(voinews.id)Presiden RI Joko Widodo menyatakan siap menjadi jembatan komunikasi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin agar kedua pihak mencapai perdamaian.
“Saya telah menyampaikan pesan Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara pemimpin tersebut,” kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers bersama Presiden Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis waktu setempat, sebagaimana informasi dari Biro Pers Sekretariat Presiden.
Presiden Jokowi mengatakan meskipun situasi saat ini masih sangat sulit, upaya penyelesaian damai penting untuk terus dikedepankan dan ruang-ruang dialog agar dapat terus dibuka.
Dalam pertemuan kedua pemimpin itu, Jokowi juga menekankan isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Konstitusi Indonesia UUD 1945 mengamanatkan bahwa Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia.
“Dalam konteks inilah, saya melakukan kunjungan ke Kyiv dan Moskow,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi menjadi pemimpin pertama Asia yang mengunjungi Ukraina dan Rusia untuk bertemu kedua pemimpin negara tersebut setelah invasi militer terjadi sejak Februari 2022.
Sebelum bertemu Putin di Kremlin, Jokowi bersua Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina pada Rabu (29/6) waktu setempat dan menghadiri rangkaian pertemuan dengan para pemimpin dunia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman pada 26-28 Juni 2022.
Terkait lawatan ke Ukraina dan Rusia, Jokowi menyampaikan bahwa misi yang ia emban adalah perdamaian dengan niat baik.
Kepada Zelenskyy dan Putin, Jokowi juga menyampaikan mengenai pentingnya mengaktifkan kembali rantai pasok pangan karena menyangkut kehidupan ratusan juta manusia.
“Saya mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama kembali menghidupkan kembali semangat multilateralisme, semangat damai, dan semangat kerja sama. Hanya dengan spirit itulah perdamaian dapat dicapai,” kata Jokowi dalam pernyataan pers bersama Putin.
antara
(voinews.id)Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi tiba di Moskow, Rusia, pada Kamis, dengan agenda untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Cuaca cerah menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Moskow pada Kamis waktu setempat. Pesawat Garuda Indonesia GIA-1 yang membawa Presiden, Ibu Negara dan rombongan mendarat di Bandara Vnukovo II sekitar pukul 11.00.
Setelah pintu pesawat terbuka, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana turun dari pesawat dan disambut pejabat Federasi Rusia, antara lain, Kepala Protokol Negara Federasi Rusia Igor Viktorovich Bogdashev dan Wakil Menteri Luar Negeri Federasi Rusia Mikhail Bogdanov.
Selain itu tampak pula Duta Besar RI untuk Rusia Jose Antonio Morato Tavares dan istri, serta Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI Moskow Kolonel Budi Susilo dan istri ikut menyambut.
Dari bandara, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan akan menuju hotel tempat transit sebelum menuju Kremlin untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Sebelum bertolak ke Moskow, Jokowi telah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Rabu (30/6).
antara
(Voinews.id)Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjamin kelancaran ekspor pangan Ukraina di tengah perang yang dipicu oleh invasi Rusia ke negara itu sejak 24 Februari 2022.
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Rabu, dan menyampaikan bahwa Ukraina berperan penting dalam rantai pasok pangan dunia.
Karena itu, Presiden Jokowi memandang penting upaya maksimal agar Ukraina bisa kembali melakukan ekspor bahan pangan.
"Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut. Saya mendukung upaya PBB dalam hal ini," kata Presiden dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pernyataan senada sebelumnya sudah sempat disampaikan oleh Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Elmau, Jerman, pada Senin (27/6).
Kala itu, Jokowi meminta dukungan negara-negara anggota G7 untuk memfasilitasi ekspor gandum Ukraina agar dapat segera berjalan kembali.
Selain reintegrasi ekspor gandum dari Ukraina, Jokowi juga menegaskan pentingnya ekspor komoditas pangan dan pupuk dari Rusia dalam rantai pasok global.
Sebelumnya, pada bulan lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa tengah berusaha keras membangun "jalur solidaritas" demi memfasilitasi ekspor makanan dari Ukraina.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga sempat menyatakan bahwa pihaknya tengah menjalin kontak intensif dengan Rusia, Ukraina, Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa demi memulihkan proses ekspor biji-bijian Ukraina di tengah ancaman krisis pangan global yang semakin memburuk.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Zelensky, Presiden Jokowi juga melanjutkan undangan secara langsung kepada Ukraina untuk berpartisipasi dalam KTT G20 di Bali November mendatang.
