(voinews.id)Tingkat vaksinasi COVID-19 yang relatif rendah di negara berkembang berpotensi memberikan risiko kerentanan terhadap kesinambungan pemulihan ekonomi ke depan. Hal itu dikatakan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu di Jakarta, Rabu. Menurut Kacaribu, pandemi memberikan ketidakpastian yang sangat tinggi terhadap ekonomi.
Akselerasi vaksinasi menjadi salah satu kunci utama pengendalian kasus. Ekonomi Indonesia untuk keseluruhan tahun ini diproyeksikan oleh IMF turun 0,4 persen menjadi 3,9 persen dari sebelumnya 4,3 persen. Di sisi lain, kelompok negara maju mengalami kenaikan proyeksi sejalan dengan perluasan reopening, jangkauan vaksinasi yang tinggi, serta stimulus yang masif. (antara)