05
February

 

 

VOInews, Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menekankan agar pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus benar-benar mampu memberdayakan perempuan agar terwujud keberlangsungan parekraf yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.

Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani saat kegiatan Nemunin Komunitas (Netas) dengan tema “Pemberdayaan Perempuan dalam Industri Parekraf” di Yogyakarta, Jumat (2/2/2024) menjelaskan, kegiatan ini memberikan ruang dialog untuk komunitas agar saling mendengar, berbagi ilmu, dan memberikan motivasi agar lebih maju terutama terkait peran perempuan di sektor parekraf.

“Kami juga berharap ini dapat menyerap aspirasi dan meningkatkan peran perempuan dari sudut pandang pelaku parekraf, untuk sebuah acara yang sangat penting bagi keberlangsungan sektor parekraf yang lebih berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, Kemenparekraf berkomitmen untuk memajukan kemampuan dan kualitas perempuan di sektor parekraf karena perempuan adalah pilar kesejahteraan masyarakat sekaligus penjaga tradisi dan budaya.

“Salah satu kolaborasi yang sedang kami lakukan adalah menyinergikan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak yang ada di Kementerian PPPA dengan program Desa Wisata yang ada di Kemenparekraf,” ujarnya.

Pada Kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani menambahkan, di era digital ini, peran perempuan dalam pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di Yogyakarta, sangat signifikan dan beragam. Dengan kekayaan budaya dan sejarahnya, perempuan berkontribusi besar dalam upaya menarik lebih banyak wisatawan dan mendukung pertumbuhan sektor ekonomi kreatif.

“Tujuan utama dari kegiatan ini yaitu untuk memberdayakan kaum perempuan dan memperbesar kontribusi mereka dalam industri parekraf khususnya di Yogyakarta. Hari ini, kita memiliki 100 peserta yang terdiri dari Ketua dan Pengurus Pimpinan Tinggi (PIMTI) Perempuan Indonesia, perwakilan desa wisata, asosiasi, dan komunitas kreatif lokal,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu narasumber Netas, Dosen Program Studi Kajian Pariwisata Yulia Arisnani Widyaningsih menjelaskan peran pemberdayaan perempuan dalam industri pariwisata yang semakin besar. Ia mencontohkan perempuan pelaku UMKM yang terdampak saat pandemi COVID-19 telah membuktikan berhasil membantu ekonomi dan pendapatan keluarga saat itu dari tiga hingga 10 kali lipat.

“Ada penelitaian baru yang berbunyi, ‘dari pemberdayaan perempuan menjadi diberdayakan perempuan’. Perempuan itu bahagia kalau dia memiliki kontrol sumberdaya yang dimiliki termasuk kemerdekaan dalam income,” ujarnya.

Direktur ViaVia Travel Yogyakarta Sri Mujiyati menambahkan, dahulu banyak stigma bahwa pariwsata terkotak-kotak, pariwisata itu hanya tentang perhotean saja, pariwisata itu hanya destinasi saja.

“Wisatawan itu terkadang butuh pemandu wisata perempuan karena wisatawan itu terkadang membutuhkan informasi, interpretasi, story telling kepada wisatawan dari sisi pandangan perempuan, ini yang menjadi semangat kami untuk mengkaderisasi para pemandu wisata perempuan,” ujarnya.

05
February

 

VOInews.id- PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) bersama pihak Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengembangkan ekonomi hijau dengan melibatkan sekitar 5.000 masyarakat petani setempat. Direktur Utama PT PLN EPI Iwan Agung Firstantara dalam keterangan di Jakarta, Minggu, menjelaskan kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mengamankan pasokan biomassa tanpa berkompetisi lahan dan pupuk untuk sektor pangan. Sebaliknya, justru memperkuat pangan/pakan karena memanfaatkan lahan marginal dan menghasilkan produk utama pakan ternak dan residu ranting untuk biomassa sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

 

