New York Duta Besar Dian Triansyah Djani menekankan, Indonesia telah melakukan berbagai langkah untuk mengarusutamakan ekonomi kreatif di PBB, mengingat sumbangannya pada pembangunan berkelanjutan di banyak negara. Untuk pertama kalinya Indonesia memprakarsai keputusan di PBB, berupa resolusi ekonomi kreatif, yang belum pernah dilakukan oleh negara-negara lain sebelumnya.  Uni Eropa dan sejumlah besar delegasi menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Indonesia.  Selain itu, resolusi Indonesia yang disponsori oleh 81 negara mendorong investasi di bidang produksi dan perdagangan di sektor kreatif serta mendukung peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), perempuan, generasi muda, dan komunitas lokal dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Ekonomi kreatif merupakan sektor yang tahan dan terus tumbuh di tengah krisis ekonomi. Berdasarkan laporan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) tahun 2018, sektor tersebut tumbuh lebih dari dua kali lipat pada periode 2002 – 2015, dari 208 miliar dolar Amerika Serikat menjadi 509 miliar dolar Amerika, dengan pertumbuhan rata-rata 7 persen pada periode yang sama.

Ekonomi kreatif dapat berkontribusi positif terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada target pendidikan berkualitas, gender, pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan, dan pekerjaan yang layak, penurunan kesenjangan, perkotaan dan pemukiman, serta pola produksi dan konsumsi berkelanjutan.

Resolusi ekonomi kreatif yang disepakati di Komite 2 Sidang Majelis Umum PBB tersebut merupakan tindak lanjut dari World Conference on Creative Economy yang digagas Kementerian Luar Negeri dan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia  di Bali, November 2018.

Komite-2 merupakan komite khusus di PBB yang menangani bidang ekonomi, pembangunan, keuangan dan lingkungan hidup.  Indonesia yang diwakili oleh Dubes Triansyah Djani pernah menjadi Ketua Komite-2 pada tahun 2016 – 2017.   Saat ini Komite-2 diketuai oleh Dubes Senegal.

21
November

Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Operasi Simpatik Pemulihan Ekosistem di Cagar Alam Gunung Tilu Kabupaten Bandung dan Gunung Papandayan Kabupaten Garut, Senin 18 November lalu. Dalam operasi simpatik tersebut Ditjen Penegakan Hukum (Gakkum) bekerjasama dengan Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Perum Perhutani Pencegahan dan Pengamanan Hutan (KPH) Bandung Selatan, TNI, Polri dan perangkat daerah setempat.

Kepala Sub Direktorat Pencegahan dan Pengamanan Hutan (PPH) Wilayah Jawa dan Bali, Taqiuddin menuturkan tim gabungan ini berupaya melakukan pemulihan kawasan hutan DAS Citarum yang selama ini sudah banyak beralih fungsi lahan menjadi perkebunan sayuran.

Dikatakannya, selama ini di kawasan cagar alam terdapat aktivitas pertanian, seperti menanam sayuran dan lainnya. Sehingga kawasan yang seharusnya hutan dan menjadi kawasan lindung sebagian mengalami degradasi. Aktivitas illegal tersebut berdampak terhadap perubahan ekosistem dan berkurangnya fungsi hutan. Pada saat musim kemarau terjadi kekurangan air atau kekeringan, sedangkan pada musim hujan ancaman banjir dan longsor mengancam kehidupan masyarakat.

Selain lahan hutan yang terancam menyusut, keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya ikut berkurang. Menurut Taqiuddin Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Gunung Papandayan dan Cagar Alam  Gunung Tilu selama ini merupakan habitat satwa dan tumbuhan tertentu.

Taqiuddin menambahkan, sebelum pelaksanaan operasi pihaknya telah melakukan rangkaian kegiatan, berupa sosialisasi dan penyadartahuan kepada masyarakat sekitar hutan dan peringatan secara tertulis. Bahwa selama ini masyarakat telah bertani di kawasan cagar alam atau taman wisata alam yang dilindungi.

Taqiuddin menambahkan, dengan terbebasnya perambahan Cagar Alam Gunung Papandayan dan Gunung Tilu secara perlahan kawasan tersebut akan mengalami suksesi secara alami menjadi hutan kembali. Pada akhirnya hutan yang sudah pulih akan memberikan kontribusi bagi pengatur tata air dan pencegah banjir.

Selama ini tim gabungan telah menyelamatkan lahan sekitar 7.000 hektare dari rambahan masyarakat. Dan yang telah digunakan sebagai lahan perkebunan sekitar 300 hektar di Cagar Alam dan Taman Wisata Alam. 

