16
September

 

(voinews.id)Kejaksaan Agung mendukung program Presiden Joko Widodo mengenai penggunaan kendaraan listrik menjadi kendaraan dinas instansi pemerintah pusat dan daerah dengan diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022.

"Kejaksaan bagian dari pemerintah, tentu sangat mendukung program dimaksud dalam rangka mengurangi pencemaran udara atau emisi karbon," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Presiden Joko Widodo pada 13 September 2022 telah menandatangani Inpres Nomor 7 Tahun 2022 yang bernama Inpres Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Menurut Ketut, pihaknya sudah mendapatkan informasi mengenai inpres tersebut dan sudah diedarkan ke setiap bidang dan daerah. Inpres Nomor 7 Tahun 2022 ditujukan ke seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju, sekretaris kabinet, kepala staf kepresidenan, jaksa agung, panglima TNI, kepala Kepolisian Indonesia, para kepala lembaga pemerintah non-kementerian, para pimpinan kesekretariatan lembaga negara, para gubernur, serta para bupati/wali kota.

"Tentu kami akan menindaklanjuti dengan mempertimbangkan anggaran yang ada," ujarnya. Melalui Inpres itu, Presiden Jokowi memerintahkan agar setiap menteri hingga kepala daerah menyusun dan menetapkan regulasi untuk mendukung percepatan pelaksanaan penggunaan kendaraan listrik.

Presiden juga menginstruksikan penyusunan alokasi anggaran untuk mendukung program tersebut. Mengenai pengadaan kendaraan listrik itu, Ketut Sumedana mengatakan Kejaksaan Agung perlu melakukan perencanaan dan alokasi anggaran terlebih dahulu.

"Kalau pengadaan itu kan perlu perencanaan, penganggaran dan seterusnya, tidak bisa langsung membeli karena itu akan mengganggu anggaran tahun berjalan," katanya.

Menurut ia, pengadaan kendaraan listrik untuk operasional memerlukan waktu, namun hal itu bisa saja dilakukan segera apabila ada perubahan anggaran untuk pengadaan pada akhir tahun.

"Kalau pengadaan biasanya memerlukan waktu. Bisa saja tahun ini kalau ada anggaran perubahan pada akhir tahun untuk pengadaan itu," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyebutkan Inpres Nomor 7 Tahun 2022 merupakan wujud komitmen Presiden Jokowi dalam menerapkan transisi energi dari sumber fosil ke energi baru dan terbarukan.

Moeldoko mengatakan Inpres 7 Tahun 2022 akan menjadi modal besar bagi Indonesia untuk menjadi yang terdepan di global dalam transisi energi menuju peradaban yang lebih maju. Menurut ia, transisi kendaraan konvensional ke listrik juga diharapkan dapat menjadi solusi masalah besarnya subsidi BBM di APBN dan menjadi upaya menghemat devisa, serta menciptakan kemandirian energi nasional. Selain itu, transisi ke energi listrik juga diharapkan dapat mendorong pencapaian emisi bersih pada 2060.

 

antara

16
September

 

(voinews.id)Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan menyampaikan ada peluang vaksinasi COVID-19 untuk anak usia lima tahun ke bawah. Namun, membutuhkan kajian lebih lanjut.

"Tentu peluang itu ada, namun perlu kajian lebih lanjut lagi dari Badan POM, ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) dan pemerintah," ujarnya di Jakarta, Kamis.Erlina mengatakan jika ketiga pihak itu sudah bisa memutuskan maka akan segera dilakukan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia lima tahun ke bawah.

Menurutnya, vaksinasi COVID-19 untuk anak usia dini itu penting guna menambah imunitas tubuh di tengah pandemi yang masih berlangsung."Kita harus melindungi anak-anak kita, salah satunya dengan protokol kesehatan, edukasi sejak dini, dan vaksin," kata dia.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan pemerintah tengah mempertimbangkan usulan vaksinasi dosis lengkap COVID-19 untuk anak di bawah usia enam tahun.

 

antara

15
September

 

(voinews.id)Duta besar Vietnam untuk Indonesia Ta Van Thong menegaskan bahwa latar belakang sejarah telah menjadikan Indonesia dan Vietnam sebagai mitra alami. Dubes juga mengatakan kedua negara memiliki fondasi yang kuat yang dibangun oleh Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh, bapak pendiri bangsa dari masing-masing negara. "Dengan landasan seperti itu, saya yakin persahabatan dan kerja sama kita akan terus berkembang di segala bidang.

" kata Ta Van Thong saat peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Vietnam ke-77 di Jakarta, Rabu. Van Thong menilai bahwa hubungan antara Vietnam dan Indonesia saat ini berada di masa prime time sejak terjalinnya hubungan diplomatik pada tahun 1955 dan kedua negara telah menempuh perjalanan panjang untuk memperluas hubungan di segala bidang dan menjadi mitra strategis satu sama lain.

Tahun depan, kedua negara akan merayakan 10 tahun Kemitraan Strategis. Bagi Vietnam, ini adalah hubungan tingkat tertinggi dengan negara asing dan kedua negara menikmati hubungan politik yang sangat baik.

"Kedua pemimpin negara selalu mementingkan hubungan bilateral dan berkomitmen untuk lebih mempromosikan kemitraan strategis melalui pertukaran kunjungan dan kontak yang sering dilakukan," katanya.

Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, tak lama setelah menjabat, melakukan kunjungan luar negeri pertamanya ke Indonesia pada April 2021 di tengah pandemi COVID dan pada Mei lalu, Menteri Pertahanan Prabowo juga mengunjungi Vietnam untuk memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara.