“Ini merupakan bentuk nyata dari ekonomi kerakyatan dengan masyarakat yang terlibat aktif di dalamnya. Maka dari itu, terciptanya green economy di tengah masyarakat ini sekaligus berhasil menciptakan lingkungan yang bersih dan mengangkat perekonomian masyarakat,” kata Iwan. Iwan juga mengatakan, PLN turut membangun rantai pasok biomassa untuk menjamin keberlangsungan pasokan. Mulai dari perencanaan, pembangunan, pengelolaan biomassa sampai dengan komersialisasi di PLTU milik PLN, akan digalakkan. Senada dengan hal tersebut, Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko menuturkan lebih dari 5.000 petani telah merasakan manfaat dari tanaman multifungsi.

 

Tanaman tersebut digunakan untuk pakan ternak dan kemudian bahan baku biomassa pada lahan marginal seluas 30 hektare tersebar di Kalurahan Gombang dan Karangasem, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, DIY. "Pada musim kemarau bulan September 2023 yang lalu, penduduk telah melakukan pruning daun tanaman sebagai pakan ternak. Pembibitan dan penanaman tanaman multifungsi tersebut juga menggunakan pupuk organik FABA yang jauh lebih murah dibanding pupuk anorganik seperti NPK dan Urea,” kata Antonius. Pada tahun 2023, PLN EPI telah menyediakan 1 juta ton biomassa untuk 43 PLTU, yang berasal dari residu/sampah pertanian, perkebunan dan perhutanan seperti serbuk gergaji, sekam padi, bonggol jagung, bagasse tebu, pelet tandan kosong sawit, cangkang sawit, cangkang kemiri serta woodchip dari ranting-ranting dan tanaman replanting karet, bahkan BBJP hasil olahan sampah kota.

 

Lebih lanjut Antonius menyampaikan bahwa ke depan, penduduk dapat menjual ranting-ranting tanaman yang akan diolah menjadi energi terbarukan biomassa sebagai substitusi batubara PLTU. Dimana dengan indeks harga biomassa sebesar 1,2 dari harga batu bara hanya akan menaikkan BPP (biaya pokok produksi) sebesar 0,5 sen dolar AS, jauh lebih murah dibanding energi terbarukan lainnya seperti PLTS, PLTB dan lainnya.

 

"Selain memberikan benefit maksimal bagi masyarakat, program Green Economy ini menjadikan biomassa sebagai energi terbarukan baseload yang paling murah dan paling cepat diimplementasikan karena memanfaatkan PLTU eksisting milik PLN,” kata Antonius. Sementara itu, Kepala Bebadan Pangreksa Loka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, RM Gustilantika Marrel Suryokusumo menyampaikan bahwa Keraton Yogyakarta telah mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goal sejak tahun 1755 dengan falsafah Memayu Hayuning Bawono. "Falsafah Memayu Hayuning Bawono terus diimplementasikan antara lain dalam bentuk ekonomi hijau berbasis keterlibatan masyarakat, seperti yang telah dikerjakan Keraton Yogya bersama dengan PLN EPI,” kata Marrel pada diskusi di Lumbung Mataraman Kalurahan Kedungpoh Kapanewon Nglipar, Gunung Kidul, DIY.

 

Lebih lanjut, Marrel menyampaikan bahwa bentuk ekonomi hijau berbasis keterlibatan masyarakat ini merupakan bentuk ketahanan pangan, air dan energi sekaligus meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat di pedesaan dan diharapkan dapat menjadi model di wilayah lainnya. "Implementasi program ini tentu akan memampukan para petani untuk berdaulat pangan, energi dan sekaligus memajukan taraf hidup masyarakat pedesaan," kata Marrel. Dengan melibatkan 5.000 petani Yogyakarta, Keraton Yogyakarta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya hingga berdampak pada peningkatan kemampuan beli atau Green Deflation. Dengan kata lain, pada suatu nilai uang yang sama, masyarakat tani mampu membeli barang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhannya, atau kerap dikenal sebagai Green Deflation yang merupakan kebalikan dari Green Inflation.

