Wednesday, 07 August 2019 00:00

Komplek Percandian Dieng

Written by 
Rate this item
(1 Vote)
Komplek Percandian Dieng Foto : kebudayaan.kemdikbud.go.id

Menelusuri Indonesia tentu tidak lengkap jika tidak mengunjungi peninggalan bersejarah berupa Candi. Salah satu peninggalan sejarah yang belum banyak diketahui wisatawan adalah Candi Arjuna yang terletak di Dieng di Propinsi Jawa Tengah. Masyarakat sekitar memberikan nama tokoh pewayangan Mahabarata untuk nama nama candi di area percandian Dieng. Salah satu candi yang terkenal adalah Candi Arjuna. Candi ini diperkirakan sebagai bangunan candi tertua di Indonesia, candi ini diperkirakan dibangun pada abad 8 Masehi oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno. Candi Arjuna merupakan salah satu bangunan candi terbesar di Kompleks Percandian Hindu Dieng. Di kompleks ini juga terdapat Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra yang ukuran nya lebih kecil. Sedangkan Candi Arjuna terletak paling utara dari deretan percandian di kompleks tersebut. Sementara itu, Candi Semar adalah candi perwara atau pelengkap dari Candi Arjuna. Kedua bangunan candi ini saling berhadapan. 

 

Berdirinya bangunan Candi di Dieng pernah menjadi dilemma karena berdekatan penduduk sekitar. Walau berdirinya candi lebih dulu dari masyarakat namun fakta yang terjadi Komplek candi bersinggungan langsung dengan masyarakat sekitar yang sebagian besar adalah para petani. Masyarakat Dieng yang bermata pencaharian sebagai petani sayur mayur terutama kentang, akhirnya menggunakan lahan sekitar candi untuk bercocok tanam. Namun sejak tahun 2010 masyarakat Dieng menyadari pentingnya menghormati peninggalan bersejarah tersebut. Para petani kemudian memindahkan area bercocok tanamnya ke luar kompleks candi dan merubah lahan sekitar candi menjadi lebih asri dengan komplek pertamanan serta menjadikannya salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Purbalingga. 

Perubahan area komplek percandian oleh masyarakat sekitar ini juga ditandai dengan dilaksanakannya Dieng Culture Festival yang menonjolkan Candi Arjuna sebagai tempat utama pelaksanaan ritual pemotongan rambut gimbal atau lebih dikenal dengan wedus gembel yang umum nya dilakukan pada anak anak. Untuk itu, mulai tahun 2010 kompleks Candi Arjuna digunakan untuk pengembangan wisata yang dikemas oleh Dinas Pariwisata Banjarnegara dan Pokdarwis atau Kelompok Sadar Wisata. Wisatawan yang mengunjungi Candi Arjuna atau candi-candi lainnya tak akan menjumpai arca atau patung yang biasa dijumpai di dalam candi namun arca-arca tersebut telah dipindahkan diluar candi dan tertata rapi di dalam Museum Kailasa yang terletak di sebrang kompleks Candi. 

 

Untuk dapat tiba dilokasi Komplek percandian Dieng, wisatawan dapat melalui kota Semarang Jawa Tengah kemudian dilanjutkan jalan darat ke arah Barat Daya menggunakan kendaraan bus umum atau mobil pribadi melalui kota Temanggung atau kota Pekalongan. Alternatif lain melalui Kota Jogjakarta kemudian dilanjut dengan jalan darat ke arah utara melalui kota Wonosobo. Cuaca di Dieng yang berlokasi disekitar gunung Perau dan gunung Sindoro berhawa sejuk dan cenderung dingin, Pada musim panas di bulan Juni Juli Agustus September suhu dapat mencapai minus 11 derajat Celsius terutama di malam hari. Kabut sering kali turun menjelang sore hari kadang jarak pandang menjadi pendek dan agak susah untuk melangkah. Jadi jika anda ingin mengunjungi Candi Arjuna di komplek Candi Dieng pada pertengahan tahun persiapkan diri anda dengan peralatan musim dingin yang baik. 

kebudayaan.kemdikbud.go.id

Read 986 times Last modified on Wednesday, 07 August 2019 12:03