VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan kunjungan kerja sehari ke Qatar dan bertemu Minister of State for International Cooperation, Lolwah Al-Khater. Pertemuan ini dilakukan di Islamic Art Museum.
“Dalam pertemuan kami perteguh komitmen untuk terus meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, khususnya di bidang ekonomi,” kata Menlu Retno dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Selain membahas penguatan kerja sama ekonomi, menurut Menlu Retno, kedua belah pihak juga membahas isu Afghanistan. Hal ini, menurutnya, karena State Minister Lolwah diberikan mandat oleh Pemerintah Qatar untuk isu tersebut.
“Kita juga lakukan compare note terkait isu Afghanistan,” kata Menlu.
Retno menjelaskan, Indonesia dan Qatar bersepakat untuk membantu rakyat Afghanistan terutama untuk dua bidang utama, yaitu kesehatan dan pendidikan.
“Kami juga membahas upaya untuk terus dorong pemajuan hak-hak perempuan di Afghanistan,” jelasnya.
Untuk memajukan pendidikan di Afghanistan, Retno Marsudi mengatakan, Indonesia dan Qatar membahas beberapa beasiswa yang ditawarkan kepada rakyat Afghanistan terutama untuk kaum perempuan.
“Dan guna menindaklanjuti International Conference on Afghan Women Education yang diselenggarakan Desember tahun lalu di Bali, maka direncanakan akan dilakukan pertemuan serupa di Doha pada November tahun ini,” tambahnya.
Selain itu, menurut Retno, didalam pertemuannya dengan Minister of State for International Cooperation, Lolwah Al-Khater, keduanya juga sepakat untuk melanjutkan Dialog Trilateral Ulama Indonesia-Qatar-Afghanistan yang kedua kalinya.
Sementara itu dalam pertemuannya dengan Chairman of Qatar Museums, Sheikha Mayassa al Thani, yang dilakukan di Museum Nasional Qatar, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membahas kerja sama budaya Indonesia-Qatar.
“Tahun ini merupakan Indonesia-Qatar Cultural Year. Dalam satu tahun ini, dilakukan berbagai acara budaya di kedua negara,” kata Menlu.
Selain memajukan kerja sama budaya, menurut Retno, Qatar juga berkeinginan untuk memajukan kerja sama di bidang ekonomi kreatif dengan Indonesia.
“Dalam kaitan inilah, Sheikha Mayassa merencanakan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat. Beliau akan berkunjung ke Indonesia untuk bahas kerja sama budaya dan ekonomi kreatif,” tutupnya.
VOInews, Jakarta: Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya pemulangan warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan. Sebelumnya, telah tiba dua gelombang evakuasi WNI dari Sudan, akibat konflik yang terjadi disana.
“Hari ini (1/5) sebanyak 75 WNI dari Sudan telah kembali ke tanah air menggunakan Pesawat TNI AU,” tulis Kementerian Luar Negeri RI dalam laman resmi, Senin (1/5/2023).
Dari total 75 WNI gelombang ketiga yang tiba, sebagian besar merupakan pelajar dan tiga diantaranya merupakan pekerja migran Indonesia (PMI).
Sebelumnya, Pemerintah telah berhasil memulangkan 385 WNI pada 28 April 2023 dan 363 WNI pada 30 April 2023.
“Total WNI yang berhasil dievakuasi dari wilayah konflik di Sudan menuju tanah air sebanyak 823 orang yang terdiri dari 555 laki-laki dan 268 perempuan,” tulis Kemlu.
WNI yang telah dipulangkan ke tanah air akan menginap di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk penanganan lebih lanjut oleh Kementerian/Lembaga terkait, sebelum dipulangkan ke daerah asalnya.
Kementerian Luar Negeri mengucapkan terima kasih kepada seluruh Kementerian/Lembaga terkait yang telah mendukung upaya evakuasi serta penanganan WNI tsb di dalam negeri.
Konflik militer di Sudan antara Sudan Armed Forces dan Rapid Support Forces terjadi pada tanggal 15 April 2023. Konflik tersebut mengancam situasi keamanan di Sudan sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada tanggal 16 April 2023. Dengan meningkatnya eskalasi konflik tersebut, pada tanggal 20 April 2023, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I.
VOInews, Jakarta: Perdamaian dan stabilitas kawasan merupakan aspek penting dalam hubungan kerja sama negara anggota ASEAN, maupun juga dengan negara mitra. Oleh sebab itu, penguatan kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN menjadi salah satu isu prioritas Keketuaan Indonesia 2023. Isu itu juga menjadi fokus pembahasan Menteri Luar Negeri pada saat briefing triwulan pertama Keketuaan ASEAN pada awal April 2023.
“Beberapa isu yang akan dibahas dalam KTT ke-42 ASEAN berkisar pada tema-tema penguatan institusi ASEAN, penyusunan Visi ASEAN Pasca 2025, pemulihan ekonomi pasca pandemi, penguatan arsitektur kesehatan di kawasan, serta isu penting lainnya di kawasan, seperti perkembangan implementasi 5PC di Myanmar dan perkembangan lainnya di luar kawasan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Sabtu (29/4/2023) di Jakarta.
Ia mengatakan, pembahasan isu yang merupakan inisiatif Indonesia ini telah dimulai sejak 2022 dengan disahkannya Rekomendasi High Level Task-Force on ASEAN Community’s Post-2025 Vision (HLTF-ACV) untuk Penguatan Kapasitas dan Efektivitas Kelembagaan ASEAN. Menurutnya, hal ini dimaksudkan agar ASEAN dapat bekerja lebih efektif sehingga mampu mengatasi tantangan dalam 20 tahun ke depan.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, saat briefing triwulan pertama Keketuaan ASEAN pada awal April 2023 pun telah menegaskan terkait penguatan tersebut.
“Kapasitas ASEAN penting untuk diperkuat dan kita ingin menjadikan ASEAN dapat bekerja lebih efektif sehingga mampu mengatasi tantangan masa depan,” ujar Retno.
Terkait dengan aspek penguatan ini, dokumen ASEAN Leaders Statement on the Strengthening of ASEAN’s Capacity and Institutional Effectiveness yang masih terus dipersiapkan diharapkan dapat disahkan pada KTT ASEAN ke-42 mendatang. Retno menjelaskan, pengesahan Statement tersebut akan memperkuat dan memperjelas mandat para Menteri Luar Negeri ASEAN untuk menindaklanjuti rekomendasi yang disiapkan oleh HLTF.
Pada KTT ke-42 ASEAN yang akan dilaksanakan pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, para Pemimpin ASEAN akan membahas sejumlah isu penting dalam rangka mendorong kawasan ASEAN yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan, serta memperkuat ketahanan ekonomi ASEAN. Upaya ini sejalan dengan tema yang diusung dalam Keketuaan Indonesia ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
VOInews, Jakarta: Polri mengerahkan 2.627 personel untuk mengamankan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 atau ASEAN Summit yang berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 9-11 Mei. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/4/2023) mengatakan pengerahan 2.627 personel itu berasal dari satuan Polda NTT, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Mabes Polri.
"Rencana, personel yang dikerahkan sebanyak 2.627 personel, yang berasal dari Mabes Polri sebanyak 947 personel, Polda NTT 1.660 personel, dan Polda NTB 20 personel," kata Sandi.
Dia menjelaskan seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan KTT ASEAN 2023 akan disebar ke sejumlah tempat objek pengamanan, seperti bandara, akomodasi para delegasi atau kepala negara yang hadir, hingga lokasi penyelenggaraan.
Sebelum acara utama KTT ASEAN 2023 pada 9 -11 Mei, tambahnya, akan ada sejumlah acara sampingan yang diselenggarakan di luar acara utama pada 7-9 Mei.
Pengamanan acara sampingan itu akan menjadi tanggung jawab penuh dari Polri; sementara untuk acara utama, Polri memberikan bawah kendali operasi personel di ring 1, 2, dan 3 di bawah kendali Paspampres.
"Polri memberikan bantuan BKO personel di ring 1, 2, dan 3. Untuk side events menjadi tanggung jawab penuh dari Polri," imbuhnya.
Beberapa hal yang diperkuat dalam hal pengamanan tersebut ialah fasilitas di Labuan Bajo, seperti keberadaan kamera pengawas (CCTV) untuk memperkuat pusat kendali mulai dari bandara sampai tempat acara dan akomodasi.
"Terkait dengan camera body worn, CCTV statis dan mobile bisa kami penuhi," jelasnya.
Lebih lanjut, Sandi menjelaskan CCTV yang disiapkan dilengkapi dengan teknologi pengenal wajah (face recognition) guna mendeteksi daftar tamu atau orang-orang yang dicurigai akan melakukan tindak pidana.
Dalam pengamanan tersebut, tambahnya, Polri berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait lainnya dan pihak akomodasi guna memastikan apakah ada kendala yang membutuhkan bantuan. Sandi menegaskan Polri siap menjaga keamanan para delegasi dan kepala negara selama KTT ASEAN 2023.
"Polri siap menjaga keamanan dan kenyamanan para delegasi dan kepala negara dalam penyelenggaraan KTT ASEAN di Labuan Bajo, NTT," ujar Sandi Nugroho.