Jakarta (voinews.id) : Indonesia hadir dalam Universal Periodic Review (UPR) ke-4 di Dewan HAM PBB, Jenewa. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dengan didampingi Wakil Tetap RI-Jenewa Duta Besar Febrian Ruddyard.
“Dalam dialog hari ini telah kami sampaikan berbagai kondisi pembangunan di bidang HAM selama 5 tahun terakhir,” kata Yasonna dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (9/11), di Jenewa.
Hal-hal yang disampaikan oleh delegasi Indonesia diantaranya tindak lanjut pemenuhan HAM sesuai dengan 167 rekomendasi yang diterima pada UPR sebelumnya. Selain itu delegasi Indonesia juga menyampaikan sitiasi khusus dan tidak mudah yang dihadapi Indonesia sebagai dampak pandemi.
“Bagaimana pemerintah berupaya keras menciptakan keseimbangan antara pemenuhan hak hidup, hak pendidikan, hak atas kesehatan, dan keselamatan masyarakat, dan keberlangsungan akses ekonomi dan kehidupan,” kata Yasonna.
Hal lain yang juga disampaikan adalah mengenai perkembangan bidang perundang-undangan dan peraturan serta dinamika penegakan hukum di Indonesia.
“Serta tentunya kehidupan demokrasi dan good governance, penegakan rule of law, peran serta masyarakat sipil yang kian dinamis, serta engagement Indonesia pada tingkat internasional,” sambung Yasonna.
Yasonna Laoly juga menggaris bawahi keberhasilan Indonesia dalam mempromosikan dan melindungi HAM. Menurutnya keberhasilan itu sangat terkait dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Ia mengatakan pencapaian pemenuhan HAM selama 5 tahun terakhir di Indonesia tidak terlepas dari komitmen pemerintah Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan sejahtera.
“Melalui pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas perbaikan regulasi serta reformasi struktural serta percepatan pembangunan infrastruktur agar seluruh rakyat dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga pulau Rote, dapat menikmati kualitas hidup yang sama,” tegasnya.
Universal Periodic Review (UPR) untuk ke-4 kalinya di Dewan HAM PBB pada 9 – 11 November 2022. Mekanisme UPR merupakan forum yang mengedepankan dialog dan kerja sama yang bertujuan untuk peningkatan kapasitas negara-negara anggota PBB dalam melaksanakan komitmen kemajuan dan perlindungan HAM, sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 60/251 tahun 2006.
(voinews.id) Sebagai upaya diplomasi kuliner Indonesia melalui program "Spice Up the World", Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan pembukaan restoran Waroeng Windsor di London, Inggris, 7 November 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf Sandiaga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya Diaspora dan Indonesia Small Medium Enterprise (ISME). Kemenparekraf juga mengapresiasi BNI yang mendukung program Spice Up The World. Waroeng Windsor adalah pembiayaan pertama dalam program Spice Up The World.
“Kemenprekraf memiliki program Spice Up The World yang merupakan program didesain untuk mempromosikan rempah-rempah yang dimiliki oleh Indonesia kepada dunia,” katanya.
Apabila China punya Jalur Sutra sebagai jalur perdagangan, Indonesia punya jalur ini untuk mengenalkan beraneka ragam rempah yang dimiliki Indonesia.
"Kami berharap dalam program ini kami bisa mengembangkan 400 ribu restoran Indonesia di seluruh dunia. Sebagian besar ada di Eropa, beberapa ada di UK (Inggris), juga Amerika, dan tersebar di kawasan Asia," kata Sandiaga.
Oleh karena itu, katanya, ia ingin terus menjalin kerja sama dengan BNI serta membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk mengembangkan program Spice Up The World.
Targetnya untuk mendorong ekspor rempah-rempah yang diproyeksi mencapai triliunan dolar AS sekaligus mempromosikan kuliner Indonesia kepada dunia.
Peresmian Waroeng Windsor diungkapkan Sandiaga Uno merupakan suatu sejarah. Dirinya berharap dapat lebih banyak lagi pengusaha di Inggris yang dapat membuka lagi restoran untuk mengenalkan rempah dan kuliner nusantara.
(voinews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan kebijakan afirmasi pemerintah mengenai pembangunan pabrik minyak makan merah memberikan tiga dampak yang sangat bagus. “Pertama ialah memberikan kesejahteraan kepada petani sawit, lalu menyuplai minyak makan merah kepada masyarakat, dan menyediakan pangan yang lebih sehat,” ujar dia dalam Podcast Bersama Antara di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta.
Dia mengharapkan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang bakal mengolah Crude Palm Oil (CPO) menjadi minyak makan merah bisa segera produksi dan diedarkan per Januari 2023. Produk minyak makan merah yang dikembangkan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah memperoleh sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Badan Sertifikasi Nasional (BSN). Selama ini, petani sawit hanya menjual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke industri besar yang sudah menguasai pabrik CPO hingga produksi minyak goreng (migor). Dengan adanya pabrik minyak makan merah, petani sawit yang tergabung ke dalam koperasi dapat menjual komoditas tersebut.
Jika nantinya pendekatan pengembangan bisnis dilakukan dengan memproduksi minyak makan sawit per 1.000 hektar sebanyak 10 ton per hari, maka bisa didistribusikan ke dua kecamatan di sekitar pabrik yang kini sedang dibangun di tiga titik area provinsi Sumatera Utara. Pertama di Kabupaten Asahan yang dikelola Koperasi Puja Sera, Kabupaten Langkat yang dikelola Koperasi Unggul Sejahtera, dan Kabupaten Deli Serdang oleh Koperasi Produsen Petani Indonesia “Ini akan mengubah struktur produksi sawit dan juga mempengaruhi kesejahteraan petani sawit karena petani boleh terlibat sampai hilirisasinya.
