02
August

 

 

 

VOInews, Jakarta: Alunan merdu musik gamelan Jawa Tengah menggema di Taman Kusminski, Kota Moskow. Alunan itu dibawakan oleh Grup Gamelan Dadali binaan KBRI Moskow, yang tampil dalam Eurasian Music Festival 2023, pada Minggu (30/7).

Meskipun panas terik, namun alunan merdu suara gamelan yang dimainkan mampu membuai ratusan orang yang hadir di festival yang dibuka oleh Wakil Kepala Sekretariat Jenderal Eurasian People’s Assambley, Elmira Scherbakova.

“Penampilan Gamelan Dadali KBRI Moskow di taman Kusminki ini merupakan penampilan atas undangan dari Eurasia Peoples’Assembly di acara Eurasian Music Festival 2023,” tulis KBRI Moskow dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (2/8).

Hadir juga Kepala Bagian Dukungan Proyek Internasional, Departemen Hubungan Ekonomi Eksternal dan Kerja Sama Internasional kota Moskow Sergey Bondarenko. 

Selama 45 menit, para penonton dimanjakan dengan gending gamelan, diantaranya gending Roning Tawang, Lagu Aja Dipleroki, Lancaran Manyar Sewu, Lancaran Gugur Gunung, Lagu Gundul-Gundul Pacul serta penampilan tarian khas gaya Yogyakarta yaitu Tari Golek Kenya Tinembe oleh Natalya Moryleva dari sanggar Kirana Nusantara Dance KBRI Moskow.

“Anggota (Dadali) kebanyakan anak-anak muda Rusia dan Belarus,” tulis KBRI Moskow.

Grup Gamelan Dadali adalah satu-satunya grup gamelan di Rusia yang dibina langsung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow. Grup ini telah berdiri sejak tahun 2017 lalu dan telah banyak ikut mempromosikan budaya Indonesia di Rusia dan Belarus bersama KBRI Moskow.

Grup Gamelan Dadali dipimpin oleh Tri Koyo,  yang memegang instrumen kendang sebagai leader. Pada instrumen demung dimainkan Ekaterina Makanina, bonang oleh Julia Ryzhaya, saron oleh Gleb Saharov, Anthoni Chicherin, Anastasia Khorina, Sofia Selikhova dan Vidya Intoyo, sedangkan instrumen slentem kenong dan gong dimainkan Daria Mikhaylova, Evgenia Potynskaya dan Ekaterina Mednikova.

Selain penampilan Gamelan Dadali KBRI Moskow, Eurasia Festival juga diikuti oleh penampilan negara lain seperti India, Tajikistan, Spanyol, Prancis serta dari negara atau bangsa di wilayah Kaukasus. Tidak ketinggalan juga penampilan dari grup folklore Rusia “Ladov Den” dari Kota Krasnoyarsk, grup musik tradisional Jepang “Koseki No Hana”, dan Solois Balalaika Mikhail Kandaurov. 

Salah seorang penonton warga Rusia, Maria Mayakovskaya, memposting di media sosialnya kesan mendalam setelah menyaksikan pertunjukan gamelan. 

“Sungguh hari yang luar biasa karena aku menyaksikan orchestra luar biasa bernama gamelan dari Indonesia,” katanya.

Pengakuan serupa juga datang dari Maria Omelchenko, salah seorang pengelola taman Kuzminki, berkomentar positif   atas penampilan grup Dadali. 

“Saya senang sekali menyaksikan penampilan gamelan untuk pertama kali. Musiknya luar biasa, sangat meditative," ujarnya.

02
August

 

 

VOInews, Jakarta: Indonesia dan Swiss berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama perdagangan kedua negara. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kerja sama perdagangan Indonesia dan Swiss berhasil bangkit di tahun 2022 sebesar USD 2,7 miliar, meningkat 38 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Untuk mempertahankan pertumbuhan perdagangan kami, kami mengidentifikasi beberapa inisiatif, termasuk dengan melibatkan semua pemangku kepentingan bisnis untuk memanfaatkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan negara-negara anggota Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) atau Indonesia-EFTA CEPA,” katanya dalam keterangan bersama yang disampaikan usai bertemu Menteri Luar Negeri Swiss Ignazio Cassis, di Jakarta, Rabu (2/8).