18
November


Gempa bumi kembali terjadi di wilayah Indonesia, kali ini di Ambon. ibukota provinsi Maluku. Diberitakan, sekitar 90 rumah penduduk di kota Ambon rusak akibat gempa yang terjadi pekan lalu. Gempa bumi akhir akhir ini sering mengguncang beberapa wilayah Indonesia termasuk  kawasan pariwisata Sebagian wilayah Bali, dan Sulawesi Utara misalnya, juga tidak luput dari gempa bumi yang mengakibatkan rusaknya rumah penduduk dan sarana publik. Selain gempa, Indonesia juga kerap dilanda bencana yang  ditimbulkan akibat letusan gunung berapi. Gunung Merapi di Jawa Tengah adalah yang paling sering meletus. Semburan awan panas telah menyebabkan kawasan di sekitar gunung berapi itu terkena dampak, yaitu debu vulkanik . Sebagaimana Bali dan Sulawesi Utara, daerah sekitar Merapi juga merupakan  obyek wisata. Salah satunya adalah Candi Borobudur yang merupakan sasaran kunjungan wisatawan asing.

Bencana alam, boleh jadi merupakan penyebab  sebagian  wisatawan enggan  mengunjungi Indonesia. Berbagai  informasi menyesatkan  mengenai bencana bisa saja menyurutkan niat berkunjung mereka atau membatalkan jadwal yang sudah disusun. Namun bagi sebagian besar wisatawan asing yang akan berkunjung ke Indonesia, informasi mengenai bencana khususanya gempa bumi dan letusan gunung berapi tidak menjadi faktor yang dapat menyurutkan keinginan berwisata ke Indonesia. Bali yang sering terguncang baik oleh gempa bumi atau erupsi gunung Agung, tetap saja menjadi lokasi favorit bagi wisatawan mancanegara.

Tidak menurunnya antusiasme berkunjung ke Indonesia, disebabkan antaralain karena adanya sistem informasi yang semakin hari semakin baik. Instansi pemerintah Indonesia yang bertanggung jawab atas informasi bencana telah berupaya meningkatkan kinerja dan melengkapi diri dengan paralatan deteksi yang cukup canggih. Sekecil apapun gempa yang terjadi, kini senantiasa dapat terdeteksi. Seiring dengan itu,  upaya penanggulangan juga dilakukan dengan cepat.

Tak dapat dipungkiri, Indonesia memang salah satu negara yang kerap dilanda gempa dan erupsi gunung berapi. Walaupun demikian, hal ini tak perlu  menjadikan Indonesia menakutkan. 

19
November

Besok, 20 November 2019, dunia akan memperingati World Children’s Day atau Hari Anak Sedunia. Peringatan ini  untuk merayakan dan mempromosikan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia. Bertujuan untuk menghargai serta menghormati hak-hak yang harus diterima oleh seorang anak, Hari Anak Sedunia pertamakali dicetuskan  oleh Badan Dunia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tahun 1954. Lima tahun kemudian, pada tahun 1959, PPB mengadopsi deklarasi hak-hak anak dan menetapkan tanggal 20 November sebagai Hari Anak Sedunia. Berdasarkan Konvensi Hak Anak-anak, mereka yang berusia di bawah 18 tahun adalah Anak.

Indonesia menaruh harapan besar pada anak-anak saat ini. Tema peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini  yaitu,  “SDM Unggul Indonesia Maju” adalah salah satu buktinya. Mereka yang berada dalam usia anak saat ini diharapkan dan diarahkan untuk menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul  untuk membawa Indonesia menjadi lebih maju. Tantangan dan harapan untuk menjadikan anak sebagai manusia yang unggul harus disadari oleh semua pemangku kepemtingan. Mulai dari  orang tua, guru, pemerintah dan lingkungan.  

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkomitmen memerdekakan unit pendidikan untuk merancang inovasi baru dalam dunia pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim  dalam sambutannya pada acara hari jadi Muhammadiyah ke 107 di Yogyakarta, Senin (18/11) mengatakan ingin terus mencanangkan dan memajukan pendidikan karakter. Salah satunya,  seperti yang sudah dilakukan melalui  Pendidikan Anak Usia Dini, yang sering disebut dengan PAUD.

Lewat PAUD,  lima nilai utama karakter dibangun, yaitu religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Nilai-nilai  inilah yang diharapkan nantinya akan memperkuat anak-anak Indonesia menjadi sumber daya manusia yang tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan. Sumber Daya Manusia yang unggul memang harus dibentuk sejak usia dini, atau yang dikenal sebagai periode emas anak-anak. Bagi Indonesia, bukan hanya sekedar kesadaran bahwa inilah  yang harus dikuatkan, tetapi tindak nyata yang harus dilakukan. Diharapkan melalui pendidikan anak usia dini yang dilakukan di lebih dari 230 ribu satuan pendidikan atau sekolah di seluruh Indonesia, akan tercipta generasi yang religius, nasionalis, mandiri, memiliki semangat gotong royong yang kuat dan memiliki integritas yang tinggi.. Tentunya karakter yang dibangun sejak dini, harus berkembang lebih baik lagi pada jenjang pendidikan selanjutnya. Setiap unit pendidikan harus terus berinovasi untuk memotivasi setiap peserta didik untuk  mengembangkan kemampuan, keahlian, dan karakter untuk menjadi garda terdepan yang membawa Indonesia mencapai Indonesia Emas 2045.

Dengan upaya semua pihak,  Anak Indonesia saat ini diharapkan bukan hanya menjadi pemimpin Indonesia, tapi juga tampil sebagai pemimpin di kancah internasional.