Jakarta (voinews.id) : Konsul Jenderal Republik Indonesia Kuching Raden Sigit Witjaksono mendorong peningkatan arus lalu lintas orang, kendaraan dan barang antara Indonesia dan Malaysia melalui tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) perbatasan yaitu Entikong-Tebedu, Aruk-Biawak dan Nanga Badau-Lubuk Antu.
Menurutnya arus lalu lintas orang, barang dan kendaraan melalui ketiga PLBN tersebut sempat menurun akibat pandemi. Namun seiring melandainya angka penularan virus, arus lalu lintas tersebut terus meningkat.
“Lalu lintas orang memang dari waktu ke waktu sekarang semakin meningkat pasca pandemi. Awalnya sekitar 200 hingga 500 sekarang sudah dua kali lipatnya dari dua pintu Entikong dan Aruk,” katanya saat berbincang dengan RRI Voice of Indonesia, Jumat (21/10/2022) di Jakarta.
Raden Sigit mengatakan masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan ke Sarawak terutama untuk melakukan wisata pengobatan (medical trourism). Sementara dari pihak Malaysia, masyarakat yang berkunjung ke Indonesia didominasi oleh warga yang ingin menikmati kuliner di Indonesia.
“Jadi sekarang sudah cukup banyak mobil-mobil dengan plat Kalimantan Barat memenuhi rumah sakit di Sarawak. Sebaliknya itu tujuannya biasanya shopping atau kuliner itu sudah semakin meningkat dari waktu ke waktu,” katanya.
Selain itu menurutnya, dalam mendukung arus lalu lintas orang, pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menyediakan angkutan umum guna mendukung peningkatan arus orang antar kedua negara. Kedua negara menyediakan kendaraan transportasi umum yang dapat digunakan oleh masyarakat kedua negara dan menghubungkan antara Pontianak dan Kuching. Kendaraan transportasi ini melayani rute Pontianak-Kuching setiap harinya.
Melihat tingginya animo masyarakat kedua negara untuk saling kunjung, Raden Sigit mendorong agar pemerintah kedua negara juga dapat membuka kembali konektivitas udara yang sempat ditutup akibat pandemi.
“Ke depan kami juga dorong bersepakat dengan Kementerian Transportasi Sarawak untuk konektivitas udara untuk diaktifkan kembali yang dulunya ada sebelum pandemi dari Kuching ke Pontianak. Kalau sekarang jalan darat sekitar 5 hingga 6 jam,” katanya.
Sementara untuk arus barang, Konjen Raden Sigit mengakui pihaknya masih terus melakukan upaya untuk meningkatkan arus barang antara Indonesia dan Malaysia melalui PLBN. Menurutnya selama ini arus lalu lintas barang masih didominasi oleh produk pertanian dan perikanan. (Ndy)