Jokowi juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkokoh kerja sama bilateral dengan Ukraina, yang tahun ini genap berusia 30 tahun.
"Tahun ini adalah 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Ukraina. Saya menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama yang lebih baik," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, Presiden Zelenskyy menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran Presiden Jokowi ke Ukraina.
"Terima kasih atas kehadiran Presiden Jokowi yang merupakan kunjungan pertama pemimpin Asia sejak invasi melanda Ukraina. Saya juga mengundang kalangan usaha Indonesia untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi Ukraina pascaperang," kata Presiden Zelenskyy.
Selain berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi juga rencananya akan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.
antara
(voinews.id)Presiden RI Joko Widodo disambut oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, dalam kunjungannya ke negara itu, Rabu sore sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Saat Presiden Jokowi turun dari kendaraan, Zelenskyy tampak sudah menunggu di pintu istana. Kedua pemimpin negara itu lantas saling menyodorkan tangan bersalaman dan menyapa satu sama lain.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu malam, setelah penyambutan, kedua pemimpin negara tersebut masuk ke dalam Istana untuk melakukan sesi foto bersama, pengenalan delegasi serta dilanjutkan dengan pertemuan tete-a-tete.
Dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi rencananya akan berbicara dengan Zelenskyy untuk mengupayakan terciptanya perdamaian antara Ukraina dengan Rusia.
Presiden Jokowi sebelumnya juga telah meninjau puing-puing kehancuran akibat perang di beberapa bangunan di Kota Irpin, serta menyerahkan bantuan kemanusiaan.
Saat peninjauan bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo itu, Presiden Jokowi menyatakan kehancuran yang disaksikannya sebagai hal yang menyedihkan, dan berharap tidak ada lagi kota di Ukraina yang mengalami kehancuran.
Usai dari pertemuan dengan Zelenskyy, Presiden Joko Widodo dijadwalkan langsung kembali ke Polandia menggunakan Kereta Luar Biasa yang disediakan pemerintah Ukraina, untuk selanjutnya menuju Rusia guna bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
antara
(voinews.id)Kereta Luar Biasa (KLB) yang membawa Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana tiba di Peron 1 Stasiun Central Kyiv, Ukraina, sekitar pukul 08.50 waktu setempat, Rabu, 29 Juni 2022.
Total lama perjalanan yang dilalui Presiden Jokowi dan rombongan adalah sekitar 11 jam yaitu sejak Selasa (28/6) sekitar pukul 21.15 waktu setempat.
Setelah pintu gerbong kereta terbuka, Presiden dan Ibu Iriana turun dari kereta disambut oleh Deputi Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Senik, Kepala Komisi Hubungan Antar-Pemerintah Ukraina-Indonesia Taras Kachka dan pejabat KBRI Kyiv.
Pada hari keempat agenda kunjungan kerja ke luar negeri, Presiden dan Ibu Iriana akan berada di Ukraina untuk melakukan sejumlah kegiatan.
Kegiatan pertama adalah mengunjungi puing-puing kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin. Presiden Jokowi dan Ibu Iriana juga diagendakan berkunjung ke Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin Ukraina di Kyiv.
Pada siang harinya, Presiden Jokowi akan ke Istana Maryinsky untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Sementara pada sore hari, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan terbatas akan kembali ke Stasiun Central Kyiv untuk kemudian bertolak menuju ke Stasiun Przemysl di Polandia dengan menggunakan KLB.
Dalam keterangannya di Munich, Senin, 27 Juni 2022, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi berangkat ke Ukraina melalui Polandia.
Retno mengaku masih terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia.
"Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia. Saya juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Bapak Presiden ke Ukraina dan ke Rusia. Tentunya komunikasi ini terus kita lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri," tutur Retno.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana ialah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (*)
antara
(voinews.id)Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi beserta rombongan terbatas berangkat menuju Kyiv di Ukraina menggunakan kereta pukul 21.15 waktu setempat yang berangkat dari peron 4 Stasiun Przemysl Glowny di kota Przemysl, Polandia, pada Selasa (28/6)
Kepala Negara dan rombongan menggunakan Kereta Luar Biasa yang disiapkan oleh pemerintah Ukraina seperti juga digunakan oleh pemimpin negara yang berkunjung ke Ukraina beberapa waktu lalu.
Presiden dan rombongan diperkirakan tiba di Kyiev, ibu kota Ukraina keesokan harinya.
Dalam keterangannya di Munich, Senin, 27 Juni 2022, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi berangkat ke Ukraina melalui Polandia.
Retno mengaku masih terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia.
"Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia. Saya juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Bapak Presiden ke Ukraina dan ke Rusia. Tentunya komunikasi ini terus kita lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri," kata Retno.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi berada di dalam Kereta Luar Biasa yang berjalan menuju Kyiv, Ukraina pada Selasa (28/6). (ANTARA/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Pengaturan agenda kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi beserta rombongan terbatas ke Ukraina tentunya sudah dipersiapkan sangat matang, namun pengaturan tersebut tetap bersifat fleksibel menyesuaikan setiap dinamika kondisi di lapangan.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Sebelumnya disebutkan Presiden Joko Widodo membawa misi membangun dialog, menghentikan perang, dan membangun perdamaian dalam rencana kunjungan ke Ukraina dan Rusia untuk menemui pemimpin kedua negara tersebut pada akhir Juni 2022.
Presiden dijadwalkan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev, Ukraina, dan menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, setelah menghadiri KTT G7 di Jerman 26-28 Juni 2022. Pertemuan Jokowi dengan Zelensky dan Putin diperkirakan dilakukan antara tanggal 29 dan 30 Juni 2022.
"Setelah dari Jerman saya akan mengunjungi Ukraina dan akan bertemu dengan Presiden Zelensky, misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelensky, untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian," kata Kepala Negara dalam keterangannya soal rencana kunjungan ke empat negara yakni Jerman, Ukraina, Rusia dan Uni Emirat Arab yang dimulai sejak Minggu (26/6).
Presiden Jokowi menyampaikan pertemuan dengan Presiden Zelensky juga dilakukan guna mendorong terbangunnya perdamaian antara Ukraina dan Rusia, sebab perang harus dihentikan, dan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali. Setelah bertemu Zelensky di Kiev, Jokowi akan bertolak ke Moskow, Rusia, menemui Vladimir Putin.
Presiden akan membawa misi serupa dalam pertemuannya dengan Putin, baik membuka ruang dialog perdamaian, mendorong dilakukannya gencatan senjata sesegera mungkin, hingga menghentikan perang.
Presiden Jokowi menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Kiev dan Moskow sejak konflik kedua negara terjadi.
antara
(voinews.id)Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak negara-negara anggota G7 untuk berinvestasi dalam sektor energi bersih di Indonesia mengingat potensi besar yang ada baik di perut bumi, di darat, maupun di permukaan laut.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia dan banyak negara berkembang lainnya menghadapi risiko yang nyata karena perubahan iklim.
"Komitmen dan upaya Indonesia untuk perubahan iklim dan transisi energi sangat jelas," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Selasa (28/6).
Presiden Jokowi, kata Menlu, menyampaikan bahwa Indonesia berpotensi menjadi kontributor energi bersih yang sangat besar baik itu yang berada di perut bumi, di darat, maupun di permukaan laut.
Akan tetapi untuk memenuhi potensi tersebut, Indonesia membutuhkan investasi dengan jumlah besar disertai transfer teknologi.
"Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia memerlukan investasi besar dan teknologi rendah karbon guna mendukung transisi menuju energi bersih yang cepat dan efektif," tutur Retno.
Presiden menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan investasi sekira 25-30 miliar dolar AS untuk memuluskan upaya transisi energi selama delapan tahun ke depan.
Proses transisi energi tersebut juga diyakini dapat dioptimalkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, membuka peluang bisnis, maupun lapangan kerja baru.
"Dan Presiden mengajak negara G7 untuk berkontribusi dalam memanfaatkan peluang ini, terutama investasi di sektor energi bersih di Indonesia, termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai lithium," ujar Menlu.
Menlu menyampaikan pula bahwa Presiden menutup pernyataannya di forum tersebut dengan meminta dukungan dan kehadiran semua negara G7 dalam KTT G20 di Bali, akhir tahun ini.
Selain menghadiri dua sesi KTT G7 sebagai partner countries, Presiden Jokowi juga melakukan sedikitnya sembilan pertemuan bilateral yakni dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Kemudian dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, dan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.
antara
(voinews.id)Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia setelah menghadiri rangkaian pertemuan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7, Elmau, Jerman, demikian pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
"Selanjutnya, Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia. Dalam beberapa hari terakhir ini, saya juga melakukan komunikasi intensif dengan beberapa pihak dalam rangka kunjungan Presiden ke Ukraina dan ke Rusia. Tentunya komunikasi juga terus kami lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri," kata Retno dari Munich, Jerman, sebagaimana ditayangkan secara daring oleh Sekretariat Presiden, Selasa.
Retno menyampaikan komunikasi intensif itu, seperti di antaranya terhadap Presiden Palang Merah Internasional, terhadap UN-OCHA (The United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs), Menteri Luar Negeri Turki, dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres selain dengan pihak Ukraina dan Rusia.
Kunjungan ke Ukraina dan Rusia setelah Presiden Jokowi menghadiri KTT G7 di Jerman pada tanggal 26—28 Juni 2022.
Di Ukraina dan Rusia, Presiden dijadwalkan akan bertemu pemimpin masing-masing negara, yakni Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow dengan perkiraan waktu pertemuan pada tanggal 29—30 Juni 2022.
Sebelum berangkat untuk memulai lawatan luar negerinya pada tanggal 26 Juni 2022, Presiden dalam konferensi pers di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, menyampaikan misinya ke Ukraina dan Rusia adalah membangun dialog, menghentikan perang, dan membangun perdamaian.
"Setelah dari Jerman, saya akan mengunjungi Ukraina dan akan bertemu dengan Presiden Zelensky, misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelensky, untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian," kata Kepala Negara.
Pertemuan dengan Presiden Zelensky, kata Presiden, guna mendorong terbangunnya perdamaian antara Ukraina dan Rusia sebab harus menghentikan perang, dan rantai pasok komoditas pangan harus aktif kembali.
Presiden akan membawa misi serupa dalam pertemuannya dengan Putin, baik membuka ruang dialog perdamaian, mendorong gencatan senjata sesegera mungkin, hingga menghentikan perang.
Setelah dari Rusia, Presiden akan berkunjung ke Uni Emirat Arab guna melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi.
antara
(voinews.id)Presiden RI Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bersepakat memperkuat kerja sama di bidang energi baru terbarukan (EBT) dan ketahanan pangan.
Kesepakatan tersebut dicanangkan Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat pertemuan bilateral di sela-sela pelaksanaan KTT G7, di Elmau, Jerman, Senin (27/6).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa kedua pemimpin mengapresiasi kuatnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris.
Retno juga menyampaikan bahwa dalam pertemuan itu PM Boris Johnson mengatakan roadmap untuk kerja sama bilateral sudah ada.
(voinews.id)Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya dukungan negara G7 untuk melakukan reintegrasi ekspor gandum Ukraina serta komoditas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global, guna mencegah krisis pangan global.
Hal tersebut ditegaskan Presiden Jokowi saat menyampaikan pandangannya pada KTT G7 sesi II dengan topik ketahanan pangan dan kesetaraan gender, yang berlangsung di Elmau, Jerman, Senin.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin malam, Presiden Jokowi menyampaikan terdapat dua cara untuk merealisasikan hal tersebut.
Yang pertama adalah memfasilitasi ekspor gandum Ukraina agar dapat segera berjalan.
Yang kedua menurut Presiden Jokowi, adalah melakukan komunikasi secara proaktif kepada publik dunia bahwa komoditas pangan dan pupuk dari Rusia tidak terkena sanksi.
“Komunikasi intensif ini perlu sekali dilakukan sehingga tidak terjadi keraguan yang berkepanjangan di publik internasional. Komunikasi intensif ini juga perlu dipertebal dengan komunikasi ke pihak-pihak terkait seperti bank, asuransi, perkapalan dan lainnya,” jelas Presiden.