Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri Republk Indonesia, Grata Endah Werdaningtyas, mengatakan, negara-negara yang tergabung dalam kerja sama informal MIKTA, yaitu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia, memiliki kontribusi yang cukup besar bagi misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui pengiriman pasukan perdamaian. Pengiriman pasukan perdamaian tersebut termasuk pengiriman pasukan perdamaian wanita yang jumlahnya akan terus ditingkatkan oleh PBB Hal tersebut disampaikan Grata Endah Werdaningtyas, dalam MIKTA Panel Discussion on Women and Peacekeeping, di Jakarta, Kamis (19 April).
“Jika kita melihat data, kelima Negara MIKTA saat ini telah berkontribusi sekitar 3.500 pasukan pemelihara perdamaian di seluruh dunia, dengan lebih dari 100 personel wanita. Jadi, ini untuk kita khususnya Indonesia adalah baik untuk MIKTA dalam pemeliharaan perdamaian. Dan saya pikir sejalan dengan ambisi sekretaris jenderal untuk meningkatkan jumlah penjaga perdamaian perempuan. Saya pikir penting bagi MIKTA untuk bekerja sama dan berdiskusi dan mencoba untuk menemukan sebuah solusi.”
Grata Endah Werdaningtyas menambahkan, pasukan perdamaian wanita memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pasukan perdamaian yang saat ini masih didominasi oleh pria. Menurutnya, pasukan perdamaian wanita lebih mudah diterima oleh masyarakat setempat yang tengah mengalami konflik. Selain itu, mereka juga dianggap lebih mudah untuk memenangkan hati dan pikiran masyarakat lokal, serta lebih efektif dalam melindungi masyarakat lokal dari eksploitasi seksual dan tindakan kekerasan. (Rezha)
