VOInews, Jakarta: Memasuki 2024, Presiden Kassym-Jomart Tokayev menyampaikan komitmen Kazakhstan untuk melanjutkan kebijakan luar negeri yang seimbang. Dirinya pun merinci target ambisius Kazakhstan untuk meningkatkan perekonomian lewat penggandaan Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2029. Hal itu ia sampaikan dalam wawancara eksklusif dengan surat kabar nasional Egemen Qazaqstan.
"Kazakhstan akan melanjutkan kebijakan luar negeri yang seimbang dan siap memimpin beberapa organisasi internasional yang berpengaruh secara bersamaan, termasuk Organisasi Kerjasama Shanghai, Organisasi Traktat Keamanan Bersama, dan Dana Internasional untuk Menyelamatkan Laut Aral," tulis Kedutaan Besar Kazakhstan untuk Indonesia dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Dalam ranah kebijakan luar negeri, Kazakhstan tetap berkomitmen untuk melindungi kepentingan nasional dan mengatasi tantangan strategis. Dengan minat global yang meningkat terhadap Asia Tengah, Kazakhstan siap menjadi tuan rumah Pertemuan Konsultatif Kepala Negara Asia Tengah berikutnya.
"Presiden menekankan pentingnya kemitraan, dengan hubungan yang kuat dengan sekutu kunci seperti Rusia dan Tiongkok," tulis Kedutaan Besar Kazakhstan.
Di sektor ekonomi, menurutnya, Pemerintah Kazakhstan akan menjadikan pembangunan ekonomi menjadi fokus utama. Presiden Tokayev mengatakan, hal itu dilakukan dengan mulai mengidentifikasi proyek-proyek besar dan merancang rencana pengembangan infrastruktur.
"Dengan menekankan pentingnya inisiatif menarik investasi, termasuk melalui privatisasi dan pemulihan aset," katanya.
Pemerintah Kazahstan juga akan memulai penyusunan kode pajak baru untuk mereset hubungan antar Negara dan bisnis. Selain itu, Kazakhstan juga akan memulai pengetatan kredit konsumen.
Visi komprehensif Presiden Tokayev menggambarkan jalur transformatif bagi Kazakhstan, seimbang antara stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan keterlibatan global yang strategis," tulis Kedutaan Besar Kazakhstan.