Presiden Indonesia Joko Widodo menyambut baik rencana Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia -ASEPHI yang berencana menciptakan aplikasi Inacraft Online. Usai membuka secara resmi pameran perdagangan kerajinan tangan internasional atau Inacaft ke 21 di Jakarta, Rabu (24/4), Presiden mengatakan, saat ini pengusaha kerajinan tangan Indonesia telah siap dalam memasarkan produknya melalui mekanisme offline. Oleh karena itu menurutnya, langkah untuk mendorong masuknya produk kerajinan tangan Indonesia ke dalam pasar online merupakan langkah positif dalam meningkatkan pangsa pasar, baik di dalam maupun di luar negeri.
“Ya semuanya ini kan ekosistem offlinenya sudah siap. Tinggal diangkat saja ke ekosistem online. Nanti ada market place nasionalnya di link-an dengan global market place sudah sambung. ini jelas produknya sudah terseleksi 21 tahun. pasarnya sudah ada. tinggal diangkat aja ke global market place.”
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum II Bidang Kerja Sama Kelembagaan dan Promosi Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia, Gusmardi Bustomi, menyampaikan, Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia tengah mempersiapkan aplikasi Inacraft Online yang akan menampung seluruh pengrajin Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia. Menurutnya, aplikasi ini disiapkan untuk menghadapi arus perubahan dan perkembangan global yang ditandai dengan kemajuan teknologi. Di tahun 2018, Inacraft telah berhasil menjual produk kerajinan tangan mencapai nilai total 136 miliar rupiah. Tahun ini, Inacraft ditargetkan dapat mencapai nilai penjualan sebesar 140 hingga 145 miliar rupiah. Di tahun ini juga, Inacraft menargetkan tercapainya nilai transaksi ekspor mencapai 13 hingga 14 juta dolar Amerika, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 12 juta dolar Amerika. (Ndy)