VOInews, Jakarta: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bekerja sama dengan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) menyelenggarakan Pergelaran Seni Budaya dan Lokakarya Tari Palegongan Rajapatni bertajuk ‘Palegongan Rajapatni Balinese Dance Performance from Traces of Majapahit’ di Gedung KBRI Tokyo, Jepang, Kamis (1/2/2024).
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi dalam sambutan pembuka menjelaskan pergelaran ini menjadi jembatan efektif mengenalkan ragam seni, budaya dan sejarah Indonesia kepada masyarakat Jepang. Para seniman, menurutnya, merupakan salah satu pilar kebudayaan Indonesia.
“Melalui kegiatan ini, kita dapat semakin memahami nilai-nilai, tradisi, dan sejarah Indonesia. Para ahli tari yang berpengalaman dari BPPI berbagi ilmu dalam Workshop Tari Palegongan Rajapatni. Para seniman ini yang menjadi salah satu pilar kebudayaan Indonesia dan perlu kita apresiasi. Ini adalah salah satu bagian dari upaya promosi seni, budaya, dan sejarah Indonesia dari KBRI Tokyo,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Acara dihadiri oleh tidak kurang dari 50 tamu undangan yang terdiri dari akademisi, pemerhati seni budaya dan sejarah serta kalangan diplomatik.
Hadir pula Dewan Pimpinan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia Dr. Catrini Pratihari Kubontubuh, Dekan Fakultas Sosial dan Ilmu Pengetahuan Universitas Waseda Profesor Osamu Soda, Dr. Riela Provi Drianda, Asisten Profesor Universitas Waseda, Pimpinan Delegasi Twente University Pasha Zadeh Monajjemi dan istri Duta Besar Mesir untuk Jepang Madame Hanan Abubakar. Kegiatan juga didukung oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kanto, Jepang.
Dr. Catrini menjelaskan kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya Bali dan Majapahit, kepada masyarakat Jepang.
Pergelaran Seni Budaya dan Lokakarya diawali dengan penampilan Tari Tenun yang dibawakan oleh Jero Tumbuk Culture & Retreat dan Tari Palegongan Rajapatni yang dibawakan Ayu Bulan Dance.
Tari Tenun menggambarkan kegiatan sehari-hari perempuan Bali pada zaman dahulu yaitu menenun kain dengan alat yang sederhana. Sementara Tari Palegongan Rajapatni berkisah mengenai sosok Gayatri Rajapatni, istri dari Hayam Wuruk, Raja Majapahit. Gayatri Rajapatni digambarkan sebagai sosok perempuan yang cukup berpengaruh dalam berbagai kebijakan strategis Kerajaan Majapahit.
Selain penampilan tari, kegiatan diisi dengan talkshow “Menemukan Kembali Jejak Kerajaan Majapahit - Bali” yang dibawakan oleh Ketua Dewan Pimpinan BPPI Dr. Catrini Pratihari Kubontubuh.
Di penghujung acara, para tamu undangan berkesempatan mengikuti Workshop Tari Bali, Workshop Ikat Kepala dan Tata Rambut Bali - Majapahit, serta Workshop Mandala atau menyusun bunga dalam satu wadah.
Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (The Indonesian Heritage Trust) adalah organisasi masyarakat sejak 2004 yang aktif dalam ragam kegiatan pelestarian seni, budaya, dan pusaka Indonesia. Dengan Jepang, BPPI telah menjalin sejumlah kerja sama dalam berbagai fokus kegiatan seni dan budaya Indonesia di antaranya dengan Waseda University. BPPI juga lakukan kerja sama dengan Kyoto University sejak 2015 hingga kini dalam program Bali International Field School for Subak.