 

Antara

05
February

 

VOInews.id- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, keputusan untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi bertujuan untuk menjaga stabilitas dan daya beli masyarakat. Erick menyampaikan, kenaikan harga BBM dapat membuat naiknya inflasi sehingga menurunkan daya beli masyarakat. "Keputusan Pertamina tidak menaikkan harga BBM tentu baik untuk menjaga stabilitas dan juga daya beli masyarakat. Tentu ini bisa berdampak luas bagi perekonomian nasional," ujar Erick melalui keterangan di Jakarta, Minggu. Pertamina sebagai perusahaan BUMN dinilai turut berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi.

 

"Pertamina juga sudah melakukan efisiensi dalam proses bisnisnya sehingga bisa menghasilkan BBM dengan harga terbaik," kata Erick. Sementara itu, pengamat Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, keputusan pemerintah tidak menaikkan seluruh jenis BBM umum atau non subsidi dan BBM subsidi merupakan hal yang tepat. "Kenaikan harga subsidi itu akan memberikan dampak ekonomi yakni menyulut inflasi, menekan daya beli itu memang kurang tepat," ucap Fahmy.

 

Fahmy menyampaikan, tetap bertahan dengan harga BBM yang sama, tidak akan membebani keuangan negara. Sebab, pemerintah tidak lagi memberikan kompensasi kepada Pertamina saat menetapkan harga BBM non subsidi di bawah harga pasar. "Setelah diputuskan bahwa itu merupakan strategi Pertamina maka beban itu akan berkurang karena negara tidak perlu lagi memberikan kompensasi," kata Fahmy.

 

Antara

05
February

 

VOInews.id- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia menjelang Ramadhan 1445 Hijriah. “Seluruh persediaan cukup, terutama beras,” ujar Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Minggu. Pernyataan tersebut ia sampaikan usai peluncuran buku bertajuk, “Capaian Kinerja Menteri Perdagangan 2023: Majukan Perdagangan Bersama Zulhas” dan senam bersama pegawai Kementerian Perdagangan.

 

Eks Wakil Ketua MPR ini mengatakan bahwa memang ada gangguan persediaan dalam negeri. Oleh karena itu, kata dia, Bulog sudah mengimpor dua juta ton beras pada 2023, dan mengimpor dua juta ton lagi pada 2024. “Kemarin Bulog sudah impor hampir 2 juta lebih dan tahun ini juga lebih dari 2 juta (ton),” kata Zulhas. Zulhas menegaskan bahwa yang terpenting adalah ketersediaan bahan pokok yang cukup menjelang Ramadhan 1445 Hijriah, meskipun terdapat sejumlah peningkatan harga bahan pokok.

 

Dalam laman resmi Badan Pangan Nasional, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga. Dalam sepekan, yakni 28 Januari-4 Februari 2024, harga beras premium naik sebesar Rp370 dari Rp15.240 per kilo menjadi Rp15.610 per kilo, daging sapi murni naik sebesar Rp700 dari Rp134.230 menjadi Rp134.930, hingga cabai merah keriting naik sebesar Rp1.630 dari Rp49.410 per kilo menjadi Rp51.040. “Yang paling penting persediaan cukup,” kata Zulhas.

 

Pada Kamis (1/2), Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi juga menilai ketersediaan stok pangan untuk Februari dan menghadapi Ramadhan pada Maret 2024 cukup. Arief menyampaikan, Pemerintah terus berupaya menjaga kecukupan kebutuhan pangan nasional dengan berbagai cara, mulai dari percepatan produksi pertanian, diversifikasi pangan, hingga bantuan pangan beras. Pemerintah juga akan meningkatkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang terdiri dari 11 komoditas bahan pokok yaitu beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging unggas, telur, daging ruminansia, gula, ikan, dan minyak goreng.

 

Antara