Wednesday, 10 July 2019 12:31

Proses Awal Perundingan Damai Afghanistan Perlu Dilanjutkan.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Walau masih terjadi serangan bersenjata yang menewaskan belasan orang, perjanjian antara Amerika Serikat, Pemerintah Afghanistan dan Taliban memperlihatkan hasil yang baik. Amerika Serikat dan Taliban menyepakati beberapa hal pokok yang dapat menjadi dasar bagi perjanjian lebih lanjut.

Sebagaimana diberitakan kantor berita Associated Press dan Reuters, seluruh pihak telah setuju untuk membangun masyarakat madani. Kesepakatan lain adalah komitmen dari Amerika Serikat dan Taliban akan menjamin hak dan kesetaraan seluruh etnis dan kaum perempuan.

Hasil dari kesepakatan yang berlangsung sejak 7 Juli hingga 8 Juli lalu, dapat menjadi pijakan bagi semua pihak untuk benar-benar berdamai bagi masa depan Afghanistan yang lebih baik. Hasil perundingan damai, juga akan menjadikan Amerika Serikat dapat menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan 1 September mendatang. Seiring dengan itu Taliban juga menjamin tidak akan mentolerir adanya kelompok teroris di Afghanistan. Taliban melalui perjanjian itu memberikan jaminan bahwa Afghanistan tidak akan menjadi sarang kelompok radikal yang dapat melakukan terror dan kekerasan di negara lain.

Keterlibatan kelompok Taliban dalam perjanjian mengenai perdamaian di Afghanistan diinisiasi oleh Qatar yang menjadi salah satu mediator bersama Jerman. Inisasi itu didasarkan pendapat bahwa proses perdamaian di Afghanistan yang akan berujung pada penarikan 14 ribu pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, harus melibatkan seluruh komponen masyarakat. Taliban sebelumnya menolak untuk ikut dalam perundingan untuk mencari solusi damai di Afghanistan. Walau Taliban telah melibatkan diri, disela-sela perundingan yang sedang berlangsung, Taliban masih melakukan serangan di Kabul yang menyebabkan kerusakan dan belasan warga meninggal dunia.

Bagi Amerika Serikat, hasil pembicaraan itu merupakan pertanda baik. Pengiriman pasukan ke Afghanistan selama kurun 17 tahun terakhir, dinilai oleh Presiden Donald Trump telah menghabiskan anggaran sangat besar dan menyebabkan korban tewas dari kalangan militer Amerika Serikat.

Perdamaian di Afghanistan tentu bukan dambaan rakyat negara itu saja, melainkan Negara-negara lain termasuk Indonesia yang berharap adanya solusi bagi negara yang sejak beberapa dekade dilanda konflik dan peperangan. Karenanya semua berharap agar hasil menggembirakan di proses awal perundingan ini akan terus berlanjut dengan tahapan lain untuk mewujudkan perdamaian di Afghanistan.              

Read 761 times