"Saya senang bahwa hubungan perdagangan kami telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir," katanya menambahkan. Pada kerja sama bidang perdagangan, tahun lalu, perdagangan dua arah mencapai 11 miliar dolar, melampaui target 10 miliar dolar AS yang ditetapkan oleh para pihak Vietnam.

Dengan populasi gabungan 370 juta, Van Thong menyatakan keyakinannya bahwa masih ada potensi besar untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan di antara kedua negara. Selama dua tahun terakhir, kata Van Thong, baik Indonesia maupun Vietnam berusaha keras tanpa lelah untuk mengendalikan pandemi dan kedua negara sekarang sudah sepenuhnya terbuka.

VietNam Airlines dan Vietjet Airs telah memulai kembali penerbangan langsung antara Hanoi dan HCM di Vietnam dengan Jakarta dan Bali di Indonesia.

"Saya berharap banyak orang Indonesia akan memanfaatkan penerbangan langsung untuk melakukan perjalanan ke Vietnam untuk menjelajahi peluang bisnis dan menikmati pemandangan dan tempat-tempat indah yang ditawarkan negara kita," katanya sambil menambahkan bahwa kondisi tersebut akan memberikan kontribusi yang besar untuk meningkatkan pertukaran people-to-people antara kedua negara.

 

antara

15
September

 

(voinews.id)- Dubes RI untuk Belanda Mayerfas mengatakan penyelenggaraan festival Tong Tong Fair (TTF) merupakan wujud hubungan yang erat dan kedekatan antara masyarakat Indonesia dan Belanda.

“Hampir semua yang mengunjungi Tong Tong pernah atau akan berkunjung ke Indonesia, sebagian lahir atau pernah tinggal, atau punya keluarga di Indonesia. Jadi, Indonesia sudah bukan hal asing bagi masyarakat Belanda,” katanya seperti dikutip dalam keterangan tertulis dari KBRI Den Haag, Rabu.

Mayerfas mengapresiasi kesuksesan TTF yang didukung sepenuhnya oleh KBRI Den Haag. “Ini pengalaman pertama saya sejak penugasan sebagai dubes di Belanda. Saya sangat senang melihat antusiasme dan respons masyarakat yang luar biasa. Pengunjung selalu padat, bahkan sering kehabisan tiket,” katanya.

Tong Tong Fair (TTF) ke-62 yang berlangsung pada 1-11 September 2022 di Den Haag menarik lebih dari 70 ribu pengunjung. Sebagai pameran produk UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah), kuliner, dan seni budaya Indonesia terbesar dan tertua di Belanda, TTF menjadi salah satu kegiatan yang ditunggu masyarakat Belanda, terutama keturunan Indo-Belanda, setelah relaksasi pembatasan COVID-19.

Acara tahunan sejak 1959 itu menerapkan konsep pasar malam khas Indonesia tempo dulu, yang menggabungkan pasar dan pertunjukan. Pada TTF ke-62, jumlah stan peserta mencapai 100 dan diikuti lebih dari 26 UMKM asal Indonesia. Ada stan yang terkait dengan perkembangan komunitas Indo-Belanda di Indonesia, yaitu Mijn Root dari Yayasan Pelita, ada juga stan peragaan memasak makanan Indonesia dan pelatihan membatik.

Pameran TTF mendirikan dua panggung untuk penampilan seni budaya Indonesia, seperti reog Ponorogo, tari tradisional oleh Bongkeng Arts dari Bandung, dan musik keroncong dari Solo.

Kementerian BUMN RI turut berpartisipasi dengan membuka paviliun "Roemah BUMN" yang memfasilitasi keikutsertaan berbagai UMKM yang menjadi binaan beberapa BUMN seperti Pertamina, BNI, BRI, Mandiri, dan Telkom.

Dubes Mayerfas mengapresiasi BUMN-BUMN yang memfasilitasi partisipasi pengusaha UMKM asal Indonesia di TTF. “Saya juga menyambut baik keikutsertaan BUMN Indonesia yang membawa sejumlah UMKM binaannya.

Ini perlu terus dilakukan untuk mendorong UMKM go global dan memiliki daya saing,” kata dia.

KBRI Den Haag membuka stan bertema ‘Experience Indonesia’, yang menawarkan pengunjung untuk merasakan "Indonesia mini". Ribuan pengunjung stan KBRI turut mencoba program realitas virtual (VR) untuk menjelajahi berbagai destinasi wisata di Indonesia.

KBRI Den Haag juga menyediakan informasi seputar imigrasi, perdagangan, pendidikan dan sosial budaya lainnya. Direktur Yayasan Tong Tong sebagai penyelenggara TTF, Siem Boon, menyampaikan kegembiraannya dengan digelarnya TTF kembali setelah dua kali ditunda akibat pandemi.

“Kita melihat acara TTF kali ini disambut dengan antusias dan banyak dikunjungi oleh generasi muda Indo-Belanda,” ujar Siem Boon.

Wulan, remaja Belanda pengunjung TTF yang salah satu orang tuanya keturunan Indonesia, mengungkapkan minatnya untuk mengetahui lebih banyak tentang Indonesia. “Saya sangat ingin tahu tentang Indonesia dan berharap dapat melihat budaya Indonesia di TTF.

Bapak saya lahir di Indonesia namun dibawa ke Belanda saat umur 18 bulan. Jadi, saya ingin sekali belajar tentang Indonesia,” kata Wulan.

 

antara