VOInews, Jakarta: Indonesia menyampaikan komitmen untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan Prancis. Hal itu terungkap dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Prancis dalam rangka menghadiri pertemuan bilateral dan Two Plus Two (2+2) dengan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna dan Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kemitraan tersebut harus didasarkan pada prinsip saling menghormati dan menguntungkan, serta didasarkan pada penghormatan hukum internasional dan Piagam PBB.
“Kemitraan Indonesia-Prancis juga harus berkontribusi positif untuk menciptakan dunia yang lebih stabil, aman dan damai,” kata Menlu Retno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (21/7).
Dalam hal kerja sama ekonomi, Menlu Retno menekankan pentingnya penyelesaian perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA).
“Namun saya juga menyampaikan concern terkait EU Deforestation Regulation (EUDR) dan juga EU Enforcement Regulation (EUER) yang dapat menganggu negosiasi. Indonesia sangat menentang EUDR dan EUER,” katanya.
Terkait investasi, Menlu Retno menggaris bawahi adanya kenaikan 87 persen investasi Prancis di kuartal pertama tahun 2023. Ia pun mendorong investasi Prancis di sektor transisi energi, hilirisasi industri dan juga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Sudah ada komitmen 500 juta euro dari Prancis untuk mendukung transisi energi di Indonesia,” katanya.
Sementara itu terkait kerja sama pertahanan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan pentingnya kerja sama yang tidak sebatas pada jual beli alat utama sistem senjata (alutsista), namun juga transfer teknologi, pengembangan dan produksi bersama. Menurutnya hal ini penting untuk membangun strategi otonomi Indonesia.
“Indonesia juga ingin jadi bagian dari mata rantai pasok global untuk industri strategis. Untuk itu saya dorong implementasi kerja sama joint ventures dan joint production antara Thales & PT LEN Industry,” katanya.
Sementara di sektor keamanan, Menlu Retno Marsudi mendorong sejumlah kerja sama antara Indonesia dan Prancis, yaitu keamanan maritim dan dukungan alih teknologi dan capacity building Prancis untuk Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, keamanan siber dan kerja sama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dengan industri pertahanan Thales, dan kerja sama penanggulangan bencana termasuk mengundang Prancis untuk menghadiri ASEAN Disaster Emergency Response Simulation Exercise 2023 pada bulan Agustus.
Dalam pertemuan bilateral maupun 2+2, kedua negara juga membahas isu kawasan, kerja sama Global North dan Global South, serta kerja sama dan isu-isu strategis global.
Selain bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna dan Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu, Menlu Retno Marsudi dan Menhan Prabowo Subianto juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron.