(voiinews.id) Indonesia memastikan bakal mengundang perwakilan non-politik Myanmar dalam konferensi tingkat tinggi ASEAN Mei 2023 mendatang. Indonesia juga bakal mengundang Myanmar dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN yang dihelat 3-4 Februari. Untuk KTT dan pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN, perwakilan Myanmar yang diundang adalah pada tingkat non-political level.
Jadi undangan tatap ada, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Rabu (1.2). Retno menuturkan undangan ini merupakan suatu kemajuan dibandingkan KTT ASEAN 2021 lalu. Kala itu, Myanmar sama sekali tak mengirimkan perwakilan apapun, termasuk perwakilan non politik, ke Indonesia selaku tuan rumah. Retno mengatakan merupakan hak Myanmar untuk menentukan siapa pun yang akan hadir mewakili negara tersebut di pertemuan nanti. (CNN Indonesia)
Jakarta (voinews.id) : Calon Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Turkiye Achmad Rizal Purnama mengatakan Indonesia dan Turkiye memiliki hubungan kemitraan yang sangat kuat.
“Kemitraan Indonesia-Turkiye itu sangat strategis, bukan saja untuk kedua negara, membuat indonesia maju, tapi juga berkontribusi pada permasalahan global khususnya di negara-negara berkembang dan negara muslim,” katanya usai mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia, Rabu (1/2) di Gedung DPR RI, Jakarta.
Ia menjelaskan Indonesia dan Turkiye juga memainkan peran strategis kedua negara baik di kawasan maupun global.
“Posisi strategis Indonesia dan Turkiye sebagai dua negara emerging economies, middle power, anggota G20, negara islam yang sama-sama modern dan demokratis,” katanya.
Hal itu menurutnya merupakan modal penting bagi kedua negara untuk terus meningkatkan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan, bukan saja bagi masing-masing negara namun juga di dalam berbagai forum internasional.
“Posisi strategis ini sebetulnya modal yang besar bagi Indonesia dan Turkiye kedepan menjalin kemitraan yang sangat strategis untuk kemanfaatan kedua negara,” katanya.
Achmad Rizal Purnama sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan di Kementerian Luar Negeri RI.
Alumni Al-Azhar University Kairo dan Universitas Indonesia ini sudah malang melintang dalam dunia diplomasi dan politik luar negeri sejak mulai berkarir di Kementerian Luar Negeri.
Dikutip dari linkedin.com, Achmad Rizal Purnama telah berkarir di Kementerian Luar Negeri RI sejak tahun 2004.
Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Ketiga di Kantor Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York.
Ia juga pernah menjabat Asisten Menteri Luar Negeri pada tahun 2010-2013. Tahun 2015-2017, dirinya menjabat sebagai Konsul Politik di Kedutaan Besar RI di Washington DC Amerika Serikat.
Saat ini dirinya menjabat sebagai Chief of Staff di Kantor Kementerian Luar Negeri. Jabatan yang telah diembannya lebih dari 3 tahun.
Jakarta (voinews.id) : Komisi I DPR RI memulai proses uji kelayakan dan kepatutan dalam rangka pemberian pertimbangan bagi Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara sahabat.
“Kami mem-fit proper 5 calon dubes. Jadi hari ini ada 13. Berikutnya 4 dan terakhir 4. Tadi yang kami fit proper itu Turkiye, Brunei Darussalam, Ukraina, Fiji, dan terakhir Laos,” kata anggota Komisi I DPR RI Utut Adianto, Rabu (1/2) usai mengikuti sesi pertama uji kelayakan dan kepatutan Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia, di gedung DPR RI Jakarta.
Ia menekankan pentingnya peran para duta besar Indonesia sebagai wakil Indonesia di tiap negara sahabat.
“Pertimbangan utamanya ketika mereka bertugas itu mereka mewakili kepentingan negara,” katanya.
Ia mengatakan para duta besar Indonesia memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan Indonesia kepada negara sahabat dan mendorong penguatan kerja sama bilateral di masing-masing negara penempatan.
“Tugas yang diberikan oleh Presiden Jokowi saat beliau dilantik itu antara lain menjadi garda terdepan untuk menjadi penarik investasi,” katanya.
Salah satu calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh akan ditempatkan di Ukraina. Secara khusus Utut Adianto juga menyampaikan harapan agar calon duta besar yang ditempatkan di Ukraina dapat melanjutkan langkah diplomasi Presiden Joko Widodo saat bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Proses uji kelayakan dan kepatutan bagi Calon Duta Besar RI dilakukan selama satu penuh di Komisi 1 DPR RI. Fit dan proper test dilakukan dalam tiga sesi dimana sesi pertama dilakukan untuk 5 orang calon duta besar, sementara sesi kedua dan ketiga masing-masing dilakukan untuk 4 orang calon duta besar.
Ada 13 orang calon duta besar yang mengikuti proses ini, yaitu :
1. Acmad Rizal Purnama untuk Turki;
2. I Gede Ngurah Swajaya untuk Konfederasi Swiss; 3. Grata Endah Wedaningsih untuk Laos;
4. Saud Purwanto Krisnawan untuk Afrika Selatan;
5. Santo Darmo Susanto untuk Kamboja;
6. Acmad Ubaedillah untuk Brunei Darussalam;
7. Sulaiman untuk Argentina;
8. Arief Basalamah untuk Ukraina;
9. Ricky Suhendar untuk Peru;
10. Meidyatama Suryadiningrat untuk Romania;
11. Trias Kuncahyono untuk Vatikan;
12. Teuku Faizasyah untuk Kerajaan Norwegia; 13. Dupito Simamora untuk Fiji.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams (DOK VOI)
(voinews.id), Jakarta - Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia berkolaborasi dengan Pewarta Foto Indonesia (PFI) dan Perpustakaan Jakarta menyelenggarakan pameran foto bertajuk “Bangkit dari Pandemi” pada 31 Januari sampai dengan 5 Februari 2023 di Perpustakaan Jakarta. Taman Ismail Marzuki (TIM).Duta Besar Australia untuk Republik Indonesia Penny Williams dalam sambutannya pada pembukaan pameran Selasa (31.01.2023) mengatakan, pameran foto ini lebih dari sekedar pameran foto biasa karena foto yang dipamerkan menunjukkan perjuangan masyarakat untuk bangkit dari pandemi. Ia menjelaskan, pameran diselenggarakan untuk merayakan semakin eratnya hubungan kedua negara.
“Pandemi ini juga telah menunjukkan kuatnya persahabatan dan kemitraan antara Australia dan Indonesia. Australia bergerak cepat untuk menyelaraskan kemitraan pembangunan kami dengan respons pandemik pemerintah nasional Indonesia. Lebih penting lagi bahwa Australia dan Indonesia berhasil membangun hubungan yang lebih erat sebagai sahabat dekat yang memiliki tujuan yang sama. Maka dari itu kami mengadakan pameran ini untuk merayakan semakin eratnya hubungan kedua negara dan bersama-sama kita bangkit dari pandemi,” kata Dubes Penny Williams.
Pameran foto “Bangkit dari Pandemi” menampilkan foto yang merupakan kolaborasi antara jurnalis foto Australia Alex Ellinghausen dari Sydney Morning Herald dan The Age, serta foto-foto karya jurnalis foto Indonesia yang dikurasi melalui proses seleksi yang kompetitif. (VOI.ANI)