Tuesday, 25 October 2022 00:00

Ritual Ghan Woja

Written by 
Rate this item
(0 votes)

VOI PESONA INDONESIA Ada desa wisata Mbengan, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur yang begitu memikat. Desa wisata ini punya banyak tempat wisata alam. Beberapa di antaranya, Ngapan Keto (tebing Keto) dengan keunikan pemandangan alam untuk melihat Laut Sawu, Air Terjun Ndalo Werok, Goa Liang Kar, Air Terjun Piripipi, Air Terjun Par Tambang. Untuk wisata budaya, ada atraksi Umbiro, Wai Doka, tarian Kelong, permainan tradisional Napa Tikin, Ghena Ajo, Dang Ajo, Paka Maka, dan berbagai ritual adat yang berkaitan dengan pertanian ladang.

Kali ini kami perkenalkan kepada anda, salah satu atraksi wisata budaya desa Mbengan, yakni Ritual Ghan Woja. Nama ritual ghan woja terdiri dari dua kata, yakni "ghan" yang berarti makan dalam bahasa etnis kolor dan "woja" artinya bulir padi panjang. Jadi ritual ghan woja bermakna makan padi baru guna menandakan berakhirnya tahun lama dan memasuki tahun tanam baru, menurut kalender pertanian para petani di Manggarai Timur. Ritual ini juga sebagai ungkapan rasa syukur bahwa tahun lama sudah lewat dan memasuki tahun baru masa tanam dalam kalender pertanian setempat. Biasanya, ritual ghan woja dilaksanakan pada Juli hingga September tiap tahunnya,

Sebelum melaksanakan ritual ghan woja di rumah, masyarakat Kampung Bungan dilarang membuka kebun baru. Ini aturan lisan yang secara turun temurun ditaati masyarakat setempat. Bila melanggar, maka diyakini hasil panen tidak akan melimpah dan kebun akan diganggu binatang. Biasanya yang ditanam adalah jagung dan padi. Yang menanam pertama di ladang adat di sekitar mbaru mere (rumah adat) yakni suku nanga. Jika tetua adat suku nanga belum menanam padi dan jagung di kebun, warga lain dilarang menanam duluan.


Read 657 times Last modified on Monday, 31 October 2022 09:06