Pemerintah juga dapat menyuplai minyak makan merah ke masyarakat dengan lebih baik karena 41 persen lahan sawit milik petani mandiri,” ucapnya. Selain bermanfaat dari segi ekonomi, minyak makan merah disebut bermanfaat pula dari segi kesehatan menimbang ada kandungan pro vitamin A dan vitamin E yang tinggi. Dalam kandungan migor berwarna bening yang digunakan saat ini, lanjut dia, tidak ada pro vitamin A dan E karena nutrisi tersebut dibuang melalui proses bleaching.
Padahal, kandungan vitamin A dan E berfungsi antara lain untuk mengatasi stunting. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pemerintah Indonesia mengimpor vitamin A dan E yang dipakai antara lain untuk menyelesaikan persoalan stunting. Padahal, negara tetangga Malaysia sudah lama memiliki minyak makan merah yang diekspor ke China guna mengatasi stunting.
“Minyak makan merah bisa jadi bagian dari program stunting, bisa jadi produk yang kita tawarkan ke Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (yang mengurusi urusan stunting) menimbang minyak makan merah murah, sehat, dan tersedia. Kita tak perlu lagi mencari atau mengimpor,” ungkap Teten.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Peneliti Hilirisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Frisda Rimbun Pandjaitan menyatakan bahwa minyak makan merah sudah dimulai diproduksi oleh Malaysia sejak era 2000-an. Negara tersebut memasarkan minyak makan merah ke Afrika, India yang memiliki kultur migor berwarna merah, dan sekarang ke China sebagai pasar terbesar yang memanfaatkan komoditas itu untuk meningkatkan gizi dan kualitas anak-anak. Bahkan, ucap dia, China menyediakan kuota khusus untuk Malaysia jika hendak mengekspor minyak makan merah.
“Minyak di Malaysia dan sekarang (di Indonesia) tidak ada bedanya karena bersumber dari minyak sawit yang kaya pro vitamin A dan E berfungsi untuk balancing ketika konsumsi lemak jahat dan lemak baik,” kata Frisda. Meskipun Malaysia mengolah CPO menjadi minyak makan merah dengan teknologi canggih, sedangkan Indonesia menggunakan teknologi sederhana, tetapi hasil produksinya tetap sama (equal). Artinya, asupan vitamin A dan E tetap ada di dalam minyak makan merah hasil produksi PKS Indonesia.
antara
(voinews.id)-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi di triwulan IV-2022 akan sedikit mengalami moderasi dari triwulan III-2022 yang mampu tumbuh 5,72 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
"Perkiraan ini terutama mempertimbangkan siklus perekonomian yang biasanya melambat di akhir tahun, serta high base-effect pada triwulan IV-2021," ujar Sri Mulyani dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu, Adapun pada triwulan keempat tahun lalu, ekonomi Indonesia mampu meningkat 5,02 persen (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh 3,51 persen (yoy).
Secara keseluruhan tahun 2022, ia pun memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5 persen (yoy) sampai 5,3 persen (yoy) atau sedikit meningkat dari perkiraan sebelumnya, yakni 5,2 persen (yoy).
Optimisme tersebut berdasarkan beberapa landasan objektif, yakni berbagai indikator ekonomi makro yang terus menguat, implementasi berbagai kebijakan yang cukup efektif untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, serta pengelolaan APBN yang bijaksana, responsif, dan efektif sebagai instrumen countercyclical sekaligus peredam gejolak sehingga keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional dapat terus dijaga.
Intervensi kebijakan pemerintah dilakukan baik dari sisi pasokan melalui berbagai insentif fiskal dan dukungan pembiayaan, bersinergi dengan otoritas moneter dan sektor keuangan, maupun dari sisi permintaan untuk mendukung daya beli masyarakat baik dalam bentuk berbagai program bansos, subsidi maupun pengendalian inflasi. Sri Mulyani melanjutkan, di tengah optimisme pemulihan yang terus berjalan, meningkatnya risiko ketidakpastian serta pelemahan prospek pertumbuhan global akibat konflik geopolitik perlu terus diantisipasi. Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur global sudah mulai berada pada zona kontraksi dalam dua bulan terakhir.
Kemudian, terdapat tekanan inflasi global yang berkepanjangan, khususnya di kawasan Eropa dan Amerika Serikat, yang akan memicu pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif yang berpotensi menimbulkan guncangan di pasar keuangan, khususnya di negara berkembang.
"Aliran modal ke luar meningkat dan menimbulkan tekanan besar pada nilai tukar lokal sebagaimana kita saksikan belakangan ini," tambahnya. Di sisi lain, ia menilai pencapaian pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga tahun ini mencerminkan terus menguatnya pemulihan ekonomi nasional di tengah peningkatan ketidakpastian prospek ekonomi global.
Pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III-2022 tercatat sebesar 5,72 persen (yoy) dan secara kuartalan sebesar 1,8 persen (quarter-to-quarter/qtq). Dengan tingkat pertumbuhan ini, level produk domestik bruto (PDB) nasional secara kumulatif sampai dengan triwulan III-2022 berada 6,6 persen di atas level kumulatif triwulan I-2019 sampai triwulan III-2019.
antara