Daniel

Daniel

05
April

 

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk segera mengeluarkan fatwa haram terkait mudik Lebaran di tengah pandemi COVID-19 karena dapat menyebarluaskan virus tersebut ke berbagai daerah. Hal itu dikatakan Wapres Ma'ruf Amin saat melakukan telekonferensi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jumat. Wapres juga meminta Ridwan Kamil untuk melakukan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi masuknya pemudik dari kota-kota lain maupun kedatangan para pekerja migran negara asing.

Sebelumnya, MUI telah mengeluarkan fatwa-fatwa terkait Sholat Jumat, pelaksanaan ibadah tenaga medis dan tata cara pengurusan jenazah terinfeksi COVID-19.Sementara itu dalam paparannya kepada Wapres, Ridwan Kamil mengatakan kedatangan pemudik ke daerah-daerah di Jawa Barat menambah beban pemda dalam menangani wabah COVID-19 di provinsi tersebut, termasuk juga di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Antara


04
April

 

Jakarta (VOI News) - Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Guna mendukung kebijakan pemerintah ini, Radio Republik Indonesia sejak tanggal 26 Maret 2020 menyelenggarakan program Belajar di RRI, khusus bagi siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Menengah Atas. Demikian disampaikan Direktur Program dan Produksi Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), Soleman Yusuf, kepada Voice of Indonesia dalam wawancara melalui telepon, Jumat (03/04) di Jakarta. Ia mengatakan Program Belajar di RRI merupakan bagian dari Programa khusus Radio Tanggap Bencana Covid-19 yang diselenggarakan RRI untuk mensosialisasikan dan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat tentang Covid-19. Program Belajar di RRI yang berdurasi 1 jam ini disiarkan setiap Senin sampai Jumat secara serempak oleh 67 satuan kerja RRI diseluruh Indonesia mulai pukul 10 sampai 11 pagi.

 

Soleman Yusuf menambahkan program Belajar di RRI merupakan salah satu solusi yang diberikan RRI untuk bisa mendukung program belajar dari rumah selama pandemi Covid-19 ini. 

 

"Memang sudah ada cara dari Kementerian dari sekolah-sekolah, belajarnya melalui online, melalui internet. Seperti kita tahu bahwa pertama, tidak semua daerah di Indonesia ini jaringan internetnya baik, atau layanan internetnya baik. Kalaupun baik, siswa juga mesti atau orang tua siswa juga mesti menyiapkan kuota untuk bisa mengakses internet. Maka program Belajar di radio itu adalah salah satu solusi yang diberikan RRI untuk bisa mendukung program belajar dari rumah ini. Mendengarkan radio itu hampir tidak ada biaya sama sekali. Mereka bisa mengikuti secara clear, secara jernih melalui radio tentang pelajaran yang diberikan oleh gurunya langsung di studio atau by telepon kemudian disiarkan oleh RRI,"kata Soleman Yusuf.

 

Soleman Yusuf lebih lanjut mengatakan program Belajar di RRI mendapat respon positif dari guru, siswa dan orang tua di seluruh Indonesia, karena suara guru dapat lebih jelas ditangkap melalui radio dibandingkan menggunakan internet. (VOI/ANI)

04
April

 

Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) dalam laporan yang dirilis hari Jumat  memprediksi perekonomian Indonesia akan tumbuh 2,5% pada tahun 2020 di tengah pandemi virus corona (COVID-19). Angka ini turun dari 5,0% pada 2019. Direktur ADB untuk Indonesia Winfried Wicklein di Jakarta, Jumat (3/4/2020) mengatakan, meski Indonesia memiliki landasan makroekonomi yang kuat, wabah COVID-19 yang tengah berlangsung telah mengubah arah perekonomian negara ini.

Menurut dia, jika tindakan tegas dapat diterapkan secara efektif untuk menanggulangi dampak kesehatan dan ekonomi wabah tersebut, khususnya guna melindungi kelompok miskin dan rentan, perekonomian Indonesia diperkirakan dapat kembali pulih secara bertahap ke jalur pertumbuhannya tahun depan yakni di 2021. Dia menyebutkan langkah pemerintah dan otoritas keuangan yang telah meluncurkan berbagai langkah fiskal dan moneter yang terkoordinasi dan terarah untuk memitigasi dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian dan mata pencaharian masyarakat. (antara)

04
April

 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, meragukan keakuratan data dari Tiongkok  terkait wabah virus corona (Covid-19), setelah anggota Kongres Amerka menyebutkan beberapa laporan intelijen yang menunjukkan indikasi Tiongkok seakan menutupi data Trump, dilansir dari AFP, Jumat (3/4) mengatakan,  bagaimana tahu jika data Tiongkok  akurat, jumlahnya tampaknya sedikit berada di sisi terang. Meski begitu, Trump menegaskan hubungan Amerika  dengan Tiongkok  masih tetap baik. Dia juga mengaku tetap dekat dengan Presiden Tiongkok , Xi Jinping. (Cnn)