Saturday, 06 May 2023 10:05

Perwakilan Indonesia Fasilitasi Kerja Sama B to B Indonesia - Australia

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

 

VOInews, Jakarta: KBRI Canberra, bersama dengan KJRI Sydney memfasilitasi penguatan kerja sama B to B Indonesia-Australia. Duta Besar RI Siswo Pramono dan Konjen RI Sydney Vedi Kurnia Buana menghadiri networking event bertajuk “Unlocking Digital Insights” yang diselenggarakan oleh perusahan Indonesia, Privy, bekerja sama dengan mitranya Digital Identity Solutions.

Privy merupakan perusahaan penyedia layanan Identifikasi (ID) dan tanda tangan digital di Indonesia, yang sedang melakukan upaya ekspansi dan penetrasi ke Australia. Networking event tersebut dihadiri oleh lebih dari 100 undangan pelaku bisnis.

Duta Besar RI Canberra, Dr. Siswo Pramono yang membuka acara secara resmi dan menggarisbawahi pentingnya acara tersebut untuk membangun jembatan antara Indonesia dan Australia. Dalam sambutannya, Siswo mengatakan, reputasi Privy menjadi modal penting dalam memperluas pasar Privy secara global terutama di Australia.

“Ekspansi Privy merupakan tonggak penting dalam pertumbuhan hubungan ekonomi antara kedua negara kita. Ekspansi ini akan menciptakan peluang kerja baru bagi warga Indonesia dan Australia dan memperkuat hubungan antara kedua negara dan yang paling penting mendorong lebih banyak inovasi dan kolaborasi di sektor digital. Ekonomi digital akan terus memainkan peran yang semakin penting dalam hubungan antara Indonesia dan Australia”, kata Dubes Siswo dalam keterangan resmi KJRI Sydney yang diterima di Jakarta, Sabtu (6/5).

Lebih lanjut Dubes Siswo mengatakan kerja sama dan pemanfaatan kekustan ekosistem digital akan menciptakan peluang baru kerja sama dan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat kedua negara.

“Hari ini kita melihat kembali wajah baru Indonesia, anak muda Indonesia yang berpendidikan tinggi, kreatif, visioner dan pekerja keras. Ini adalah masa depan kita, dan di sinilah warga Australia perlu melihat masyarakat kita, untuk membangun fondasi kepercayaan yang kuat dan kemitraan yang berkelanjutan dengan Indonesia dan Australia” lanjut Dubes RI Canberra dalam pidato pembukanya.

Dengan lebih dari 39 juta pengguna individu terverifikasi dan 2.800 perusahaan menggunakan Privy di Indonesia, perusahaan ini menjadi mitra potensial bagi pelaku bisnis Australia yang ingin memperkuat tindakan perlindungan data pribadi mereka dari kebocoran data.

“Privy menyediakan identitas digital yang berpusat pada pengguna, memberikan kontrol yang lebih besar kepada subjek data dan mendorong minimalisasi berbagi data dan pencegahan pencurian identitas,” tulis KJRI.

CEO Privy, Marshall Pribadi, menyampaikan paparan mengenai verifikasi identitas digital, privasi data dan keamanan dunia maya, serta memberikan wawasan bagi bisnis Australia tentang cara merangkul pelanggan secara digital dengan cara yang mudah namun lebih aman. Marshall juga memamerkan pendekatan sukses mereka dalam verifikasi identitas digital di acara tersebut.

Ia menjelaskan, Privy didukung oleh Pemerintah Indonesia dan otoritas sertifikat yang dilisensikan oleh Kementerian Kominfo, serta terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Indonesia sebagai penyedia e-KYC.

Marshall menambahkan, Privy telah berhasil mengimplementasikan produk teknologi teruji yang kini menjadi pemimpin industri identitas digital di Indonesia. Menurutnya, Privy memiliki visi untuk membagikan model mereka ke negara maju di Australia dan memberikan solusi ID digital yang dapat memitigasi risiko pencurian data.

Privy, yang baru-baru ini memperoleh sertifikasi ISO/IEC 27701:2019 tentang Manajemen Informasi Privasi, juga berhasil membangun reputasi sebagai mitra yang tepercaya dalam menyediakan solusi keamanan digital. Kehadiran Privy di acara "Unlocking Digital Insights" menjadi kesempatan penting bagi bisnis Australia untuk belajar dari pengalaman Privy dan memperluas jaringan mereka dengan perusahaan Indonesia.

Read 207 times