Menlu Retno juga menggaris bawahi pentingnya ratifikasi Traktat Investasi Bilateral antara Indonesia dan Swiss. Menurutnya traktat ini akan memberikan kepastian bisnis dan perlindungan hukum kepada para investor.

“Swiss adalah investor Eropa terbesar kedua di Indonesia pada tahun 2021,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno juga menyampaikan keinginannya untuk berkolaborasi dengan Swiss dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), terutama di bidang-bidang seperti industri perhotelan dan pendidikan tinggi.

“Dalam kerja sama B-to-B, Kadin Indonesia juga berencana menyelenggarakan Indonesia-EFTA Business Roadshow tahun depan,” katanya.

Lebih lanjut, Menlu Retno mengatakan Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan, salah satunya dengan mempercepat transisi energi.

“Sehubungan dengan itu, saya mengapresiasi masuknya Indonesia sebagai Negara Prioritas Kerjasama Pembangunan Swiss 2021-2024, untuk keempat kalinya berturut-turut,” kata Menlu Retno.

Retno Marsudi menjelaskan, program ini telah mendanai 37 proyek kerja sama sektor publik-swasta, termasuk dalam inisiatif Pembangunan Keterampilan Energi Terbarukan dan inisiatif di bawah Nota Kesepahaman Lanskap Berkelanjutan.

“Kedepannya, saya berharap kita dapat menjajaki lebih banyak inisiatif melalui kerangka kerja sama ini untuk mengembangkan dan mendukung pembangunan hijau di Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut Menlu Retno Marsudi juga menyebut Swiss sebagai Mitra Dialog Sektoral ASEAN. Menurutnya, kedua pihak memiliki pandangan yangs ama tentang pentingnya memperkuat dialog sektoral, termasuk tentang pengembangan sumber daya manusia dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan di kawasan.

“Saya juga berbagi tentang prioritas Keketuaan Indonesia di ASEAN,” katanya.

Retno menambahkan, menjelang peringatan ulang tahun ASEAN ke-56 pekan depan, dirinya menyampaikan komitmen ASEAN untuk terus memainkan peran dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

02
August

 

 

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengingatkan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. Menurutnya, Indo-Pasifik memiliki potensi besar sebagai laut paling strategis dan rute pelayaran utama. Selain itu, Indo-Pasifik juga merupakan sumber penghidupan penting bagi jutaan orang di wilayah, termasuk kepentingan kekuatan besar.

“Kegagalan untuk mengelola ini dapat mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan. Kita harus menghindari wilayah kita berubah menjadi episentrum konflik,” katanya dalam Expanded ASEAN Maritime Forum (EAMF) ke-11 di Nusa Dua, Bali, Rabu (2/8).

Menlu Retno mengatakan, selama 5 dekade terakhir, ASEAN bekerja keras untuk menyangkal kemungkinan ini, termasuk melalui kepatuhan yang ketat terhadap hukum internasional dan arsitektur kawasan yang inklusif. Menurutnya, semua negara harus dapat merasa aman dan tenteram serta bebas dari ancaman kekuatan militer.

“Lingkup maritim kita harus berkontribusi untuk menjadikan kawasan ini sebagai episentrum pertumbuhan,” katanya.

Oleh karena itu, Menlu Retno mendorong semua pihak untuk mencari cara bersama untuk mengatur perilaku di kawasan maritim Indo-Pasifik. Dirinya mendorong agar kawasan maritim Indo-Pasifik dapat menjadi lautan yang damai dan aman.

“Lautan damai berarti tindakan kita tidak boleh menimbulkan rasa tidak aman bagi orang lain, termasuk proyeksi kekuatan yang tidak perlu dan membangun aliansi untuk menahan negara lain. Perairan kita tidak boleh digunakan sebagai medan pertempuran atau platform untuk melancarkan serangan terhadap orang lain,” katanya.

Selain itu dirinya juga mendorong penerapan hukum internasional secara konsisten, termasuk dengan berpegang teguh pada Konvensi Hukum Laut (UNCLOS) dan aturan main lainnya di kawasan seperti Zone of Peace, Freedom and Neurality (ZOPFAN), Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC), dan kawasan bebas senjata nuklir (SEANWFZ).

Lebih lanjut, Menlu Retno Marsudi juga mendorong agar laut Indo-Pasifik dapat menjadi lautan kerja sama. Hal ini, menurutnya, berarti menggunakan kolaborasi sebagai katalisator untuk membangun kepercayaan dan perdamaian abadi.

“ASEAN Outlook on the Indo-Pacific sangat penting untuk membangun kebiasaan kerja sama di bidang maritim. Kerja sama kita harus diarahkan untuk mengatasi perubahan iklim laut kita, polusi laut dan kejahatan IUU Fishing, mengembangkan ekonomi biru, mempromosikan keselamatan maritim dan mendukung penghidupan masyarakat pesisir,” katanya.

Ia pun mendorong Forum EAMF untuk dapat menjadi platform dialog kebijakan untuk mensinergikan kebijakan terhadap kerja sama tata kelola maritim di Indo-Pasifik. Menurutnya jalan menuju terciptanya perdamaian dan stabilitas masih panjang dan dibutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan di kawasan.

“Saya berharap pertemuan EAMF ini dapat menjadi titik awal dalam perjalanan kita,” tutupnya.

02
August

 

VOInews.id- Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) terus menjembatani para peneliti dan menjadi penggerak dalam memperluas kerja sama universitas dengan bidang industri. Wapres Ma'ruf Amin saat membuka secara daring International Conference on Applied Science, Education and Technology (iConASET) ke-2 yang digelar Unusa, Selasa, menyampaikan apresiasi kepada kampus tersebut karena mengadakan konferensi internasional untuk mendukung publikasi hasil-hasil penelitian di Indonesia, sekaligus memberi peluang bagi riset berkelanjutan di tingkat global.

"Tantangan ke depan bagi Indonesia yakni bagaimana memastikan publikasi dan karya ilmiah dapat terhubung dan bermanfaat bagi dunia industri secara berkesinambungan. Adanya iConASET yang diselenggarakan Unusa ini diharapkan dapat menghadirkan masukan bagi dunia industri dan meningkatkan jumlah sitasi dan peringkat perguruan tinggi Indonesia," kata Wapres Ma'ruf Amin.

Rektor Unusa Achmad Jazidie menjelaskan iConASET hadir sebagai wadah untuk mendiskusikan inovasi terkini dalam dunia sains dan pendidikan di tengah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Kegiatan ini memberikan peluang pada peserta untuk berinteraksi dengan para ahli ternama dan memperluas jaringan profesional.

Jazidie mengatakan iConAset ini menjadi acara yang ditunggu-tunggu oleh para ilmuwan, pendidik, praktisi, dan pelaku industri, dari berbagai negara untuk berbagi pengetahuan, ide, dan penemuan terbaru, yang dapat mengkolaborasikan hasil penelitian dengan dunia industri.

"Melalui acara ini, dapat menjadi forum yang ideal untuk bertukar pikiran dan pengalaman dengan para keynote speaker yang terkemuka dan nantinya memberi manfaat bagi para peserta dalam mendapatkan umpan balik berharga berupa pengetahuan baru," katanya.

Dia berharap dengan rangkaian agenda dan kehadiran para ahli ternama, acara ini bisa memberikan sumbangsih besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ke depan, utamanya penerapan dengan dunia industri. Salah satu pemateri Ronald A Lukens-Bull dari University of North Florida, Amerika Serikat, menyampaikan perkembangan dunia sains dan teknologi saat ini tidak hanya membutuhkan ilmu pengetahuan yang paten untuk bersaing di dunia industri, perlu sebuah kolaborasi skill dengan kreativitas atau art.

 

antara