VOInews, Jakarta: Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi berbuka puasa bersama perwakilan 12 organisasi kemasyarakatan Islam Indonesia di Jepang di Wisma Duta Besar RI, Tokyo, Senin (25/3/2024).
Kegiatan yang diselenggarakan KBRI Tokyo ini dihadiri di antaranya oleh perwakilan dari Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang, Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang, Pengurus Aisyiah Jepang, Muslimat NU, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jepang.
Dubes RI yang didampingi Ibu Nuning Akhmadi meyakini, silaturahmi yang dijalin khususnya di bulan Ramadan melalui buka puasa bersama akan semakin mempererat persatuan sesama anak bangsa dalam keberagaman. Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Dubes Heri menyoroti pentingnya persatuan antar elemen masyarakat untuk bisa menjangkau seluruh WNI di Jepang.
“Saya sengaja mengundang teman-teman semua untuk kita sama-sama silaturahmi di Ramadan ini. Penting kiranya organisasi kemasyarakatan Indonesia di Jepang saling membantu satu sama lain dan memperkuat komunikasi. KBRI Tokyo tentunya memiliki keterbatasan dalam menjangkau WNI di seluruh Jepang. Sinergi seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan menjadi penting,” ujar Dubes Heri yang juga didampingi Wakil Duta Besar Maria Renata Hutagalung, Koordinator Fungsi Pensosbud Meinarti Fauzie dan sejumlah pejabat KBRI Tokyo lainnya.
KBRI Tokyo mencatat jumlah WNI tinggal resmi di Jepang per Juni 2023 sudah mencapai 122.028 orang, dengan konsentrasi tertinggi di wilayah Aichi mencapai 10.101 jiwa. WNI di Tokyo mencapai 8.617 jiwa.
“Harapan saya, dengan semakin meningkatnya jumlah WNI di Jepang, teman-teman dari organisasi masyarakat Islam dapat menjadi bagian penting dalam pembinaan masyarakat Indonesia yang ada di Jepang. Sekaligus bersama menjaga keragaman Indonesia yang kaya,” kata Dubes Heri.
Kegiatan buka puasa bersama ini diawali dengan tausyiah dari Wakil Rektor Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ), Ustaz Dr. KH Ali Nurdin yang menjelaskan mengenai ukhkuwah Islamiyah yang tidak terbatas pada persaudaraan sesama umat muslim, namun juga persaudaraan sesama makhluk ciptaan Tuhan, persaudaraan sesama umat manusia, dan juga persaudaraan antar bangsa.