(voinews.id) Badai tropis Megi menimbulkan banjir dan longsor di Filipina yang menelan korban hingga 27 orang. Para ilmuwan telah lama memperingatkan Filipina soal potensi topan menguat lebih cepat karena dunia menjadi lebih hangat. Filipina masuk dalam daftar negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim dengan ancaman dilanda 20 badai setiap tahun.
Badai yang menerjang Filipina, pada Senin (11/4) waktu setempat itu menimbulkan longsor di sejumlah wilayah terparah di provinsi Leyte. Beberapa warga berhasil meloloskan diri atau ditarik keluar dari reruntuhan longsor dan lumpur. Wali Kota Leyte's Baybay City Jose Carlos Cari mengatakan peralatan sudah dikerahkan, semuanya sudah siap, tetapi tidak bisa bergerak karena hujan masih deras dan sungai masih meluap. mediaIndonesia