Duta besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Gerand menyatakan apa yang terjadi di Suriah tidak boleh terulang kembali, untuk itu Uni Eropa mendukung Suriah melalui bantuan kemanusiaan dan negosiasi politik dengan rejim Suriah. Di sela acara European On Screen di Institute Francais D’Indonesie pada Kamis, (19/4) di Jakarta Vincent mengatakan, pihak Uni Eropa percaya yang bertanggung jawab atas semua hal yang terjadi di Suriah adalah rejim Suriah.
“ Yang diyakini masyarakat Eropa adalah, di Suriah telah terjadi pertumpahan darah selama tujuh tahun karena perang sipil. Kami percaya rejim Suriah bertanggung jawab penuh atas situasi tersebut. Kami juga yakin rejim tersebut telah berulangkali menggunakan senjata kimia untuk melawan rakyatnya sendiri. Hal itu tidak dapat diterima dan merupakan kejahatan yang mengerikan. Itu sebabnya Uni Eropa mendukung langkah-langkah untuk menunjukkan kepada rejim Suriah bahwa senjata kimia tidak boleh digunakan. Oleh sebab itu, menurut kami, langkah-langkah untuk menghancurkan gudang senjata kimia Suriah tersebut sah saja. Di saat yang sama Uni Eropa juga merupakan salah satu penyedia bantuan kemanusiaan terbesar untuk masyarakat Suriah baik yang masih berada di Suriah maupun mereka yang sudah mengungsi ke negara tetangga seperti Libanon dan Jordania. Kami menyediakan bantuan dalam jumlah besar. Dan kami juga semaksimal mungkin mendukung perundingan berbagai pihak dari Suriah di Jenewa untuk menemukan solusi politik, harus solusi politik. Solusi militer tidak akan berhasil dalam perang sudara “.
Vincent Gerand juga menjelaskan tentang operasi militer gabungan antara Perancis, Inggris dan Amerika Serikat beberapa hari lalu untuk menghancurkan gudang kimia di Suriah. Vincent Gerand juga menekankan, tidak ada korban sipil dari operasi militer tersebut. (voi/nuke)