Veronika menyebut masuknya nama-nama tersebut merupakan balasan atas sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap tokoh-tokoh Rusia. Ia menganalogikannya dengan pengadilan Nuremberg, di mana para petinggi Jerman Nazi diadili atas perbuatan selama Perang Dunia II.
"Rusia sekarang kuat sekali, dan kami bisa memberikan balasan dan jawaban yang sesuai dengan apa yang mereka lakukan," kata Veronika kepada wartawan dalam peringatan Hari Kemenangan di Wisma Duta Besar Rusia di Indonesia, Jakarta, Kamis (9/5/2024).
Veronika menyebut saat ini banyak pemimpin dan tokoh Rusia dikenai sanksi oleh negara-negara Barat. Ia mengatakan, Rusia tidak harus selalu memaafkan perlakuan Barat yang disebutnya mencoba menyerang negaranya.
"Bagaimana kita bisa tidak merespon? Apakah kami harus selalu memaafkan, meskipun kami diserang, dipukuli, dihancurkan? Tidak," kata Veronika melanjutkan.
Sebelumnya, pada Sabtu (4/5/2024), Kementerian Dalam Negeri Rusia memasukkan Zelensky dalam daftar orang yang dicari pihak berwenang Rusia. Zelensky menjadi buron berdasarkan "pasal hukum pidana", namun tidak dirinci pasalnya secara pasti. Sementara, Kallas dan sejumlah pejabat Estonia masuk daftar tersebut pada Februari, terkait penghancuran monumen perang Estonia era Soviet.
Veronika menambahkan bahwa saat ini ideologi fasisme "sudah bangkit" di Eropa, dan menurutnya hal itu merupakan ancaman besar. Fasisme merupakan salah satu ideologi kanan jauh yang dianut Jerman Nazi dan dilawan Soviet selama Perang Dunia II.
"Ada upaya-upaya dari pihak-pihak tertentu untuk melahirkan kembali ideologi fasisme. Neofasis sudah bangkit dengan skala besar di Eropa, dan ini ancaman yang sangat besar," katanya.
Veronika menambahkan, dalam konteks konflik di Ukraina, ia mengklaim ada upaya-upaya pihak-pihak tertentu untuk menghancurkan Rusia. Ia meyakini bahwa pihaknya akan menang atas upaya tersebut.
"Kalau orang datang dari negara mana pun dengan hati bersih, dengan tujuan dan niat baik, kami sangat-sangat bersedia untuk menerima... Tetapi mereka yang punya pikiran dan niat jahat untuk menghancurkan generasi muda kami, budaya, ideologi, dan bahasa Rusia, ini tidak bisa. Jadi, pasti kami akan melawan," ujarnya.
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta memperingati Hari Kemenangan untuk mengenang berakhirnya Perang Dunia II di Eropa. Peringatan tersebut dihadiri duta besar negara-negara eks-Uni Soviet, seperti Armenia, Belarusia, dan Kazakhstan. Peringatan ditandai dengan prosesi "Resimen Abadi", dengan membawa foto kerabat yang berperang, dan penanaman pohon.